15 Jam🕒

72 38 3
                                        

SELAMAT MEMBACA

Malam ini tiba lah acara anniversary Dalia dan Keenan, tamu undangan ramai yang sudah datang. Semua tampak bahagia, baik yang punya acara maupun yang menghadiri acara.

Moira dengan gaun hitam berpaduan biru langit itu menatap dengan senyum, ia dapat melihat wajah gembira Papa dan Mamanya. Ini adalah satu kebahagiaan buat gadis itu, keluarganya rukun dan harmonis selalu.

"Hai cantik!"

Tatapan gadis itu teralihkan saat suara itu masuk ke telinganya, ia melihat Carrel yang rapi dengan balutan jas hitam.

"Ih kamu beda banget pakai pakaian gini," ucap Moira tersenyum menatap sang pacar.

"Beda gimana?" Tanya Carrel. Jujur saja ia jarang memakai pakaian seperti itu, jika ada acara penting saja dengan rekan-rekan bisnis Papanya.

"Tambah ganteng!" Ucap Moira yang membuat keduanya tersenyum lebar.

"Pacar kamu kan memang ganteng," bangga Carrel.

"Iya ganteng banget malah!" Ucap Moira. "Oh ya, Tante Veni sama Om Rio mana?" Tanya Moira.

"Ada tuh," tunjuk Carrel pada Mama dan Papanya.

"Ayo, aku mau sapa mereka," ajak Moira yang langsung menarik tangan Carrel.

Langsung saja keduanya menghampiri orang tua Carrel. "Hai Om, Tante," sapa Moira menyalami punggung tangan Veni dan Rio.

"Eh Moira, ya ampun cantik banget kamu nak," puji Veni yang mengelus punggung Moira.

"Tante juga cantik banget, Moi kangen sama Tante," ucap gadis itu.

"Iya nih, kamu udah lama gak main ke rumah," ucap Veni.

"Gak di ajak Carrel ya Moi? Memang anak ini!" Ucap Rio yang mendapat gelak tawa dari Moira dan Veni. Sedangkan Carrel menunjukkan muka masam. Jika Moira bertemu kedua orang tuanya pasti dia seperti di anak tirikan. Tapi walau begitu Carrel senang pacarnya berinteraksi baik dengan kedua orang tuanya.

Ke empatnya asik mengobrol santai, menikmati makanan dan minuman yang tersedia. Moira dekat sekali dengan Mamanya Carrel. Hingga gadis itu harus pamit karena orang tuanya memanggil.

"Moi ke sana dulu ya Om, Tante," pamit gadis itu.

"Iya sayang," jawab Veni.

"Kau apalagi? Gak ngekor?" Tanya Rio pada Putranya.

"Ngapain?" Tanya Carrel yang tidak mengerti.

"Biasanya yang pacaran ini gak terpisahkan, selalu mau berduaan," celutuk Rio.

"Ih Carrel engga ya, Papa tuh yang kaya gitu!" Balas cowok itu.

"Udah sah aman-aman aja!" Bangga Rio yang merangkul pundak Veni, melihat itu pun Carrel memutar bola matanya malas. Hal seperti itu sangat sering terjadi antara anak dan Ayah itu, bukan hal yang asing lagi.

"Kalian berdua ini di mana-mana selalu aja seperti itu!" Ucap Veni yang tidak mengerti lagi dengan kelakuan suami dan Putranya.

Di sana, di depan para tamu Keenan mengenalkan Putrinya pada rekan-rekan bisnisnya yang dari luar kota. Moira menyapa dengan senyum ramah, hingga tatapan gadis itu teralihkan oleh tiga orang gadis yang baru saja datang.

"Kok mereka datang?" Batin Moira. Gadis itu mengingat-ngingat kembali bahwa dia belum mengundang Lisa dan Kayra karena mereka tidak memberi kesempatan untuk Moira berbicara, lalu kenapa mereka datang? "Ah, mungkin Aileen yang mengajaknya. Baguslah, biar Mama senang," batin Moira yang teringat bahwa ia sudah mengundang Aileen.

REVENGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang