2

435 14 0
                                    

Sampai dikelasnya Ferdy pun disambut pekikan teman-temannya yang menurutnya sangat-sangat tidak bermutu

"Yooo wattsap brooo" sapa Ajendra Yuda Perwira, seorang pria paling humoris sejagat raya, kulit berwarna sawo matang dan tinggi badan yang sedikit lebih pendek dari yang yang lainnya

"Senyum kek bwang senyum" sahut Axelio Permana, seorang pria berkulit sawo matang serta tinggi badannya yang setara dengan Ferdy

"Mana bisa senyum dari sononya udah kaku ntu bibir" sahut Arsen Adam Megantara, pria yang berkulit lebih putih dari yang lainnya dan memiliki tinggi yang sama dengan Ferdy

"Brisik" ketusnya yang saat ini mendudukkan diri dikursi kelasnya bahkan ia pun mulai menelungkupkan kepalanya kelipatan tangan

"Gue tau nih, pasti abis melihat doi jari jauh" celetuk Yuda yang tepat sasaran

"Aelah bro kalo suka tu bilang, giliran diambil orang situnya ga terima" jawab Adam yang sangat paham dengan watak sang sahabat

"Kalo Lo nga ada pergerakan gue siap nikung teman" ujar Axel yang dihadiahi tatapan horor

"Hehehe damai bro damai" lanjutnya dengan wajah panik sendiri, memang diantara mereka Ferdy lah yang lebih menyeramkan untuknya

"Emang Lo tau cewe yang si curut incer" tanya Axel yang memang penasaran wanita mana yang membuat sahabatnya ini macam orang gila

"Yaa kagak sih hehe" sahut Yuda sembari cengengesan

"Yeee Susanto"

"Tapi dari pertanyaan yang Lo ajuin mau ngrebut tadi dari ekspresinya kayaknya ada deh salah satu siswi SMA sini" ujar Adam yang memang sedikit lebih pintar, sedangkan yang sedang dibicarakan memilih pura-pura tak mendengar

"Iya juga njir penasaran gue" gumam Axel

"Nanti juga tau" ujar Ferdy tiba-tiba yang mengagetkan mereka

"Serius ada siswi sini? Demi apa woyyy? Gue kira Lo kagak doyan cewe" tanya Yuda tanpa dosa

"Gue nga homo" jawab Ferdy dengan mata menghunus tajam

"Hehehe, penasaran gue gadis mana yang membuatmu seperti ini bro"

"Gue pernah pacaran sama dia kelas 8 SMP" ujarnya tiba-tiba yang membuat para sahabatnya terkena serangan jantung saking kagetnya, teman yang selama ini mereka pikir belok ternyata masih berada dijalan yang benar

"Trus- trus" tanya Adam yang kepalang penasaran

"Cuma 6 bulan trus putus" lanjut Ferdy sembari menatap langit-langit kelas

"Kok bisa" giliran ixel menyahut dengan kerutan samar didahinya

"Dulu gue belum tau apa itu pacaran temen gue yang iseng nembak tu cewe buat gue, awalnya gur tertarik sama tu cewe karna menurut gur dia beda dari yang lain. Gue waktu itu gak tau persoalan nembak dan semacamnya, dan kebetulan cewe itu Nerima gue walaupun yang chat temen gue mau nga mau yaudah gue jalanin sampai 6 bulan gue minta putus" cerita Ferdy yang balas tatapan tak percaya teman-temannya

"Trus lanjut-lanjut" seru Yuda yang kepo tentang masalalu temannya itu yang membuat dirinya menjadi pribadi yang tertutup

"Waktu itu gue nga bisa slalu ngasih kabar mungkin sehari cuma beberapa kali karna gue dulu masih suka main kesana sini main game sampe lupa waktu, trus gue pikir kasian juga kalo dia lama-lama sama gue yang ngak pernah ngasih waktu ke dia. Akhirnya gue yang mutusin sepihak awalnya dia nga mau tapi gue Keukeh mau putus dan ya gini. Beberapa Minggu gue baru nyadar kalo rasa gue untuk dia udah ada tapi gue yang telat, udah putus baru nyadar" lanjutnya sembari menghembuskan nafas kasar setelah mengingat gadis yang mampu memporak-porandakan benteng tebal yang telah ia bangun selama ini

"Jadi dia alasan Lo jadi kayak gini?" Tanya Axel dengan tampang tak percaya

"Mungkin, gue bukan gamau buka hati buat orang baru tapi gue gabisa secara dia cewe pertama yang berani mengambil hati gue"

BRAKKK

"Asuuu maksud Lo apa ngagetin aja" kesal Yuda yang melihat Adam yang tiba-tiba mengebrak meja

"Kalian nyadar nga sih si kutub hari ini ngomong lebih dari 20 kata, dan semua itu karna cewe?" beo Adam dengan tatapan tak percayanya

"Kenapa nga Lo ajak balikan aja kalo masih suka?" Tanya Axel

"Dia udah punya cowo, tapi yang gue denger udah putus setahun lalu" jawab Ferdy ala kadarnya

"Alasannya?"

"Cowo tukang selingkuh 4 kali ketahuan" ucapnya sembari tersenyum miring

"Njirrr tahan bener tu hati"

"Kenapa nga Lo ajak balikan ada kalo sama-sama sendiri?"

"Tunggu tanggal mainnya" sahut Ferdy semabari berlalu keluar kelas meninggalnya tatapan cengo teman-temannya

"Itu Ferdy bukan si?" Cetus Yuda yang memandangi Ferdy keluar dari kelas sembari memasang wajah datar andalannya

"Susul anjerrr" ujar Adam sembari berlari keluar kelas menyusul teman kulkasnya itu

"Kemana nih kita" timpal Axel yang mengikuti langkah kaki sahabat jahanamnya

"Kantin"

"Gaslah"

Sesampainya dikantin mereka pun langsung duduk dipojok kanan andalannya karna memang disana dekat dengan jendela yang menampilkan pepohonan rimbun yang membuat sensasi sejuk menyapa mereka

"Pesen apa nih gue pesenin" tawar Yuda yang disambut antusias para sahabatnya -ferdy

"Bakso sama es teh aja lah gue" ujar Adam pertama

"Gado-gado sama es teh panas" seru Axel

Plakkk

"Mana ada es teh panas tolol" maki Yuda yang terlewat kesal

"Sabar ngapa nih sakit ini"

"Yaudah minum apa lo, gue kasih air comberan lama-lama"

"Es teh aja udah"

"Lo mau apa fer"

"Roti coklat, susu coklat hangat"

"Dihhh nyusu" kata Axel mengejek

Selesai mencatat pesanan mereka Yuda pun bergegas menuju stand makanan yang sahabatnya minta, dengan bantuan beberapa ibu kantin untuk membantu membawa nampan yang berisi beberapa jenis makanan

"Nih makanan Lo semua"

"Wowwww thankyou abwanggg muachhh" goda Axel yang dibalas delikan jijik olehnya

"Muka lo macam ani-ani bangsat" sahut Yuda yang bergidik ngeri

"Sialan lo"

Usai acara makan bersama, mereka pun berniat kembali ke kelas untuk berkumpul didepan lorong seperti yang mereka janjikan dengan para teman sekelasnya, bahkan kini depan kelas S4 sudah berjajar rapi kursi panjang yang entah mereka dapat dari mana

"Woyyy busettt banyak bener ni kursi, Lo pada abis nyolong dari mane hehhh?" ujar Yuda yang dihadiahi lemparan tas, sebelum tas itu mendarat sempurna diwajah tampannya dirinya pun spontan melompat ke kanan

"Huhhh selamat" lirihnya sembari mengelus dada

"Nyolong congor lo tinggal duduk apa susahnya" sinis Bunga, gadis yang sangat bar-bar di kelas S4 bahkan dirinya dicalonkan menjadi bendahara oleh guru-guru yang membuat para lelaki tidak terima, pernah dulu Agung berlari ketika ditagih kas yang membuat dirinya dikejar sampai ujung dunia sekalipun hanya untuk meminta kas 2k bahkan pantat bahenolnya juga terkena pukulan gagang sapu oleh wanita itu, sungguh menyeramkan

SELFERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang