9. RAPORT ⚠️

6.7K 211 2
                                    

- HAPPY READING -

🍂
────────

Satu Bulan kemudian, ujian kenaikan kelas telah usai.

Naufal pov.

Hari ini gue ditemani Tante Dina tengah mengambil raport milik gue, dan sebentar lagi gue naik ke kelas 11. Yeahhhh.

Selesainya waktu pembagian raport usai, Tante Dina pun izin pulang ke gue.

"Tante pulang dulu yah fall, kamu ngga ikut pulang sekalian" Tanya Tante Dina.

"Enggak tan, aku mau nemuin temen dulu, katanya ada sesuatu yang harus diomongin" Jawab gue.

"Yaudahh Tante pulang dulu yahh" Pamit Tante Dina.

Gue mengangguk.

Tante Dina langsung pergi meninggalkan gue, berjalan melewati lorong ruang di sekolah untuk kembali ke rumah.

Gue pun ikut langsung bergegas berjalan menuju tempat yang ditentukan Kak Akbar.

Benar, teman yang mau ngajak gue ketemu, itu Kak Akbar. Entah mengapa akhir-akhir ini hubungan kita makin deket aja.

Tempat itu adalah Perpustakaan.

Karena hari ini adalah pembagian raport, maka hari ini Perpustakaan tutup. Dan yang jadi pertanyaan gue, kenapa Kak Akbar minta gue kesini?.

.
.

Sampainya gue di depan Perpustakaan.

Gue melihat sekeliling yang kosong, tidak ada seorangpun yang gue lihat, karena memang Perpustakaan sekolah gue tuh dipojokan, jauh ama ruang kelas, apalagi sekarang para murid udah pada pulang.

Tak lama tiba-tiba pintu Perpustakaan terbuka. Dan ada yang menarik tangan gue dari dalem pintu Perpustakaan.

Srekkk....

"Ayo masuk kesini fall.." Ucap seseorang yang ternyata dia Kak Akbar.

Kami pun berjalan menuju ke dalam ruang Perpustakaan yang kosong.

"Kak,.. kita mau ngapain disini?" Tanya gue.

Kak Akbar pun berbalik menghadap ke arah gue.

Kini kami berdua ada berada di antara rak buku.

Tiba-tiba Kak Akbar ngedorong gue, hingga pinggang gue kebentur rak buku. Kemudian dia maju tiga langkah dan kedua tangan Kak Akbar memegang ke rak kayu yang berada di antara wajah gue.

Fiks dia mau nyipok gue.

Tak lama Kak Akbar memiringkan kepalanya seraya mendekati wajah gue.

dag.. dig... dug... serrr.... Jantung gue bergetar.

Bibir Kak Akbar bergerak mendekat, namun gue langsung memalingkan wajah gue.

Jual mahal dikit kali.

"Kenapa ngehindar?" Tanya Kak Akbar sedikit ketus.

"Kakak gay?" Tanya gue terheran-heran. Gue kaget, karena baru kali ini gue nemuin ada orang gay di sekolah ini.

"Gay semenjak ada kamu fall" Jawab Kak Akbar.

"Hah???, akuu Kak!!.. , kakak serius?"

"Kakak serius fall, kakak juga tau kalo kamu uke"

Deg.

Jantung gue berhenti seketika.

"Kakak tau dari mana kalo aku uke, pliss kak jangan bilang ke siapa-siapa" rengek gue.

Bukan apa-apa, gue takut identitas gue kebongkar. Mending kalo cuma temen sekolah aja yang tau, tapi kalo sampe Tante Dina tau, behhh. Bisa-bisa gue diusir dari rumah dia.

"Enggak akan fall, kan kakak juga gay gara-gara kamu" Jawab Kak Akbar, yang ada benernya juga si.

"Makasi kak"

"Sebenernya kakak udah suka kamu dari awal kita ketemu pas waktu dikantin, makannya waktu itu kakak ngajakin makan diluar pas makanan kamu di ambil sama Dimas, supanya kakak bisa lebih deket ama kamu fall"

"Seriuss kak. Jujur yah kak Naufal juga sama kak, Naufal juga suka sama kakak dari waktu kakak belain Naufal"

Kami saling tersenyum, kini wajah kami berhadap-hadapan, kami telah mengutarakan perasaaan satu sama lain.

Kak Akbar semakin mendekatkan kepalanya kepada gue, hingga bibir kami hanya berjarak sedikit saja.

Gue tetep diam pada posisi.

Tak lama.

muaacchh...slurrpp....muaacchh...

Kami saling berciuman, ciuman lembut, tidak ada rasa tercampur hawa nafsu disini. Gue bisa merasakan bibir Kak Akbar yang lembut, tangan gue berada di atas pundak dan melingkar dileher belakang Kak Akbar.

Sluurrpp... muaacchh...slurrpp..

Kami berciuman dan saling memberikan ludah satu sama lain, kurang lebih 10 menit an di lorong rak buku Perpustakaan yang kosong.

muaacchh...slurrpp....muaacchh...

Lalu Kak Akbar melepaskan ciumannya.

"Kakak ngga nyangka bisa berciuman sama kamu fall" ucapnya tersenyum, ganteng bangettt siiii Kak Akbarrrrr.

"Naufal lebih ngga nyangka kak, kirain hanya Naufal yang gay di sekolah ini, ternyata Kak Akbar juga iya hehe" Ucap gue.

Susttttt....

Jari telunjuk Kak Akbar menempel di bibir ku.

"Kakak bukan gay, tapi Naufalseksual!!"

"Naufalseksual?"

"Artinya kakak cuma gay sama kamu doang Naufall, Hahahah....." Tawa Kak Akbar.

Gue pun ikut tersenyum, lalu Kak Akbar mengatakan seuatu kata.

"Eee... Fall, kamu mau jadi pacar kakak?"

Dag...dig...dug...serrrr

"Kak Akbar serius?"

"Seriuss naufall, kakak sayang banget sama kamu, kakak gak mau kalau kamu dinggangu atau diambil sama orang lain termasuk Dimas" Ucapnya seraya mengelus rambut gue.

"ihh... si Dimas jelek jangan disebut,.. malesss" Ketus gue.

"Iyadeh maaf... lucu bangett siii kamu fall" Ucap Kak Akbar.

"Gimana?" Lanjutnya.

Gue pun mengangguk tersenyum.

Kulihat Kak Akbar juga tersenyum lebar, dia langsung memeluk gue.

Dia menatap gue lama dan lalu dia menarik tangan gue untuk mengikutinya.

"Mau kemana kak?" Tanya gue.

"Ikut kakak fall" jawabnya.

Kak Akbar membawa gue masuk di salah satu ruangan Perpustakaan, tepatnya masuk ke ruang gudang penyimpanan buku.

Kreeek...

Kak Akbar membuka pintu.

Gue pun seketika merinding, apa dia mau perkosa ku?, gapapa sii lagian rahim ku lagi anget kalo buat batang hehe.

Mulai-mulai jiwa binal nya keluar*Author

"Ayok masuk..."

"Mmm... mau ngapain kak,.... Takut ada guru yang dateng kesini.. "

"Tenang aja... kakak kan udah kunci pintu Perpustakaan"

Semogaa dia mau perkosa gue, Aamiinn.

Biasanya kalo doa anak yatim tuh selalu terkabul hehe.

Tak lama Kak Akbar pun menciumi bibir gue lagi.

muaacchh...slurrpp... muaacchh...

.
.

Bantu vote yah kak ><

BERSAMBUNG.....

thank you for reading

Nafsu Uke 🔞 [ BL ] ✓ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang