Bandara hari ini terlihat sangat ramai, sepertinya orang-orang akan berpergian menuju tempat dimana mereka akan kunjungi. Seperti Shion hari ini, ia sudah berada di bandara sejak pagi sekali. Ia berencana akan pergi menuju Berlin, menenangkan hati serta pikirannya. Shion sebenernya tidak ingin merasa kalah dengan wanita itu, ia hanya butuh menenangkan dirinya untuk sementara waktu. Jika ia sudah kembali nanti ia akan membalas apa yang sudah terjadi karena wanita itu.
Ia memang sudah menyelesaikan beberapa pekerjaan nya di Tokyo, ia juga sudah tidak menerima tawaran pekerjaan apapun. Setelah resmi bercerai dengan Naruto, ia merasa kehidupannya saat ini terasa hampa. Kepergian nya menuju Berlin memang tidak di ketahui oleh ibu Naruto. Hanya Saara yang tahu jika dirinya akan menetap untuk sementara waktu disana. Untuk apa tinggal disini, jika Naruto saja akan pergi memulai kehidupannya dengan wanita sialan itu di Swiss.
Maka sembari menunggu Naruto kembali, ia akan membalaskan rasa sakitnya nanti.
Shion menghembuskan nafasnya kasar. "Tunggulah aku kembali, dan lihat apa yang aku lakukan nanti."
...
Pagi ini terlihat Hinata yang sedang mempersiapkan sarapan untuk Naruto dan juga dirinya. Ia sibuk berkutat dengan peralatan dapurnya, sebelum Naruto terjaga ia harus sudah selesai membuat sarapan. Siang nanti setelah Naruto kembali bekerja, Hinata dan Naruto akan segera pergi menuju Ine, untuk menemui makan ayah dan ibu nya. Serta akan melangsungkan pernikahan yang sederhana saja disana.
Selesai membuat sarapan dan meletakan nya diatas meja, Hinata lalu melangkah menuju kamar. Ia membuka pintu nya dengan pelan dan berjalan menuju gorden untuk membukanya. Setelah itu sinar matahari memasuki kamar yang gelap itu, ia melangkah menuju ranjang dimana Naruto yang masih terlelap. Hinata duduk di tepi ranjang dan mulai membangun kan pria itu dengan cara mengelus pipi nya dengan lembut.
"Bangunlah, ini sudah pagi." Bisik Hinata pelan tepat di telinga Naruto.
Terlihat Naruto yang masih enggan untuk membuka kedua matanya. Ia malah melingkarkan tangannya untuk memeluk pinggang wanita itu.
"Hei, ini sudah pagi, bangunlah tuan Uzumaki. Kau bisa terlambat." Hinata mulai mengelus surai pirang Naruto.
Naruto mulai membuka matanya dan menatap mata Hinata yang selalu membuatnya tenang itu. Naruto tidak langsung bangkit dari tidur nya, tetapi ia malah meletakkan kepalanya pada pangkuan Hinata dan menciumi perut wanita itu dengan pelan.
"Kau akan terlambat jika masih bermalas-malasan seperti ini." Terlihat Naruto yang masih sibuk dengan kegiatan menciumi perut Hinata.
Naruto pun lalu bangkit dari tidurnya dan terduduk untuk mengumpulkan seluruh kesadarannya. Hinata yang melihat Naruto sudah bangkit dari tidurnya tersenyum senang, sulit sekali membangunkan pria ini.
Ia lalu menuju lemari untuk menyiapkan segala keperluan Naruto untuk berangkat ke kantor nanti, sedangkan pakaian yang akan di bawa ke Ine nanti sudah ia siapkan bersama Naruto semalam.
Kemungkinan ia dan Naruto tidak akan lama berada di Ine nanti, dikarenakan ada beberapa urusan yang harus Naruto kerjakan, dan juga Hinata harus mengurus Cafe miliknya yang sudah sempat ia tinggalkan sementara.
"Bergegaslah untuk bersiap, aku akan menunggu di meja makan."
Naruto mengangguk dan melangkah menuju kamar mandi untuk segera bersiap-siap.
KAMU SEDANG MEMBACA
Affair Of The Heart [NARUHINA]
RandomMenjadi kekasih dari pria yang sudah beristri? Hinata mungkin sudah gila karena bisa-bisanya ia mencintai lelaki yang sudah memiliki istri. Hinata mencintai Naruto Uzumaki pria yang sudah memiliki istri. Kisah mereka mungkin akan rumit dikemudian h...