2

300 30 2
                                    


Winantya mencari ponselnya yang hilang disekolah, saat selesai pelajaran dia menuju lokernya namun saat mengeceknya ternyata ponsel dia tak ada disana

Ia mencari ke semua sudut sekolah dan belum menemukannya. Tinggal uks saja yang belum ia masuki.

Winantya masuk berhati-hati, karena kondisi gelap dan sudah malam. Ia terkejut melihat Bara yang tengah tidur pulas. Karena tak ingin ambil resiko dia langsung mencari ponselnya.

"Mau apa?"

Winantya terkejut dan mematung. "Gu-gue.. Anu a-aku ca-cari hape" Tangannya gemetaran melihat Bara yang menatapnya tajam.

"Jam berapa?" Tanya Bara

"9 malam" Winantya menunduk. Menggerutuki dirinya apakah sudah berbuat salah sehingga pria dihadapannya seperti sedang marah dengan tatapan intimidasi.

"Bangsaaat!" Umpatnya

"Ma-maaf, ka-kamu sakit?" Tanya Winantya melihat Bara yang pucat pasi. Namun tak ada jawaban justru kembali merebahkan tubuhnya.

Dengan takut dan kehati hatian Winantya memberanikan diri menyentuh dahu Bara. "Panas" Batinnya.

"Ba-bara, ya ampun badanmu panas banget, aku ambilin obat ya" Ucapnya.

"Gue belum makan, bantuin gue ke kamar aja ya, gue mau makan disana sama dewangga" Ucap Bara

Winantya mengangguk kemudian membantu Bara dengan memapahnya menuju asramanya.

Sepanjang jalan, Winantya melirik sesekali. Dia merasa pria ini sangat tampan jika dilihat dari dekat.

Aroma parfumnya cool, meskipun sudah malam dan belum mandi, Winantya tak mencium aroma asam dari tubuhnya.

Sampainya di asrama, Bara menggedor gedor pintu kamar namun tak ada jawaban dari dewangga.

"DEW! BUKAAAA"

"Kayanya mereka pergi deh. Kekamar ku aja kasian kamu nggak karuan gini, nanti makan aja disana ada aku beli dua" Ucap Winantya

Bara mengangguk. "Palingan balapan" Sebuah ponsel terjatuh dari saku Bara, warnanya ungu dan memiliki gantungan peri kupu kupu.

"Itu kan hape ku" Ujar Win

"Gue nemu dilapangan, sory ya gue gak langsung kasih soalnya gak bisa kekelas" Ucap bara.

"Makasih, ngga apa apa kok." Winantya merasa yang dikatakan oleh Mavi tidaklah benar karena Bara sangatlah sopan dan meminta maaf.

Akhirnya ia membawa Bara kelantai lima kamarnya. Selain baik, Winantya adalah orang yang penuh empati. Ia ingin menyingkirkan rumor rumor tenant Bara yang dikatakan sebagai pria bajingan.

"Kamu tiduran aja ya, aku ambil makan sama obat"

Keduanya sampai, Winantya meminta Bara untuk istirahat. Sedangkan dia mengambilkan makanannya.

"Bisa makan sendiri?" Tanya Winantya. Bara hanya diam menatapnya. Tak merasakan apapun. "Yaudah aku suapin" Ucapnya.

Ia memberi suapan pertama untuk Bara setelah itu terkejut tiba-tiba bara memegang tangannya.

"Lo kenapa pindah?" Tanya Bara,

Ditatap seperti itu, Winantya diam. "Dia ganteng banget sumpah gue nggak boong" Batinnya.

"Win?"

"Ah, eee itu papaku mindahin aku kesini hehe."

"Ohh, kalau dilihat lihat kamar lo cantik juga yaa, mirip kamar cewek" Ucap Bara

First Mistake (Remake AU) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang