Senyum senyum melewati lorong kelas, tak peduli dengan siswa lain yang menatapnya heran.
Winantya berjalan didepan Arabella menuju parkiran motor sebab kelas sudah selesai. Sudah tiga hari berturut turut Winantya seperti ini.
*kling!
"Aaaaaa!"
Ah, apalagi ini....
Dering ponselnya, sebuah notifikasi dari sang kekasih yang selalu membuatnya histeris.
Pesan penuh warna merah muda, kalimat panjang yang berisi ungkapan rasa khawatir terhadap dirinya. Winantya tak kuasa, pria itu lebih dari apa yang dipikirkannya.
"Apakah setiap detiknya hanya memikirkanku?"
Baskara Bimantara, menerbitkan sebuah buku yang berisi syair tentang keindahan kekasihnya. Setiap baitnya mengandung konsonan yang menggambarkannya betapa mengagumkannya seorang Winantya.
Hadirnya disebut sebagai penyelamat hati yang mati, jiwa yang rusak dan kehidupan yang hancur.
"Kabari jika sudah sampai rumah" - Baskara
Satu kecupan singkat dihari itu saja membuat perkara hari penuh senyuman tiada henti, saling merindukan dan saling memperhatikan satu sama lain.
"Winantya, jangan katakan ada yang menyakitimu, satu saja goresan diujung jarimu satu balasan akan membuatnya hilang"
Satu pesan singkat lagi mengukirkan sebuah senyuman indah dibibir siswa manis yang tengah berdiri menghalangi semuanya.
"Buruan masuk mobil, senyum senyum aja dari tadi" Ucap Arabella, menyadarkan lamunan Winantya perkara pesan singkat baskara.
Karena motor Baskara dijual, akhirnya daripada memakai motor orang lain dan merepotkan Dylan, Winantya inisiatif meminjamkan motornya.
Dan dia naik mobil dengan Arabella.
"Hufftt" Ara mendesah lelah dengan tingkah saudaranya yang sedang dilanda badai cinta seorang Baskara.
Winantya menutup mobilnya pelan, kemudian membalas pesan Baskara dengan penuh emoticon LOVE
Arabella mengipas udara disekitar kemudian membuka ac mobilnya lebih lebar. "Hmmph bau bucin"
"Hehehe"
"Winantya bucin Abirama"
"Kalau gitu dia juga dong, Baskara bucin Bimantara" Winantya nyengir sambil melet ke arah Arabella.
"Serah lo berdua deh, yang penting ingat pesen gue waktu sama kak Yovan ya"
"Okey nggak kok, eh..."
"Kenapa?"
"Nggapapa hehe nggak jadi, gue always dengerin" Ia menutup ponselnya dan memasang sabuk pengaman.
Singkat cerita Winantya mampir ke minimarket dekat dengan rumahnya terlebih dahulu untuk mengurus beberapa hal.
Ia meminta Arabella pulang terlebih dahulu dengan mobilnya karena Winantya akan memberitahu Baskara untuk menjemputnya.
Total semua yang diambil oleh Baskara..
Winantya masuk kedalam minimarket dan langsung menanyakan semua dari total belajaan Baskara.
Pihak minimarket memotong harga menjadi setengah hari harga asli hanya untuk Baskara dan akan dibayar Winantya di hari yang sudah ditentukan.
"Berapa total yang dia ambil mbak?" Tanya Winantya.
"Ini kak, sudah ditotal"
Wow, Winantya terkejut ternyata dalam beberapa minggu saja sudah sebanyak ini, bagaimana jika berbulan bulan.
KAMU SEDANG MEMBACA
First Mistake (Remake AU)
Fanfiction"HAH?! JADIAN BELOM UDAH SLEBEW AJA LU" "Berhenti menggunakan otak selangkangan lo itu, dia lagi sakit bro. Nggak tega gue sedih badan dia memar semua begitu mana tinggal sendiri dirumahnya" Ucap baskara "Orang tuanya kemana?, tanya Dylan "Katanya s...