Forget about it

27 7 0
                                    



Seulgi masih mengingat kejadian beberapa menit yang lalu terus berputar di kepala nya ia menangis seulgi merasa di lecehkan oleh jimin semenjak bekerja disini seulgi tidak pernah merasakan kenyamanan.

Kalau saja dia sedang tidak membutuhkan uang dengan senang hati seulgi akan mengundurkan diri dari sini.

Lagi-lagi seulgi harus bertahan demi hidup nya yang belangsak ini.

Lupakan saja lupakan saja ciuman sialan itu.


Ia melangkahkan kaki nya menuju meja resepsionis seorang wanita cantik dan mempesona membuat banyak kaum hawa itu iri kepada nya Park jihyo tentu saja nama yang indah tersemat di dirinya.

"Apa jimin di kantor nya aku ingin menemuinya" ucap jihyo tersenyum menambah kesan anggun di wajah nya.

"Maaf nona apa sebelumnya nona sudah membuat janji" tanya nya.

"Belum katakan saja padanya nona jihyo ingin menemui nya"

Wanita resepsionis itu mengangguk dan segera memberi tahu atasan nya setelah mendapatkan izin dari jimin wanita itu menyuruh jihyo untuk langsung ke ruangan nya.

"Silahkan nona anda bisa menemui sajangnim, tuan berada di lantai 3".

"Ah baiklah terimakasih".

Setahun sejak kepergian nya dari tempat ini jihyo sangat merindukan nya tidak ada yang berubah semua sama seperti dulu saat ia masih bekerja disini.

Jihyo kembali mengingat kenangan itu ketika ia melangkah kan kaki nya menginjak lantai dimana ruangan jimin berada.

Meskipun sedikit ragu namun jihyo memberanikan diri untuk mengetuk pintu dimana ada jimin di dalam nya lama jihyo menunggu tetapi tidak ada respon dari jimin.

"Apa jimin didalam" gumam nya.

Belum sempat jihyo mengetuk kembali pintu itu terbuka menampakkan wajah seokjin yang terkejut melihat nya.

"Kau ingin menemui jimin" tanya nya berbasa-basi.

Dan di angguiki oleh jihyo.

"Masuklah dia ada dalam nona jihyo" ucap seokjin tersenyum. "Aku permisi nona" sambung nya.

"Terimakasih seokjin-ssi" jihyo sedikit membungkuk kan badan nya.

Perlahan jihyo masuk ke ruangan jimin lalu menutup pintu senyumnya mengembang ketika melihat jimin yang duduk bersandar di sofa mata nya terpejam terlihat sangat lelah sekali pikirnya.

"Aku membawa kan makan siang untuk mu" ucap jihyo pelan. Namun masih bisa di dengar jimin.

"Untuk apa kau kemari" tanya jimin dengan mata nya yang masih terpejam malas untuk membuka nya.

Jihyo kembali tersenyum melangkahkan kaki nya mendekati jimin dan duduk di sebelah jimin. Ia harus kembali mengulang ucapan nya.

"Aku membawa kan makan siang untuk mu" sahut jihyo.

Jimin membuka mata nya dan sedikit membenarkan posisi duduk nya lalu menatap jihyo yang sudah berada di samping nya.

Seketika jimin teringat ciuman nya dengan seulgi tadi jujur saja jimin tidak tahu mengapa melakukan nya pada seulgi sepenglihatan nya ia melihat wajah jihyo dan mengira wanita itulah yang ia cium. Tapi ternyata ia mencium gadis bodoh itu.

Saranghae ᴋᴀɴɢ sᴇᴜʟɢɪ🕊Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang