4

226 24 4
                                    


Tap

Tap

Tap

Dari jauh Dewangga berlari menghampiri Bara, menarik kerah kemudian memukulnya bertubi-tubi.

Bugh!

Bara terjungkal hingga ponselnya terlempar. Dengan cepat dewangga beranjak mengambil ponsel milik Bara.

"Lo brengsek banget ya" Ucap Dewangga.

"Lo kenapa sih?!"

"Lo gue bayar 200juta tapi tinggalin Winantya." Ucap Dewangga

"Apa apaan lo, kalau nggak mau ikutan taruhan yaudah gak usah nimbrung. Inget ya Dew, bokap lo itu keluarga gue yang nyelametin dari tuntutan pak Dika" Ucap Bara.

"Lo anj-" Saat hendak menghajarnya kembali, dewangga ditahan okeh Chandra.

"DIA LECEHIN WINANTYA, DIA FOTO DIA KIRIM KE GRUP, APAAN HAH?!"

"Udah dew, percuma. Sorry ya" Ucap Chandra

Ck....

Dewangga pergi meninggalkan keduanya dengan perasaan marah. Bara mengirim foto foto Winantya ke grub mereka sebagai perjanjian taruhannya.

Terang saja, dia sakit hati....

Disisi lain, Winantya berada diuks karena merasa perutnya sakit dan keram. Dia melupakan sarapannya karena kesiangan.

Kini dia ditemani oleh Mavi, hanya berdua saja.

"Win, serius nih lo nggapapa?" Tanya Mavi

"Emm"

"Win, lo kemarin jalan sama Bara ya, serius soal itu?" Tanya Mavi

"Sebenernya aku aneh sama dia, kalau perasaan aku ya aku memilih membuka hati buat dia" Ucap Winantya

"Win.. Bukannya gue mau ngomporin atau apa ya, tapi yang kita tahu Bara itu sering bawa cewek ke asramanya terlebih lagi dia itu bajingan, tolong dengerin gue" Ucap Mavi

Winantya tersenyum. "Biasanya kalau orang jatuh cinta itu dia bakal berubah seiring waktu berjalan" Ucapnya

"Ya kalau berubah, kalau nggak? Emang dia beneran cinta sama lo? Gimana kalau cuma main main hmm?" Tanya Mavi

"Yaa nggak tau" Ucapnya. "Mav, aku minta makan boleh ngga? Laper"

"Yaudah bentar ya gue ambilin, lo disini aja"

Saat Mavi hendak keluar, Bara masuk dengan membawa makanan namun wajahnya babak belur.

"Anjir kaget" Ucap Mavi

"Winantya mana?"

"Tuh, mau makan katanya laper jadi gue mau beli dulu bentar"

"Nggak usah gue udah bawa, lo balik aja kelas sana biar Winantya gue yang urusin" Ucap Bara.

"Oh yaudah, baek baek ya, perih tuh katanya, awas muntah lagi" Ucap Mavi kemudian keluar meninggalkan Bara dan Winantya.

Bara duduk samping Winantya yang lemah tubuhnya. Ia menatapnya, pucat dan terlihat lemas.

"Makan dulu ya sayang, habis ini minum obatnya" Ucap Bara dengan nada yang lemah lembut.

"Iya" Winantya masih memikirkan omongan Mavi dan Chandra kemarin. Tapi melihat sikap Bara kali ini... "Mungkin dia berubah dan beneran sayang sama aku" Batinnya

"Kamu kenapa sayang kok kayanya murung?" Tanya Bara

"Kamu beneran cinta kan sama aku?"

"Kenapa nanya gitu, kan udah bilang kemarin"

First Mistake (Remake AU) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang