19

201 10 0
                                    

Tap
Tap
Tap

Langkah kaki yang terdengar cepat melewati lorong-lorong rumah sakit, dengan seorang pria yang mengendong seorang gadis dengan baju dipenuhi darah membuat mereka yang berlalu-lalang memandangi mereka dengan heran, bukan hanya dua tapi ada 6 pengikut mereka yang membuat lorong semakin ramai

"DOKTERRR WOYY" teriak Ferdy kesetanan

"BANGSATTT MAU GUE PECATT HAA" teriaknya yang membuat mereka semua berlari terpogoh-pogoh dengan kasur rumah sakit yang mereka dorong (author nga tau namanya apa, namain kasur rumah sakit yang dibisa didorong gitu aja😔)

Mereka saat ini berada di rumah sakit milik keluarga Mexwert jadi tak heran jika Ferdy berbicara seperti itu

"Taruh disini saja tuan" ucap suster yang mendorong kasur untuk sang pasien

"Nga usah" ketusnya sembari berlari membopong gadisnya ke ruangan gawat darurat

Brakk

Bunyi pintu yang ditendang mengalihkan perhatian beberapa dokter yang memang ada disana untuk memeriksa pasien yang belum datang

"Slametin cewe gue, jangan sampai ada salah sedikitpun, atau leher anda jaminannya" ucapnya yang membuat beberapa dokter bergerak cepat dari pada leher mereka sasarannya kan ngeri

"Tu-tuan dimohon tunggu diluar agar tak menganggu konsentrasi para dokter" seru suster yang sedikit bergetar

Mendengar itu Ferdy pun keluar dan bersandar ditembok rumah sakit dengan mata terpejam, bahkan untuk kedua kalinya kedua tangannya bergetar hebat dengan penuh darah disragam putihnya

"Cari siapa dalang dibalik ini semua, bobol semua cctv yang ada" perintahnya dengan otot leher yang tercetak jelas menandakan bahwa laki-laki itu menahan gejolak amarah yang begitu besar

"Laksanakan" seru sahabat-sahabat Ferdy yang memang ahli hacker

Mendengar bahwa anak dan calon menantu mereka yang masuk rumah sakit, mereka pun bergegas menyusul guna memastikan keadaan anak kecil mereka

"Abangggg, abanggg Kaka gimana?" tanya bunda dengan raut wajah yang sangat cemas bahkan air matanya sudah tumpah sedari tadi

"Masih didalem Bun" jawab Ferdy seadanya dengan tampang putus asa yang membuat para orang tua semakin ketar-ketir

"Abanggg anak mama gimana?" giliran mama Ferdy yang berteriak sembari berlari menghampiri dirinya dan para teman-temannya yang memang menunggu didepan ruang gawat darurat

Mendengar mamanya bertanya ia pun hanya mampu menggelengkan kepalanya lesu

"Astaga kok bisa begini?" kini giliran ayah yang bertanya

"Ferdy juga nga tau yah, tadi semua kelas masa pembelajaran, tiba-tiba Selvi telpon Abang minta tolong" jelasnya dengan air mata yang siap berjatuhan

"Udah dicari tau bang?" sahut papa yang sedari tadi mendengarkan cerita anak sulungnya itu

"Masih dicari mereka" ucapnya sembari menunjuk para lelaki yang sedang sibuk dengan labtop dipangkuan masing-masing

Ceklek

Bunyi pintu terbuka membuat mereka semua berdiri dari duduknya masing-masing kecuali para lelaki yang ditugaskan mencari informasi sedari tadi

"Gimana keadaan anak saya dok?" tanya ayah dengan cepat

"Mantuku baik-baik aja kan?" giliran papa yang bersuara

"Kau berbuat satu kesalahan leher anda jaminannya" ucap Ferdy mengingatkan

SELFERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang