10

311 11 1
                                    

Setelah selesai dengan aksi tertawanya kini mereka sudah kembali seperti semula, masih dalam posisi lesehan dikantin mereka pun menyibukkan diri dengan aktivitas masing-masing.

"Udah makan" tanya seseorang yang membuat semua mata menuju kearahnya bahkan mereka merasa seolah-olah waktu berhenti sejenak

"Udah" jawab Selvi sembari bergelanyut manja dilengan sang kekasih, yhaa Ferdy yang menghampiri sang gadis yang sedang anteng scrool tiktok

"Ehem tolong disini banyak yang jomblo" ujar Roy yang mewakili mereka semua

"Aduhh uwuphobia gue kambuh" imbuh Sintia sembari mengibaskan tangan kearah wajahnya

"Disini banyak anak kecil" ujar Winda sembari melihat kearah lain

"Lo udah makan" tanyaku sembari tersenyum mengejek ke teman-temannya

"Udah"

"Ngapain kesini?"

"Nga boleh?"

"Boleh sih"

"Aduhhh duhhh dunia terasa milik berdua" kini giliran anak kls S4 yang berteriak semakin ramai

"Besok brangkat bareng gue" perintahnya yang dibalas anggukan kepala dari sang gadis

"Lanjut gue mau ke mereka" pamitnya dengan mengecup singkat pucuk kepala Selvi dan mengelusnya

"WANJERRRR MLEYOT ADEK BWANGGG" teriak Yuda yang tak jauh dari mereka, bahkan mereka semua bersorak ramai melihat ke uwuan teman mereka

"Gasss teross jangan kasih kendorr" timpal mahen yang ikut-ikutan

"Gimana vi rasanya digituin?" Ucap Nisa dengan alis dinaik turunkan

"Rasanya?? AHHHH mantap"

"Gosah desah Lo kambing" ucap mereka semua yang membuatku tertawa ngakak

****
"Mama mana Lang" tanya Ferdy yang sedari sampai dirumah tidak melihat bidadari satu-satunya itu

"Dapur tuh"

"Maaa" panggilnya yang melihat sang mama berkutat didapur dengan celemek yang membelit pinggang rampingnya

"Apa bang? Tumben nyariin?" tanya si mama yang tak biasanya mendapati anak sulungnya memanggilnya terlebih dahulu

"Ngaa manggil aja"

"Widihh ngobrolin apaan ni" cetus sang papa sembari duduk disamping anak sulungnya dan disusul si bungsu yang juga ikut-ikutan

"Jangan liatin mama kaya gitu ihh" ucap sang mama yang melihat ketiga penjaganya menatapnya sedari tadi. Gimana ga salting kalo yang ngeliat tampan tampan kek gitu

"Anak prawan mana yang kemaren kamu bawa ke apart" celetuk sang papa tiba-tiba yang membuat si bungsu tersedak makanan yang belum sempat ia kunyah bahkan mamanya pun spontan menoleh kearahnya dengan spatula yang siap menghunus mangsa

"Papa tau dari mana" jawabnya enteng seolah-olah itu bukan hal yang penting

"Pak satpam yang bilang, katanya kamu kemaren bawa anak gadis ke apart dijam sekolah, mana gendong-gendongan lagi" ucap sang papa yang memanas-manasi suasana

"SERIUS BANG, gilaaaa gue kira Lo boong kemaren" ucap si bungsu

"CK, cewe Abang" ujarnya santai bahkan sangat sangat santai

"Mama sih oke-oke aja kalo kamu ada cewe, tapi ya jangan langsung dibawa ke apart dodol, minimal nikahin dulu baru ngasih mama cucu" omel ibu negara yang sangat diluar ekspektasi Gilang, bahkan dirinya hanya terdiam cengo mendengar jawaban sang mama

"Papa mau ketemu calon mantu, bawa sini dong, iya ngak ma" kata papa yang diangguki ibu negara sembari melanjutkan acara memasaknya

"Pantes dari kemaren sore nga makan dirumah udah kenyang tohh" sindir papa habis-habisan

"Ck apa sih papa orang Abang masih kenyang pulang kemaren itu baru makan diapart" jelas si sulung yang mulai malas menghadapi situasi

"Acieeee dimasakin, gimana bang rasanya? Udah kaya punya istri baru belom?" goda si bungsu sembari mencolek lengan sang kakak

"Enaklah apalagi dimasakin pacar, behh mantap ngiri kan lo" timpal sang Abang yang niat mengejek tetapi wajahnya tetap datar

"Kurang ajar"

Dikediaman Zephyr sekarang dihebohkan dengan sang adik yang sedari tadi menguji kesabaran

"BUNDAAAAAAAAA" teriak Selvi yang begitu melengking

"Apa sihh kak teriak-teriak ini bukan hutan ya"

"Adek itu ihhh liat" tunjukku yang melihat sang adik mengambil salah satu BH montokku

"Astaga kamu ngapain dek,balikin kasih kakak"

"Ini apa ndaa kaya kacamata tapi og besal" tanya nya dengan tampang polos minta digampar

"Balikin cil gue buang kekolong jembatan lama-lama lu yee" ujar Selvi yang sudah gregetan

"Apa sih ini ribut-ribut sampe ruang kerja ayah kedengeran loh" protes ayah dengan kacamata kerja yang masih nangkring di atas hidung

"Itu tuh anakmu" tunjuk bunda dengan bersedekap dada

"Astagfirullah ngapain kamu dek, kamu belum punya susu ya astaga gegayaan pake BH" celetuk sang ayah yang membuat bunda melotot kaget

Plakkk

"Mulutnya yaa"

"Sakit bund aisssshh" rintih ayah sembari memegangi lengan yang kena gampar sang istri

"Dahlah males, pakek tu BH" ujar Selvi sembari berlalu memasuki kamar

"Kalo bukan adek udah gue cemplungin tu bocah ke rawa-rawa" dumel Selvi sembari berguling-guling diatas kasur

Drtttt drttttt

"Njir hp gue,mana hp gue woyyy"

"Haloo dengan Selvi cantik montok ulalaaa"

"Lagi apa?" tanya lelaki disebrang sana dengan suara yang terdengar ehem serak-serak berserakan. hehe canda maksudnya serak-serak basah

"Lagi berantem sama yunda"

"Kenapa?"

"Bh, gue dicolong satu buat mainan" ucapnya sembari memberengut kesal

"Pftttt, bh kecil sok-sokan buat rebutan" jawabnya yang membuat mata gue seketika membulat sempurna

"Uwong edan"

"Tidur, besok gue jemput"

"Wokee, pay pay mantan"

Tut Tut

Segera gue matiin sepihak karna takut kena marah pacar sehari gue

"Tidurr ahh sampai ketemu lagi besok" gumannya sebelum menutup kedua mata lentiknya

SELFERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang