Setelah selesai acara dan tamu sudah tidak ada, aisyah pamit untuk pulang. Akan tetapi bukan pulang ke pesantren, melainkan akan menginap ke hotel untuk malam ini.
Aisyah tidak langsung kembali ke pesantren, karena hari sudah menjelang malam dan kebetulan juga ada hotel yang tidak jauh dari tempat acara pernikahan tersebut. Keluarga inti Al Muftar sudah lebih dulu pulang, sementara aisyah ada beberapa urusan yang belum di selesaikan.
Menempuh perjalanan sekitar 45 menitan, akhirnya mereka berdua telah sampai di hotel. Gus fathi Check in kamar terlebih dahulu, baru setelah itu ia berjalan bersama masuk ke dalam kamar nomor 27. Ketika sudah sampai mereka tidak lupa mengucapkan salam terlebih dahulu dan masuk.
"Mas dulu, apa kamu dek yang bersih bersih?"Tanya gus fathi.
"Mas aja dulu, adek mau istirahat sebentar"ujarnya dan gus fathi menganggukkan kepala dan berjalan masuk ke dalam kamar mandi.
Aisyah melihat lihat suasana hotel malam hari di atas balkon, Bogor memang mempunyai udara yang sejuk berbeda dengan kota J. ah ngomongin udara, aisyah jadi kangen kedua orang tuanya yang di kota tersebut. Mungkin nanti kapan kapan dia akan silaturahmi bersama gus fathi.
Saking menikmati udara malam hari, aisyah sampai tidak sadar gus fathi sudah ada di belakang yang sedang memeluknya.
"Kenapa melamun?"Tanyanya yang menempelkan dagunya ke ceruk leher aisyah, seketika wangi khas bayi menyeruak ke indra penciuman gus fathi. Wangi ini yang selalu ia rindukan setiap malam.
"Eh---mas kapan selesainya"ujarnya kaget.
"Tadi, lagi mikirin apa hmm?"Tanyanya lagi.
"Ngga mas, aisyah cuma lagi menikmati suasana malam hari. Sejuk ya mas"ucapnya dan gus fathi mengiyakan perkataan aisyah.
Gus fathi terus memeluk aisyah dengan kencang sambil terus membenamkan dagunya ke ceruk leher aisyah, gus fathi menghembuskan nafas kasarnya, yang mana hembusan nafas itu membuat tubuh aisyah merinding dan meminta gus fathi melepaskan pelukannya.
"Mas lepasin"ujar aisyah yang berusaha melepaskan.
"Sebentar dek, mas nyaman berada posisi seperti ini."
"Adek mau bersih bersih dulu mas"katanya yang terus berusaha melepaskan tapi gus fathi menggelengkan kepala tidak mau lepas.
"Nanti kalau adek udah selesai bersih bersih, bisa di lanjut lagi mas. Lepasin dulu adek penggap"lirihnya dan gus fathi melepaskan pelukannya ketika mendengar suara lirih aisyah.
"Bener ya?"Tanya gus fathi.
"Iya, adek masuk ke dalam dulu. Mas jangan lama lama di balkonnya, udara malam gak baik buat kesehatan"nasihat aisyah.
Aisyah masuk kembali ke dalam kamar terlebih dahulu, setelah itu ia membersihkan diri dan setelah itu ia akan tidur. 15 menit berlalu, aisyah sudah selesai dan segera naik ke atas kasur yang sedari tadi suaminya sudah menunggu.
"Udah selesai? Lama banget mas tungguin"Tanyanya tidak sabaran.
"Sudah mas, yaudah ayo tidur"ucapnya yang merebahkan badannya ke kasur.
"Peluk dek"rengek gus fathi sambil merentangkan tangannya.
Aisyah tertawa mendengar rengekan suaminya, yang mana setiap malam ketika hendak tidur, ia harus memeluk suaminya. Aisyah mendekat dan memeluknya sambil mengusap kepalanya dengan lembut.
"Mas manja banget"ledeknya sambil mengusap punggung sang suami.
"Biarin, sama istri sendiri juga"jawabnya yang memeluk aisyah erat.
Aisyah tertawa melihat kelakuan suaminya yang manja, sambil terus mengelus kepala suaminya, dan tak lama kemudian gus fathi sudah masuk ke dalam mimpi. Aisyah membelai wajah milik suaminya yang sangat tampan ketika tidur, ia mengecup keningnya dan setelah itu ia ikut terlelap ke dalam mimpi bersama sama.
Adzan subuh berkumandang membangunkan tidur sepasang suami istri yang tengah terlelap. Gus fathi menggeliatkan badan lantas membuka matanya, ia menelisik ke samping, yang mana sang istri tidak terganggu sedikit pun.
"Dek bangun, kita shalat dulu"ujar gus fathi yang mengusap pipi aisyah.
Eghhh
Aisyah menggeliatkan badan dan membuka matanya, yang mana sang suami tengah menatapnya.
"Mas sudah----shalat?"Tanya parau aisyah dengan suara khas bangun tidur.
"Belum, kita shalat berjamaah ya. Mas ambil air wudhu dulu nanti adek nyusul"ujarnya dan aisyah menganggukan kepalanya dengan lemah.
Gus fathi masuk ke dalam kamar mandi dan aisyah bangun dari kasur untuk menyiapkan baju sang suami serta mengamparkan sejadahnya.
5 menit kemudian gus fathi selesai, gantian aisyah masuk ke dalam kamar mandi. Setelah menunggu beberapa menit aisyah selesai, mereka berdua pun memulai shalat subuh berjamaahnya.
10 menit berlalu, shalat pun sudah mereka tunaikan. Dan tak lupa mereka berdua membaca Al Qur'an terlebih dahulu bersama sama sambil murajaah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aisyah & Ujiannya[End]
Teen Fiction📌 FOLLOW SEBELUM BACA📌 Ketika hati ingin hijrah, tetapi keluarga malah menentang. Bagaimana rasanya? Perjalanan hijrah yang Aisyah lewati, banyak melalui rintangan dan ujian. Akankah Aisyah mampu untuk melewati ujiannya? Lantas bagaimana kelanjut...