37. Bila Nanti

13 4 1
                                    

Bila Nanti

Az: "Kita jodoh gak ya?"

Al: "Belum tahu, Nona ... kan masih masa yang akan datang."

Az: "Misal iya, apa boleh nanti aku pakai cadar?"

Al: "Why not?"

Az: "Apa hal itu wajar?"

Al: "Ya mengapa tidak wajar, hmm?"

Az: "Kalau bicara soal hukum gimana?"

Al: "Sepertinya kamu tahu apa yang harus kamu lakukan."

Az: "Ceritain ajalah."

Al: "Hal yang sebaiknya dilakukan ... dilakukan dulu."

Az: "Baiklah. Bingung mau search dengan kata kunci apa."

Al: "Tafsir Hijab menurut Quroisy Syihab. Baca juga di NU Online."

Az: "👍👍."

Az:  "Tapi kalau aku pakai cadar di lingkungan yang demikian gimana? Apa nggak nimbulin gunjingan?"

Al: "Semua punya konsekuensi."

Az: "Jadi tetep boleh?"

Al: "Hukum yang kamu baca gimana?"

Az: "Otakku lagi ruwet🤣 bingung."

Al: "Nanti dibaca lagi ya. Masalah izin dari saya, kalau mau bercadar monggo,  saya persilahkan  setulus-tulusnya."

Az: "What if Tuan😭 masih what if."

Al: "Saya njawabnya tulus."

Az: "Tentulah, seorang anak itu harus disayangi dengan tulus biar romantis."

Al: "🫠 Kita tunggu saja transformasinya."

Setelah bertahun-tahun kamu pergi, kedatanganmu berhasil merangkulku dalam harsa yang menyala
Lekukan-lekukan rihlah dunia menyatukan hati dan pikiran yang saling menjelma dalam indahnya keheningan nabastala
Asal Tuan tahu, berhasil membina mahligai bersamamu adalah salah satu takdir yang ingin aku jalani sebelum alam barzah menghampiri
Tuan, merindumu itu perih ... tapi indah, ragaku sudah sakit, jiwaku sudah teroyak, kuharap jangan menjadi api hingga menjadikan abu satu-satunya organ yang melantikku dalam mencintai

Jika nanti kepergianku terlalu cepat
Jangan biarkan larik manis aksara kita hilang tak punya tempat sampai sekujur doa juga mengumpat
Aku sudah berusaha mempersiapkan dari sekarang tentang tali yang mengikat kita dengan tepat
Terkadang aku memang takut memandang masa depan yang sejatinya semakin ke depan semakin cepat pula aku menjemput ajal yang telah dirapat

Namun, ada yang lebih penting, yakni perihal siapnya diri menghadapi lain dunia
Apakah Tuan masih ingat?
Dulu ... aku pernah bertanya tentang sakit itu apakah sebuah hal yang menjijikkan?
Kata Tuan, jika mau menganalisa maka di situlah kamu menemukan sakit itu bukan perkara yang merundungmu dalam kesesatan, melainkan perkara yang menuansakan kenikmatan

Desahan Rindu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang