3

252 20 1
                                    

"Gimana kemarin?" Tanya Dewangga.

"Win nyariin gue soalnya Dea narik buat ikut dia, gue chat dia kalau Devano lagi butuh bantuan jadi gue tinggal deh" Ucap Bara

"Dih gue dibawa bawa, curang lu" Ucap Devano

"Bar, jangan maenin perasaan Winantya, kalau dia beberan suka sama lo gimana sedangkan lo cuma main main sama dia" Ucap Dewangga.

"Gue suka beneran" Ucap Chandra. "Tapi gue kalah ganteng sama Bara. Gue yakin winantya bakal suka sama manusia bajingan satu ini tapi gue gak bakal diem kalau sampai Winantya nangis" Lanjutnya

"Dev... Gimana nih" Ucap Tama

"Tau, kalau Winantya sukanya sama Bara kita bisa apa haha. Yaudah deh selamat ya tapi jangan lupa sesuatu" Ucap Devano

"Apaan?" Tanya Dewangga.

"Rahasia kita dew, lo mah gak tertarik ikut taruhan. Mending jangan tahu aja karena yang ada lo bakal protes" Ucap Tama

Dewangga merasa kesal hingga ia keluar meninggalkan keempatnya, sedangkan Chandra merasa ada yang aneh dari nya.

Chandra... Dia menatap Bara, memikirkan apakah ini benar mengalah untuk Bara?

*****

Winantya memutari kelasnya mencari gelang miliknya. Melihat tingkahnya seperti itu, Chandra yang tadinya hanya melihatnya kini membantunya mencari gelang milik Winantya.

"Kapan kamu terakhir pakai win?" Tanya Chandra

"Kemarin tapi kayanya masih ku pakai kok, cuma ya aneh aja pas tadi ganti baju olahraga nggak ada" Winantya masih mengedarkan matanya mencari gelang miliknya.

Chandra yang merasa kasihan, ia membantunya agar Winantya bisa pulang karena hari sudah hampir sore, anak anak juga sudah pulang.

"Berharga banget ya gelangnya Win?" Tanya Chandra

"Gelang punya mama"

"Mama?"

"Iya mamaku, dia udah nggak ada jadi gelangnya aku pakai, itu satu satunya punyaku yang paling berharga" Ucap Win

"Jadi begitu, kamu punya temen nggak sebelumnya?"

"Ada kok, cuma karena aku pindah. Harus banget pindah padahal aku nggak mau soalnya papaku maksa" Jawabnya

"Kenapa pindah?"

"Gara aku kecelakaan motor, dikira aku gabung geng motor. Jadi aku dipindah kesini sekolah yang ada asramanya soalnya dirumah sendirian. Kalau disini kan diawasi guru" Ucap Winantya

"Itu buat asrama 2 sampai 5 , kalau asrama satu mah bebas win" Ucapnya

Kemudian Chandra ingat tentang kedekatan Winantya dengan Bara. Ia sedikit ragu ingin menanyakan ini apakah benar Winantya tidak masalah dengan Bara.

"Win... " Panggilnya. "Kamu serius soal Bara? Emang nggak masalah ya kamu tahu dia itu terkenal nakal disini?"

"Serius gimana?"

"Kamu suka ya sama Bara?"

Winantya berhenti mencari. "Sebenarnya Bara itu type ku, banyak kok yang ngasih tau kalau dia brengsek dia bajingan dan segala macam tapi aku belum percaya karena dia baik banget sama aku"

"Jangan Bara bisa nggak? Seenggaknya jangan dia karena aku takut kamu disakitin sama dia" Ucap Chandra

"Kamu itu kan temennya, kok malah ngomong yang jelek jelek tentang temenmu sendiri?" Tanya Winantya

First Mistake (Remake AU) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang