12 Jam🕛

44 36 9
                                    

SELAMAT MEMBACA

Jam pulang sekolah telah tiba, Moira dengan segera bergegas keluar kelas. Ia berniat untuk menemui Carrel, gadis itu ingin meminta penjelasan dan juga ingin meluruskan permasalahan yang terjadi di antara mereka.

Kelas XI IPS-1 ternyata belum keluar kelas, jadinya Moira memilih ke lapangan basket saja, menunggu Carrel di sana. Sekitar 15 menit gadis itu menunggu, akhirnya yang di tunggu pun menampakkan diri. Carrel bersama teman-temannya yang lain berjalan ke arah lapangan basket dengan seragam basket yang sudah di gunakan.

Tidak jauh dari cowok-cowok itu, Moira juga melihat Kayra dan Lisa yang berjalan mendekat. Sudah di pastikan kedua gadis itu pasti akan menonton latihan basket di sore hari ini.

"Carrel, aku mau ngomong sebentar," Ucap Moira to the point. Murid-murid SMA Tuna Jaya juga masih banyak di area sekolah, terutama di pinggir lapangan basket ini.

"Ada apa?" Tanya Carrel.

"Ikut aku sebentar," Ucap Moira yang menarik tangan Carrel untuk sedikit menjauh dari murid-murid lain.

Namun, hal itu belum sempat. Baru 2 langkah berjalan, mereka semua melihat Aileen yang datang dengan kondisi buruk. Semua terkejut dengan keadaan gadis itu. Baju basah, rambut acak-acakan, pipi merah-merah, seragam kotor.

"Ai, kamu kenapa?" Tanya Kayra yang panik sekaligus kasihan. Orang-orang yang penasaran juga mendekat untuk mengetahui apa yang terjadi pada gadis itu.

Aileen menangis, gadis itu berdiri tepat di depan Moira dan Carrel. "Ai, kasih tau aku siapa yang buat kamu kaya gini?" Ucap Kayra lagi.

"Hiks, Moi kenapa kamu jahat sama aku? Apa salah aku Moi? Kenapa kamu tega lakuin ini semua ke aku? Aku tadi cuman niat ke toilet, tapi kenapa kamu buat aku kaya gini. Pipi aku sakit berulang kali kamu tampar, hiks. Coba dong Moi, kasih tau aku salah apa? Aku capek kamu giniin terus Moi," Ucap Aileen dengan wajah sesedih mungkin.

"Dasar kurang ajar!" Ucap Kayra mendorong bahu Moira yang membuat gadis itu mundur beberapa langkah ke belakang. "Jadi ini alasan mu keluar kelas cepat-cepat? Mau bully Aileen, iya? DASAR BAJINGAN!" Kayra tersulut emosi, ia kembali mendorong tubuh Moira.

"Ternyata kamu sejahat ini Moira? Jadi selama ini sifat baik mu itu cuman pura-pura? Munafik banget jadi orang!" Ucap Lisa yang juga ikut memaki Moira.

"Kamu bener lakuin itu?" Tanya Carrel dengan wajah kecewa.

"Carrel aku_--"

"Biar apa Moi?" Tanya Carrel memotong ucapan Moira. "Kenapa kamu sejahat itu sama Aileen? Dia salah apa sama kamu?" Tambah cowok itu yang semakin membuat Moira merasakan sakit di hatinya. Ini serius beneran pacarnya sudah tidak percaya dengannya?

"Carrel aku gak lakuin itu," Ucap Moira tetap membela diri, dia gak lakuin apa-apa tapi kenapa di tuduh seperti ini?

"Gak lakuin itu? Berdusta sekali mulutmu! Kamu kira orang di sini gak punya mata? Gak bisa liat apa yang terjadi dengan Aileen akibat ulahmu? Gak habis pikir banget sama perempuan jahat satu ini!" Ucap Kayra.

"Moi aku minta maaf kalau ada salah sama kamu, tapi aku mohon Moi, stop lakuin ini sama aku. Aku capek Moi, gak ada salah apa-apa tapi di perlakukan seperti ini," Ucap Aileen memainkan perannya bagus sekali.

"Moira, minta maaf," Suruh Carrel.

"Aku gak salah, aku gak perlu minta maaf," Ucap Moira menolak.

"Gak tau diri, kalau salah itu minta maaf anjir!" Ucap Lisa.

"Minta maaf sekarang," Ucap Carrel.

Moira muak, dia manusia biasa. Dia punya batas kesabaran. Murid-murid yang menyaksikan juga berbisik-bisik, menyudutkan dan ikut juga menyalahkan Moira.

REVENGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang