8

328 12 0
                                    

Hampir 4 jam mereka hanya berdiam diri sembari memainkan ponsel masing-masing ditemani suara tv untuk mengisi kesunyian keduanya

Krukkkk

"Hehehehe" cengir Selvi yang melihat tatapan tanya dari sang mantan

"Laper?" tanya Ferdy semabari menaikkan sebelah alisnya

"He'em, sini ada bahan masakan nga?" tanya Selvi sembari melangkah menuju dapur yang tak jauh dari ruang tamu, yang diikuti Ferdy dibelakangnya

"Ada, kemaren baru gue isi" jawab Ferdy dengan menopang dagu dengan kedua tangannya bahkan dirinya sudah duduk anteng dimeja makan

"Emmmm, masak apa ya" gumam Selvi sembari melihat isi kulkas yang sangat lengkap itu

"Lo mau makan apa?"

"Apa aja, Lo bisa masak?" celetuk Ferdy memastikan, kan gak lucu nanti kalo dapur mahalnya ini meledak

"Wahh ngremehinn ni curut, dah duduk diem Lo disitu jangan ganggu" ucapnya sembari menodongkan pisau yang dirinya bawa

Kedua tangan kecilnya sedari tadi bergerak dengan begitu lincah, bahkan dirinya memotong apa yang akan dia masak nantinya dengan lihai.

Melihat gadis pujaannya tampak begitu serius dirinya  diam-diam mengulas senyum manis sedari tadi

"Merasa punya istri gue" gumam Ferdy dalam hati

Hampir setengah jam dirinya berkutat dengan bahan dan alat dapur andalannya, walaupun dirinya dijuluki Moswanted girl disekolah dirinya tak melupakan keharusan seorang wanita yang dituntut untuk bisa memasak bahkan membersihkan rumah.

"Yeayyyy selesai" riangnya sembari bertepuk tangan kecil yang membuat dirinya semakin terlihat mengemaskan, dengan cekatan dirinya pun menata masakan yang telah ia buat dimeja makan yang sudah terdapat seorang pria yang menunggunya dengan mata berbinar cerah

"Masak apa" ujarnya sembari menatap beberapa menu masakan yang berjajar dimeja

"Ini telor balado,tumis kangkung,sama mendoan"

"Nasinya segini cukup?" tanya Selvi yang entah dorongan dari mana membuat dirinya melayani mantan pacar sekejapnya ini

"Cukup"

"Mau pake apa?"

"Semua"

"Nih" ucapnya sembari menaruh piring yang berisi berbagai menu didepan Ferdy yang sudah siap dengan sendok dan garpu dikedua tangannya

Melihat dirinya sudah menyendokkan makanan kedalam mulutnya Selvi pun  memberanikan diri untuk bertanya

"Emmm gimana? Ada yang kurang?" Cicitnya dengan harap-harap cemas

"Eummm enakk" ujarnya dengan mulut yang asik mengunyah

Mendengar itu senyum Selvi pun mengembang cerah, dan setelahnya hanya dentingan piring dan sendok yang menghiasi suasana ini

Drttt drttttt

"Hp lo bunyi tuh" ujarku yang sedang memakan cemilan sembari menonton tv

"Hp lo tolol orang hp gue dari tadi gue pegang"

"Lah iya kah?" tanya Selvi dengan sedikit bodoh

"Lah iya hp gue,ape nih"

"Hellow dengan Selvi cantik nan sexy ulala?" jawabnya yang membuat Ferdy ingin mencekik lehernya saat ini juga

"WOYY BANGSAT LO DIMANA ANJENG KITA SEMUA PANIK NYARIIN LO" teriak Sintia dari sebrang sana yang membuat Selvi sedikit menjauhkan hpnya dari telingga

"Kecilin suara lo itu kagak budek gw"

"Dibawa kemana Lo sama ntu singa kagak diapa-apain kan?" tanya para sahabatnya dengan suara yang terdengar khawatir

"Tenang gue aman, ini lagi nonton tv diapart" jawabku santai yang membuat mereka disebrang sana membola tak percaya, bahkan cecungguk Ferdy pun sudah mengangga lebar

"Ngapain Lo diapart anjing, kasih hp Lo ke kulkas itu" sahut mereka dari sana secara serempak

"Buset kompak bener" lirih Selvi sembari memandang kayar hpnya itu

"Nih" sodor Selvi membuat dirinya mengangkat satu alis pertanda tak mengerti

"Cecunguk lo mau ngomong"

"Hmm" dehemnya sembari menempelkan layar hp ke telinganya

"WOYY NJING LO APAIN ANAK ORANG HAA MAIN BAWA KE APART AJA. JUJUR LO, LO APAINNNN" teriak Yuda dari sana dengan nafas menggebu-gebu

"Sabar yud sabar, mungkin Ferdy lagi proses bikinin kita ponakan" ujar Alex sembari mengelus punggung Yuda menyuruhnya sabar

"PONAKAN NDASMU" pekik mereka semua yang membuat Alex terlonjak kaget

"Njir pelan kaget gue"

"Heh jawab suuu Lo apain anak orang hahh" tanya Yuda sekali lagi

"Unboxing" singkat Ferdy dan langsung mematikan panggilan telepon itu sebelum telinganya kembali berdengung

"Abis ngomong apa?" tanya Selvi yang mendengar kata unboxing sembari tangan yang aktif menyumpal mulut kecilnya dengan keripik yang dirinya temukan dilemari dapur apartemen

"Ngak" singkatnya

"Makan tu yang rapi kek pelan-pelan kek bocah" ujarnya sembari membersihkan sisa bumbu dibibir bahkan dipipi gadis kecilnya, bahkan dengan santainya dirinya menjilat jempol tangannya yang ia gunakan membersihkan bubuk balado dibibir gadis itu

"Emm manis" ucapnya yang membuat Selvi sedikit speechless dibuatnya

"Ngapain bengong, lanjut tu makan" ucapnya sekali lagi yang membuat gue tersadar dari lamunan mesumku. Hehehe canda guysss

"Lo mau?" tawarnya yang mulai asik kembali dengan keripik dipangkuannya

"Aaaa"

Dengan senang hati dirinya pun menyuapi Ferdy yang asik dengan game diponselnya, bahkan sesekali dirinya juga menyumpal bibir mungilnya dengan kripik mereka berdua nikmati

"Ehh udah sore, anterin gue pulang" pintanya yang melihat sang mantan akan menutup kedua matanya

"Pulang sendiri mandiri"

"Mata lo tuh mandiri, yang main culik gue kesini siapa haaa, tangung jawab dong"

"Dihh orang gue kaga hamilin lo tangung jawab apaan"

"Dahlah males" sewot Selvi sembari berjalan ingin keluar dari apartemen megah itu

"Ck, gue anter gitu doang marah" sahutnya dengan melompat dari aksi rebahan santainya

"Cepetttttt"

"Sabar dong"

****
"Mampir dulu?"

"Kapan-kapan udah mau malem, gue balik"

"Makasih"

Melihat sang mantan berlalu pergi dirinya pun masuk menuju kamar yang terletak dilantai dua, bahkan sedari masuk dirinya tak melihat sang bunda ataupun adik curutnya

"Mungkin dikamar" monolognya sembari melanjutkan jalan yang sempat tertunda

SELFERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang