"Hallo ayy, gue berangkat ndiri ada lomba nanti pulang bareng tapi"
"Gue minta antar ayah biar bisa pulang sama lo bego"
"Iyeeee ihh bawel" pungkas Selvi yang saat ini menolak jemputan dari sang kekasih alasannya 'kaka mau parade baju daerah yahh, nah biar kaget aja Abang liat Kaka pake kemben' emang beda gadis itu
Disinilah dirinya sekarang dikelas yang telah ramai dengan para teman sekelasnya, bahkan terlihat tiga meja yang mereka jadikan satu yang mereka isi dengan alat make-up untuk mendandani teman cebolnya saat ini. Karna pihak sekolah melarang mereka untuk berhias di salon ataupun kemana itu entahlah intinya mereka ingin hasil tangan mereka semua untuk acara perebutan piala terakhir kali ini
Dengan waktu yang panitia berikan sekitar 1 jam mereka pun bergegas memoles wajah mulus Selvi dengan berbagai macam kuas, bahkan separuh dari mereka bertugas menggelung rambut panjang Selvi untuk mereka berikan konde dengan ukuran sedang, jangan lupakan sisanya yang menyiapkan perlengkapan yang akan dirinya gunakan nantinya
"Busettt serasa gue ratunya mereka para babu-babu gue" batin Selvi terkikik sendiri
Bahkan kini dirinya sudah memakai kemben yang telah Putri bawa dari butik tantenya yang memang butik itu sangat terkenal, sedangkan Yoga sendiri tengah pasrah ketika wajahnya diberi sedikit polesan oleh para wanita
Kini mereka sudah selesai dalam acara poles memoles yang membuat mereka sedikit lega karna waktu masih tersisa 10 menit lagi
"Busettt anak Vito cantik bener" ucap Winda yang membuat tangan suciku mendarat di kepalanya
PLAKK
"Gue aduin bapak gue kencing dicelana lo Dugong" sahutku sinis
"Santai elahhh sakit pala gue"
"Keren juga lu ga kalo begitu, coba sini mepet kita Poto dulu yang lain duduk bawah, dua pasangan ini duduk kursi, sebagian diri dibelakang. Okee sipp readyy" seru adek kelas mereka yang mereka culik untuk mengabadikan momen mereka kali ini
Setelah selesai dengan sesi foto mereka pun berjalan menuju aula yang digunakan sebagai tempat berlangsungnya acara, bahkan para murid SMA Xaverius pun sudah duduk lesehan dibawah menurut tulisan kelas mereka masing-masing
Kenapa lesehan ngak berdiri aja? Ya karna nanti yang pendek kagak keliatan
Kenapa lesehan ngak pake kursi aja? Kalo pake kursi nanti makan tempat banyak sedangkan mereka perlu tempat sedikit luas untuk para perwakilan kelas ber pose layaknya model yang berjalan kesana-kemari dengan baju adat yang mereka tampilkanKini aula yang awalnya sedikit senang seketika menjadi sesak karena para siswa/i dan guru mulai berdatangan, bahkan banyak sekali perwakilan per kelas dengan baju daerah berbeda-beda
"Gue gemeter njir" ujarku yang melihat banyaknya pasang mata yang akan melihat mereka
"Lo udah hafal lagunya belom?" tanya gue yang melihat yoga sedang duduk anteng dengan makanan disamping kiri dan kanannya
"Udah amanlah"
"SELANJUTNYA KELAS MIPA 2 YOYOYOYO" pekik panitia yang membuat seketika jantung gue berdebar kencang
"Ayo gaa astaga gue tendang bokong lo lagi mau?" Kesalnya yang melihat partner lombanya yang masih santai sembari membuka keripik kentang ke tiga
"Bersihin dulu tu bibir sama baju"
"Udah ayo cill, kemben lo naikin dikit ga bisa apa yak?"
"Ck emang segini bambang, awas mata lo gue colok ntar lama-lama"
Setelah beradu mulut mereka pun segera keluar dari pojok kanan dan diri berjalan anggun yang membuat mereka semua seketika terpesona, bertemu ditengah panggung dan berjalan maju sembari bergandengan tangan bahkan kini kekasihnya yang melihat gadisnya mengikuti lomba ini pun seketika ingin mencabik-cabik tubuh mungil itu. Bagaimana tidak dirinya hanya memakai kemben dengan selendang merah dibelakangnya diapit kedua tangan kanan kirinya
KAMU SEDANG MEMBACA
SELFER
HumorSelvi Agnese Amberlyn Zephyr, gadis cantik dengan mata lentik, kulit seputih susu, dengan dua taring digigi kanan kirinya, serta tinggi badan yang nyaris sangat kecil, anak pertama dari tiga bersaudara Bagaimana jadinya jika dia dipertemukan kembali...