22

168 15 0
                                    

Sunrise with beloved....

Hari menunjukkan pukul 5 pagi, Winantya dan kelima temannya sudah berada dipos trakhir dan hanya berjalan sedikit untuk sampai ke puncak.

Ada yang masih tidur yaitu Chandra, efek kelelahan yang dia alami, ia baru saja sadar ternyata mendaki sangat melelahkan seperti perjalanan hidup.

Dari sepanjang jalan bertemu dengan bebatuan, jalan terjal dan juga sungai yang memutus suatu jalan mereka.

Saling bergotong royong bahu membahu melewati semuanya. Ini adalah tim, dalam hidup ketika dihadapkan dengan kesulitan percayakan setidaknya satu kawan untuk kau berbagi masalah mu.

Namun tak semudah jari mengetik dan mulut berbicara....

"Chandra, mau liat sunrise nggak?" Winantya menggoyang goyangkan tubuh Chandra.

"Hmmm" Orang itu hanya berdehem, Winantya menyentuh dahinya ternyata sangat panas.

"Chandra, bangun Chandra" Winantya menepuk-nepuk pipinya. Ia berinisiatif mengambi air di dekatnya.

"Ayo naik" Ajak Baskara yang datang.

"Chandra demam, gimana ini suhunya tinggi banget" Ucap winantya.

"Emang iya? Coba-" Belum sempat baskara menyelesaikan kelimatnya, Dylan menerobos dan masuk kedalam tenda Winantya yang berisi Chandra.

"Dari kapan ini?" Tanya Dylan.

"Aku baru aja bangun dan mau beres beres, pas bangunin Chandra kok badannya panas dia nggak nyahutin panggilan aku" Jawabnya.

"Anak ini, nggak pernah dialam bebas apa gimana sih" Ucap Dylan. Ia mengambil gelas ditangan Winantya kemudian menaikkan kepala Chandra.

"Lo bawa obat nggak dil?" Tanya Baskara

"Bawa, ambilin di tenda, Resleting nomer 3" Jawabnya. Langsung saja Baskara mengambilnya.

"Dia ini, nggak kuat dingin apa ya. Semalem kan kita hujan hujannan" Ucap Dylan.

"Semalem dia gapapa kok, malah habis dia bersih bersih dia tidur disini pake tasku dijadiin guling sama dia." Ucap Winantya.

"Cuma ya, emang diem aja nggak banyak ngomong, waktu bakar bakar ikan juga dia banyak diem nya, kenapa kak Dylan nggak sadar?" Tanya Winantya.

"Maaf,... " Ucap Dylan. "Aku nggak merhatiin dia, ku kira emang capek aja jadi banyak diemnya"

"Mamaa... " Lirihnya. Dahi Chandra mengerut seperti sedang bermimpi.

"Gue disini" Dylan menepuk pelan pipinya. Berusaha membangunkan Chandra.

"Mama... "

"Kak Dylan, Chandra itu tinggal sendiri di rumahnya. Pernah kesana kan?" Tanya Winantya

"Hmm"

"Papanya dirumah utama, sedangkan Chandra milih buat tinggal dirumah itu sendiri. Keluarga nya kaya tim sar, semuanya berpencar termasuk Chandra" Ucap Winantya.

"Tapi bukannya dia sering bilang nyokapnya selalu ada buat dia?" Tanya Dylan.

"Mama yang mana kak? Memang dia sangat perhatian, tapi Chandra merindukan mama kandungnya. Rumah yang tinggali dia itu rumah mamanya dulu. Alih alih menerima tawaran papaku tinggal di apartemen, dia memilih buat tinggal dirumah itu" Ucap Winantya

"Jadi....?" Dylan beralih menatap Chandra

"Alasan kenapa Chandra menyukai boneka beruang, karena waktu kecil mamanya sering membelikannya. Itu terbawa sampai sekarang kak, dia ngoleksi banyak boneka yang sama karena hanya itu kenangan dari mamanya" Ucap Winantya.

First Mistake (Remake AU) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang