SELAMAT MEMBACA
-
-
-Jam pulang sekolah telah tiba, siswa-siswi SMA Tuna Jaya segera bergegas untuk pulang. Sedangkan Moira masih duduk di kursinya, sengaja menunggu parkiran sepi terlebih dahulu.
Setelah menunggu beberapa menit, akhirnya gadis itu bangkit dari kursinya. Saat berjalan menuju parkiran, tiba-tiba tangannya di tarik seseorang.
Moira melihat siapa yang menggenggam tangannya. "Lepasin," pintanya dengan suara pelan.
"Moi, kita harus bicara," ucap cowok itu yang tak lain dan tak bukan adalah Carrel.
"Gak ada lagi yang perlu di bicarain, kita udah selesai, kan kamu maunya kaya gitu," ucap Moira segera menarik tangannya.
Namun, Carrel tetap berusaha menahan Moira agar tidak pergi.
"Minggir!" Ucap Moira yang melihat Carrel menghalangi jalannya.
"Kamu harus dengar aku dulu," ucap Carrel.
Tidak menghiraukan perkataan cowok di depannya, Moira masih berusaha untuk pergi dari sana. Namun lagi-lagi usaha itu tidak berhasil.
"Moira," lirih Carrel berusaha menggapai kedua bahu gadis itu. Namun, Moira selalu berusaha menepisnya.
"Jangan temuin aku Carrel, aku gak mau bicara apapun sama kamu!" Ucap Moira yang mulai jengah.
"Gak bisa! Kamu boleh pergi setelah kita bicara!" Paksa Carrel.
"Moira?"
Sontak tatapan Moira dan Carrel teralihkan saat suara asing memasuki telinga. Keduanya menoleh dan melihat seorang laki-laki yang tersenyum ke arah Moira. Merasa ada kesempatan, Moira segera berpindah dekat dengan cowok yang memanggilnya tadi.
"Leon? Kamu Sekolah di sini?" Tanya Moira yang melihat Leon memakai seragam yang sama dengannya.
"Iya, aku baru pindah ke sini. Gak nyangka banget ternyata kita ketemu lagi," ucap Leon tersenyum senang.
"Siapa dia?" Tanya Carrel sinis.
Tidak memperdulikan pertanyaan itu, Moira menatap Leon. "Kamu mau anterin aku pulang kan? Ayo?" Ucap Moira cepat lalu menarik tangan Leon untuk pergi dari sana meninggalkan Carrel.
"Moira!" Panggil Carrel. Namun, gadis itu tidak memperdulikan.
Tanpa persetujuan Leon, Moira sudah lebih dulu masuk ke mobil cowok itu dan kemudian disusul oleh Leon.
"Leon, boleh tolong pergi dari ini dulu?" Tanya Moira yang langsung di angguki oleh cowok itu.
Mobil keluar dari area sekolah, sebelum benar-benar menjauh, Moira menyempatkan diri untuk melihat Carrel di belakang sana yang wajahnya begitu marah.
"Maaf Carrel, aku terpaksa lakuin ini. Aku capek di sakitin terus sama kamu," batin Moira yang berusaha menormalkan hatinya yang bergemuruh sejak tadi.
Mobil yang di tumpangi Moira sudah lumayan jauh dari area sekolah, namun suasana masih hening, tidak ada yang membuka suara. Hingga keheningan itu terpecahkan oleh suara sang gadis.
"Leon, aku minta maaf ya udah narik kamu gitu aja," cicit Moira merasa bersalah.
"Gak papa Moira, santai aja."
"Turunin aku di depan itu aja deh Leon," Pinta Moira.
"Kamu mau ke mana lagi?" Tanya cowok itu.
"Pulang, aku nunggu taksi di depan sana."
"Yaudah sekalian aku anterin aja."
"Gak usah lah, aku udah terlalu ngerepotin kamu."
"Aku anter aja!" Paksa Leon yang akhirnya di angguki oleh Moira.
KAMU SEDANG MEMBACA
REVENGE
Teen FictionFollow sebelum baca yuk♡ _-- Darah di bayar dengan darah Nyawa di bayar dengan nyawa Saya hanya melakukan apa yang orang lain perbuatan dengan saya, setimpal bukan? Hanya seorang gadis lugu yang berubah menjadi seorang perempuan yang haus darah. Sem...