05

980 56 3
                                    

Sinar matahari memasuki jendela kamar apartemen. Hinata yang merasa matanya terkena silau dari matahari akhirnya terjaga. Ia dapat melihat bahwa saat ini dirinya dan Naruto masih saling memeluk.

Setelah melakukan hal yang melelahkan semalam. Hinata pergi untuk tidur terlebih dahulu sedangkan Naruto harus melanjutkan pekerjaannya.

Hinata menghembuskan nafas pelan. Ia merasa lelah, walau mereka tidak melakukan lebih jauh lagi tetapi Hinata merasa lelah. Ia bangkit menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya. Setelah selesai dengan kegiatan membersihkan diri, Hinata lalu melihat kearah jam dimana waktu menunjukkan pukul lima pagi.

Sebelum membangunkan Naruto, Hinata bergegas untuk membuat sarapan pagi. Setelah siap dengan masakannya dan menyusunnya di atas meja makan, Hinata lalu melangkah memasuki kamar untuk membangunkan Naruto.

"Naruto bangunlah sudah pagi." Hinata mengelus pipi pria itu yang masih menutup matanya.

"Bangunlah bukan kah kau ada meeting pagi ini, hmm?" Hinata berucap dengan lembut.

Naruto lalu membuka kedua matanya. Bukannya bangkit ia malah memeluk Hinata yang duduk disebelahnya dan menenggelamkan kepalanya pada perut ramping wanita itu.

"Sebentar biarkan seperti ini dulu." Naruto bergumam pelan. Ia masih mengumpulkan nyawanya terlebih dahulu sebelum bangkit untuk bersiap.

Hinata hanya bisa menghela nafas pelan. Ia mengelus punggung polos pria itu dengan lembut. "Bangunlah, kau akan terlambat nanti." Naruto pun bangkit dari posisi berbaringnya.

Sebelum melangkah menuju kamar mandi, ia masih sempat untuk mencium pipi dan bibir kekasihnya.

"Morning kiss." Naruto tersenyum lembut dan segera menuju kamar mandi. Hinata hanya bisa menggelengkan kepalanya dan tersenyum.

...

Naruto melangkahkan kakinya menuju ruangannya. Saat ini ia berada di perusahaannya, pagi ini ia ada pertemuan penting maka dari itu dirinya berada di sini.

Sesampainya didalam ruangannya Naruto mendudukkan dirinya di kursi kebesarannya. Ia menyandarkan kepalanya pada sandaran kursi nya, lalu bergegas memeriksa beberapa dokumen yang harus ia periksa dan juga tanda tangani.

Saat sibuk dengan dokumennya ia mendengar ketukan pintu, lalu menyuruh seseorang yang mengetuk pintu untuk masuk.

"Ada apa?" Matanya masih sibuk dengan dokumen di tangannya tanpa menatap siapa yang ada di depannya.

"Maaf menganggu, Nyonya Shion datang meminta untuk bertemu dengan tuan." Shizune sekertaris dari Naruto memberitahu bahwa Shion datang untuk menemui boss nya itu.

Naruto yang masih sibuk membaca beberapa dokumen pun terdiam. Sepagi ini, Shion datang menemui nya.

Naruto menatap Shizune. "Suruhlah dia kemari!" Shizune lalu mengangguk dan meninggalkan ruangan Naruto.

Tak lama dari itu wanita bermata violet itu memasuki ruangan Naruto. Ia nampak terlihat rapih dengan setelan blazer hitam nya. Shion lalu duduk tepat dihadapan Naruto.

Naruto menatap Shion. "Sepagi ini kemari, ada apa?"

"Karena semalam kau tidak bisa di hubungi hingga pagi ini, maka aku memutuskan kemari. Aku ingin memberitahu ibu akan datang malam ini untuk makan malam bersama. Jika bisa pulanglah lebih awal." Shion berharap Naruto bisa untuk pulang lebih awal.

Affair Of The Heart [NARUHINA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang