20

169 15 1
                                    

Beberapa waktu setelah kejadian itu...

Bukti cinta sudah melekat pada keduanya. Baskara yang setiap hari sebelum berangkat sekolah selalu mampir ke toko bunga untuk membeli mawar dan ia melemparkan nya ke jendela kamar Winantya.

Memang inilah ciri khasnya, bukannya tak romantis tapi justru dia ini Winantya ingat, hanya seorang baskara yang memberi bunga dengan cara seperti ini.

Setiap pagi pun Winantya sering terkejut dengan lemparan itu. Namun setelah ditengok kekasihnya sudah menancap gas nya.

Mawar itu kadang berwarna merah, kadang biru dan pink tergantung suasana hati Baskara.

"Hari ini merah muda, Baskara pasti kangen cuma lagi ujian" Ucapnya.

Winantya sedang libur karena anak kelas tiga ada pelaksanaan ujian nasional. Ia berinisiatif ingin membuat kejutan untuk Baskara setelah dia pulang nanti berhubung ini hari terakhir ujian.

"Tinggal pitanya, selesai"

"Wintya, lagi apa?" Yasha masuk kedalam kamar Winantya.

"Bikin kado buat pacarku mas, ada apa?"

"Ada tamu, katanya mau ketemu kamu" Ucapnya.

"Yaudah suruh tunggu bentar aku mau beres beresin ini dulu ya"

"Okey"

Winantya segera membereskan meja belajarnya yang berantakan. Tinggal sentuhan terakhir yaitu stiker yang kemudian ia tempel diatas kadonya.

Saat ia membuka pintu kamarnya, sudah jelas dari jauh itu adalah Bara yang tengah duduk diruang tamunya.

"Bara ada apa? Kesini sama siapa?" Winantya datang menghampirinya dan duduk di hadapannya.

"Sendiri, ternyata rumah kamu gampang dicari ya." Ucap Bara. "Oh iya ini aku bawa jajan buat kamu"

"Hmmm?" Winantya menerimanya. "Manisan, ah bukan ini rujak kering ya"

"Iya, katanya Chandra kamu suka itu, jadi aku beliin buat kamu."

"Kamu ini percaya aja sama temenmu" Ucap winantya. "Buset cabenya, mana asem lagi buahnya. Alamat sakit perut ini" Batinnya

"Suka kan?"

"Ah iyaa, suka kok makasih ya." Winantya tersenyum. Tidak enak jika menolaknya karena sudah repot repot membelinya. "Yaudah makan aja deh, lagian Chandra asem bener"

"Oh iya ini aku bawa jus lemon, kata devano kamu suka jus lemon" Ucapnya.

Glup!

Winantya menggaruk kepalanya tapi dia menerima jus nya. "Dia ini secara sadar memukulku dan secara tak sadar ingin menyiksaku" Batinnya

Winantya sudah paham arah pemikiran kedua temannya. Mereka ingin winantya menolaknya mentah mentah.

"Disekitar sini banyak yang jualan ya, kamu betah tinggal deket jalan raya gini?" Tanya Bara.

"Betah aja sih, deket bisa jajan apapun" Jawabnya. "Kamu kesini nggak ngomong dulu sama aku" Jawabnya.

"Kalau ngomong dulu nanti kamu pergi duluan yang ada nggak ketemu kamu dong" Ucap Bara

"Hmmm, yaudah"

"Winantya, apa kamu masih marah sama aku, telfonku nggak pernah diangkat" Ucap Bara.

"Aku sibuk aja" Jawabnya singkat

Pria itu sudah jauh jauh kerumah winantya, ingin berusaha mendapatkan perhatiannya kembali seperti dulu.

"Winantya yakin udah nggak marah sama aku?" Tanya Bara.

First Mistake (Remake AU) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang