08.TIDAK SENGAJA BERTEMU.

29 4 0
                                    

Halo semuanya.

Jangan lupa vote, dan komen ya. Oh ya satu lagi. Jangan lupa follow akun ini. Dengan cara itu kalian sudah menghargai penulis ya.

Capek tau nulisnya. Makanya kalian follow sama vote ya.

Alasan kalian kenapa masukin cerita ini ke perpus dong. Penuhin kolom komentarnya di sini 👉

Kalian baca cerita ini jam berapa? 👉

Udah deh sesi tanya nya.
Langsung ke ceritanya ya. Selamat membaca kennat tersayangku.

*****

Malam ini adalah malam minggu. Malam di mana banyak pasang remaja menghabiskan waktu malam minggunya dengan bermain dengan pasangan. Bahkan di jalanan di penuhi oleh banyak pasangan kekasih.

Di sarankan bagi yang jomblo agar tidak berkeliaran sendirian, jika tidak mau malu.

Malam ini langit di penuhi oleh ribuan bintang sebagai penghias malam. Juga di tambah dengan angin yang bertiupan dengan tenang. Menciptakan suasana yang damai dan tenang. Cocok untuk bersantai.

Seorang gadis duduk di samping jendela yang sengaja ia buka lebar, agar angin dapat dengan mudah masuk ke dalam kamarnya. Di tangannya terdapat sebuah buku tebal. Ia mempelajarinya lagi karna hari senin nanti adalah hari dimana dia akan bertarung dengan persoalan fisika.

Krayna memegang perutnya yang tiba-tiba berbunyi. Ia merasa lapar. Memang sedari tadi ia belum makan karna tidak selera. Tangan cewek itu menutup buku tebal di tangannya dan menaruh buku itu di atas meja.

"Di bawah ada makanan gak ya?" Kakinya melangkah menuruni tangga untuk turun ke lantai satu. Dimana ruang makan berada.

Rumahnya sepi. Hanya ada Krayna di rumah itu. "Pasti Papa sama Mama tidur di kantor lagi,"

Danil dan Melia, orang tuanya selalu tidak ada di rumah dengan alasan tidur di kantor. Katanya sih lembur sekalian agar tidak susah kembali lagi ke kantor saat paginya. Memang di sana ayahnya membuat satu rumah kecil tepat di samping kantor miliknya. Rumah itu sudah lengkap dengan perabotan yang dibutuhkan. Jadi tak jarang Danil dan Melia memilih menginap di sana.

Walaupun terkadang Danil tidak lembur. Dia sesekali juga menginap di sana, dan Melia selalu mengikuti kemauan suaminya.

Krayna membuka kulkas, guna melihat apakah ada bahan yang bisa di masak. Karna dia tidak memasak makanan tadi sebab dirinya tidak makan. Soalnya Krayna hanya masak untuk dirinya sendiri. Jadi untuk apa susah memasak ketika tidak selera makan.

"Aduh, ga ada lagi bahan makanannya. Untung bunda ngasih uang bulanan," Krayna naik ke atas lagi. Dia berniat untuk membeli mie instan sebagai pengisi perutnya.

Krayna membuka lemari dan mengambil jaket. Tiba-tiba di luar gerimis. Berarti sebentar lagi akan turun hujan. Jadi cewek itu mengambil payung untuk melindunginya dari siraman hujan.

Dan benar saja. Hujan sudah turun dan posisi Krayna sekarang sedang berada dalam perjalanan ke supermarket. Untungnya ia membawa payung. Jadi ia tidak basah kuyup.

Sesampainya di supermarket, Krayna langsung mengambil beberapa mie instan untuk stok kedepannya. Cewek itu juga mengambil beberapa bahan makanan lain, berupa sosis, dan bakso kemasan.

Cewek itu langsung pergi ke kasir setelah dirasa semuanya cukup untuk dibelinya. Setelahnya Krayna langsung keluar dari supermarket.

Ia ingin segera pergi namun tertahan karna fokusnya teralihkan pada seorang ibu dengan anaknya yang masih kecil. Krayna jadi ingin melihat interaksi mereka dulu.

SERAPHIC Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang