12

201 20 2
                                    

"Shitpost jurnalis bangsat"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Shitpost jurnalis bangsat".

Umpat seseorang dari balik kursi kerjanya. Ia memutar kursi kemudian memerintahkan semua ajudannya untuk menyiapkan mobil menuju Davinci.

Andhika Mahesa Fleischer....

"Irvan Satya itu kasih pelajaran buat anaknya, bapak anak sama saja. Bawa polisi kemudian ikut saya ke davinci"

Berita pagi ini telah menyebar hingga ke semuua media. Sudah berusaha menutupi keberadaan Winantya malah terekspos begitu saja.

Hidup ditengah tengah bisnis keluarga memanglah berat terlebih lagi dengan saingannya, itulah kenapa Andhika Mahesa Fleischer berusaha agar identitas Winantya tak terekspos.

******

Hari sial bagi geng black tiger, minggu akhir menegangkan bagi semua guru. Andika Mahesa Fleicer datang ke sekolah Davinchi dengan beberapa ajudannya.

Semua bukti sudah terkumpul dan berada diatas meja kepala sekolah. Orang tua semua siswa yang terkait telah dipanggil dan parkiran dipenuhi oleh mobil mobil mahal.

Andhika Mahesa Fleicer, amarahnya meledak ketika tahu anaknya dijadikan bahan mainan teman temannya. Niat hati dipindahkan agar aman justru malah mendapatkan masalah.

Terlebih lagi pelakunya adalah anak dari musuh bebuyutannya sejak dulu bernama Irvan Satya, ayah dari Bara Indrawan yang seorang mafia , parasit bagi bisnis Keluarga Andhika.

"Kalian semua baris!" Ucap kepala sekolah.

Baik itu Bara, Chandra, Devano, Tama, dan Dewangga berjajar dan menunduk diruang kepala sekolah.

"Saya tak bisa membela kalian semua meskipun ayah kalian berada disini. Kecuali kau Dewangga, kenapa ayahmu tak datang. Merepotkan saja"

Wali dari mereka tengah duduk berjajar disofa ruang kapsek, tanpa jamuan, bahkan air kosong pun tak ada. Memang ini adalah hinaan untuk mereka.

"Selamat pagi" Andhika masuk beserta Arabella dan dua ajudannya sedangkan yang lainnya menunggu diluar.

"Selamat pagi pak Andhika, saya sudah membawa semuanya dan ini ada beberapa buktinya diatas meja" Ucap Kepala sekolah.

"Saya sudah melihatnya karena putri saya yang mengirimkannya." Ucap Andhika kemudian duduk dikursi khusus yang sudah disediakan bersama Arabella.

Kepala sekolah menunduk karena ditatap oleh Andhika. "Bagaimana kasus seperti ini bisa terjadi disekolah ini?! Kalian niat jadi guru tidak? Kenapa tidak ada pengawasan?"

"Maaf pak tapi saya sudah-"

"Itu anak saya, untung saja tidak terjadi hal yang fatal." Ucap Andhika. "Bawa kemari pelakunya"

First Mistake (Remake AU) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang