How about you

28 8 2
                                    



Jimin terburu-buru keluar dari rumah seulgi pagi itu setelah jihyo memberi tahu nya bahwa ia sempat di datangi beberapa orang tidak di kenal yang mencoba masuk ke apartemen nya beruntung jihyo tidak membuka nya namun ia sangat ketakutan lalu menghubungi jimin karena tidak tahu harus meminta tolong pada siapa lagi.

Sekitar tiga puluh menit jimin akhirnya sampai di gedung apartemen jihyo jimin menaiki lift menuju lantai lima dimana apartemen jihyo berada.

Setelah sampai di depan pintu apartemen jihyo jimin memencet bel beberapa kali tidal butuh waktu lama jihyo segera membuka nya.

Jihyo berhambur kepelukan jimin setelah melihat jimin di hadapan nya.

"Jimin aku takut" isak nya bahkan jimin bisa merasakan tubuh jihyo yang gemetaran karena ketakutan.

"Jangan takut aku ada di sini" ucap jimin lalu menarik jihyo masuk kedalam tidak lupa menutup pintu di belakang nya.

"Apa kau tahu siapa mereka" tanya jimin setelah kedua nya duduk di sofa.

"Aku tidak tahu jimin mereka mengancam ku".

"Mengancam mu apa yang mereka katakan" tanya jimin kembali.

"Tidak terlalu jelas tapi aku mendengar sedikit."

"Katakan jangan berbelit-belit" geram jimin.

"Aku akan membalas mu hanya itu yang aku dengar jim" lirih jihyo kini mulai menangis di bahu jimin.

Jimin merangkul jihyo mengusap lembut punggung nya yang biasa jimin lakukan dulu saat mereka bersama.

"Jim aku takut jangan tinggalkan aku" ucap jihyo terisak.

Jimin tidak menjawab ia terlalu bingung harus membalas apa hati nya masih ragu namun juga sakit bersamaan melihat jihyo yang menangis ketakutan membuat hati nya sedikit gusar.

Aku tidak tau apa ini cinta atau rasa kasihan saja.

"Jimin kau mendengarkan aku".

"Tenang lah aku akan menjaga mu sampai kau merasa baik" sahut jimin.

Jihyo semakin mempererat pelukan nya meskipun jimin tidak menjawab pertanyaan nya tapi jihyo cukup senang jimin masih mau datang dan menemani nya seperti sekarang ini.

"Gomawo aku mencintai mu".

sᴀʀᴀɴɢʜᴀᴇ ᴋᴀɴɢ sᴇᴜʟɢɪ🕊
—————————-

"Jinhe kau tunggu di sini aku akan membelikan ice cream untuk kita".

"Ingat strawberry coklat untuk ku".

"Okey" sahut yeri.

yeri memasuki toko ice cream langganan nya biasanya yeri membeli nya bersama eonni nya tapi seulgi menolak ikut dan hanya menitip saja.

"Oppa seperti biasa dua ice cream banana milk dan satu strawberry coklat".

Pria itu bernama jung hoseok pemilik toko es krim sekaligus teman dekat seulgi.

"Wah tumben sekali membeli tiga untuk siapa" tanya hoseok curiga.

"Untuk teman ku oppa dia menunggu di luar".

"Teman atau teman" goda nya lalu terkekeh.

"Aishh oppa dia wanita teman sekelasku" kesal yeri.

"Haha baiklah-baiklah tunggu sebentar aku akan membuatkan pesanan mu" ucap hoseok lalu pergi meninggalkan yeri.

Karena bosan yeri memilih duduk di salah satu kursi mata nya tidak sengaja menangkap siluet seseorang yang sangat ia kenal .

Saranghae ᴋᴀɴɢ sᴇᴜʟɢɪ🕊Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang