5

393 13 0
                                    

Bel tanda pulang pun berbunyi nyaring,yang membuat semua siswa siswi berhamburan keluar kelas berbeda dengan Selvi dkk yang sedari tadi masih anteng duduk dikursi depan kelas sedari tadi

"Bentaran e lah parkiran pasti masih rame" cetus Winda yang memang anaknya tidak suka berdesak-desakan

"Sini dulu buru-buru pulang mau ngapain juga dirumah" ajak Nisa sembari memainkan ponsel terbarunya

"Kagak niat nyari cowo baru Vi" tanya Sintia tiba-tiba yang membuat mereka semua memfokuskan pandangan ke arah Selvi

"Jangan-jangan belum move-on Lo ya" ucap Winda sembari memicingkan sebelah matanya

"Ngadi-ngadi ni bocah, gue udah move-on asal lo tau. Buat apa bekatam kek dia dipikirin" sahut Selvi yang tak terima

"Banyak yang ngantri tuh kagak mau ngambil satu gitu" ujar Sintia dengan tampang sok polosnya

"Lo kira barang main ambil-ambil aja"

"Ya terusss?" tanya Nisa penasaran pasalnya selama mereka bersahabat mereka beberapa kali melihat foto seorang laki-laki yang terpajang dimeja rias sahabatnya itu tetapi mereka tak mengetahui siapa laki-laki itu

"Foto siapa yang Lo pajang dimeja rias kamar Lo" tanya Winda yang memang sudah sangat penasaran, siapa lelaki yang sahabatnya itu sembunyikan

"Huhh mantan gue waktu SMP" ujarku sembari menyandarkan punggung kekepala kursi

"SMP? Kok Lo nga pernah cerita"

"La elu kagak nanya" jawabku nyolot

"Yeee santai"

"Gue pacaran sama dia kelas 8 SMP waktu itu gue belum bisa ngendaliin diri intinya gue masih suka sana sini ganti-ganti cowo" lanjutnya yang membuat mereka semua diam mendengarkan cerita Selvi yang menurut mereka sangat menarik

"Waktu itu entah ada angin apa tiba-tiba ada cowo nembak gue, trus dengan entengnya yaaaa gue terima walaupun bingung sebenernya cowo yang gue pacaran tu siapa" cerita Selvi dengan memejamkan kedua matanya mengingat-ingat cinta sesaat yang membuatnya sulit melupakannya

"Waktu pertama kali gue jadian gue cerita sama temen gue waktu itu, gue tanya yang namanya ini tu siapa, lawak banget kan gue nerima cowok yang aslinya aja gue kagak tau tu tampangnya kek apa"

"Setelah gue tanya temen gue ngasih tau cowo yang gue tanya tadi, seketika gue baru tau ternyata dia yang gue pacarin semalem menurut informasi yang temen gue kasih cowok itu tertutup, dan beda dari yang lain. Dari cerita itu hati kecil gue mulai penasaran siapa cowo itu?, selama berbulan-bulan gue pacaran sama dia tapi rasanya sedikit beda dari semua laki-laki yang pernah gue pacaran.  Intinya dia itu berbeda dan sejak saat itu hati gue mulai luruh akan pesonanya tapi dihubungan kita yang berjalan 6 bukan dia mutusin gue" cerita Selvi sembari membuka kedua matanya dan tersenyum kecut

"Alesannya?" Tanya Winda yang sedikit kepo dengan kisah unik sahabatnya ini

"Dia bilang dia kasian sama gue, dia ga bisa ngasih waktu ke gue palingan sehari sekali atau dua kali, waktu itu kita masih labil-labilnya dia masih suka main sana-sini, main game sampe larut bahkan gue jarang dikabarin, awalnya gue nga mau tapi dia maksa buat bubar. Mau nga mau gue iyain dan selama itu dia yang berhasil membuat gue uring-uringan setiap hari. Entah apa istimewanya dia menurut gue dia itu berbeda, setelah itu beberapa hari gue coba membuka hati dan gue pcrn sama 'A' yang selama ini gue ceritain walaupun hampir 2 tahun gue sama dia tapi bayang-bayang cinta SMP gue masih membekas dihati gue dan finalnya 'A' ketahuan selingkuh sampai 4× yang membuat gue memutuskan sendiri sampai sekarang" cerita Selvi panjang lebar yang dibalas tatapan tak percaya dari sahabat-sahabatnya

"Njir playgirl Lo dulu" sahut Sintia yang tak percaya akan cerita sahabat yang ia temui selama masuk SMA ini

"Bisa dibilang begitu"

Kasus diatas itu kisah author ya guys ya😭
Kalau mau liat author sama pacar tercinta jangan lupa follow Ig:Slvmyvx_

"Sekarang cowok yang belum bisa Lo lupain itu kemana?" Tanya Nisa penasaran

"Dia disini, hampir tiap hari gue ketemu entah dia yang sengaja ngeliatin gue atau cuma perasaan gue, gue ga tau"

"WHAT? SMA sini? Penasaran gue" teriak Sintia yang membuat Selvi sedikit kesal

"Kok Lo ngak balikan aja kalo masih suka?" Usul Nisa yang sedari tadi fokus mengupas kulit kuaci yang ia beli

"Yakali gue yang ngajakin balikkan malu dong, harga diri bro harga diri" ucap Selvi dengan nada sewot

"Dahlah yok pulang" ajak Selvi yang di ikuti semua curut-curutnya, dan tanpa mereka sadari Ferdy sedari tadi mendengar pembicaraan mereka dibelakang pintu kelas A1 yang terbuka setengah yang mampu menutupi dirinya. Bahkan dirinya kini tersenyum miring entah apa rencana yang akan dirinya buat

Selama perjalanan dirinya hanya berdiam dengan tangan yang sibuk menyetir mobil yang ia bawa, sahabat-sahabatnya sudah pulang kerumah masing-masing ia berencana akan mampir ke cafe langganannya untuk menenangkan pikiran yang mengusik dirinya

Sesampainya dicafe dirinya langsung berjalan masuk guna mencari tepat duduk yang menurutnya nyaman

"Ada yang bisa saya bantu kak?" tanya seorang waiters yang bertugas

"Short cake coklat satu, coklat panas satu, es krim coklat satu"

"Ada lagi?"

"Tidak"

Disinilah dirinya sekarang duduk termenung mengamati pemandangan luar yang ramai akan kendaraan yang berlalu-lalang bahkan mungkin sebentar lagi akan macet, sibuk berkelana dengan pikirannya yang membuat dirinya larut akan bayangan seseorang yang dulu pernah mengisi hatinya walaupun hanya sekejap

"Permisi, ini pesanannya kak selamat menikmati" ucap waiters sembari berlalu pergi, yang membuat suasana kembali hening

"Huftttt,suasananya ngajak galau anjing" gerutunya sembari sesekali menyesap coklat panas didepannya

"Coklat panas? Haha Dejavu" lirihnya

Bahkan jam telah menunjukkan pukul 16.30, terhitung dirinya sudah satu jam disini menikmati keheningan yang memang saat ini belum banyak pengunjung ditemani secangkir coklat panas membuat bayangan kenangan terputar didalam otaknya

"Gue kangen sama lo, apa masih ada nama gue didalam hati lo" lirihnya sembari memandangi langit yang akan berubah warna menjadi jingga

Merasa kegelapan akan segera datang dirinya pun berdiri untuk membayar makanan yang dirinya pesan dan berlalu pergi meninggalkan segudang rindu yang teramat menggebu

SELFERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang