17 Jam🕔

20 2 0
                                    

SELAMAT MEMBACA

-
-
-

Hari berlalu, kehidupan Moira semakin menyedihkan karena perbuatan Aileen. Di sekolah gadis itu selalu digunjingkan, difitnah, dicaci maki, hubungan keluarganya merenggang, dan hubungannya dengan Carrel seperti asing tetapi masih menjalin hubungan.

Moira seperti sudah pasrah, bahkan dia tidak lagi berusaha untuk menjelaskan semuanya kepada Carrel. Karena ia rasa percuma, dia sudah dianggap buruk oleh orang-orang.

Malam ini Moira sedang berada di toko buku, namun saat hendak pulang tiba-tiba saja hujan deras disertai petir yang keras.

"Aduh hujan pula lagi, gimana ya?" Batin Moira yang bingung. Pasalnya gadis itu tidak membawa mobil, dia menggunakan taksi.

Ingin mencari taksi tetapi tidak ada juga, mungkin karena hujan yang deras seperti ini. Moira melihat ternyata toko buku itu sudah mau tutup, lantas dia berteduh dimana?

Moira iseng-iseng melihat lokasi Carrel, gadis itu sedikit terkejut karena lokasi Carrel saat ini tidak jauh darinya. Yaitu disebuah caffe yang hanya berjarak 5 menit dari tempat Moira sekarang.

Dengan percaya diri Moira memberanikan diri mengirim pesan pada carrel, ia butuh seseorang untuk bisa mengantarkannya pulang. Di sini terlalu dingin dan juga Moira takut dengan petir yang mengkilat di langit.

Carrel

Carrel, kamu lagi diluar?
Boleh tolong jemput aku sebentar?

Beberapa menit Moira menunggu balasan, percayalah, ini pesan pertama setelah kejadian diacara anniversary orang tua Moira beberapa hari lalu. Moira dan Carrel sama sekali tidak berkomunikasi setelah kejadian itu.

Ting

Handphonenya bunyi, dan menampilkan pesan WhatsApp.

Carrel

Gak bisa, aku di rumah, tugas aku banyak.

Moira terdiam lama setelah membaca pesan tersebut. Di rumah? Tugas banyak? Sejak kapan dia berbohong seperti ini? Jelas-jelas lokasi dia sekarang ada di caffe.

Tanpa pikir panjang, Moira mendekati satpam di toko buku. "Pak, payung Bapak boleh saya beli? Saya butuh banget Pak," ucap gadis itu penuh harap.

"Oh yaudah nih, untuk kamu aja," ucap satpam menyerahkan payung pada Moira.

"Saya bayar aja ya Pak," lirih gadis itu tidak enak.

"Udah gak usah, buat kamu aja. Segeralah pulang, toko juga sudah mau tutup," ucap satpam itu.

Moira mengucapkan terimakasih banyak kepada satpam, lalu dia berjalan dengan payung menuju caffe tempat Carrel berada. Hujan sudah tidak terlalu deras lagi, namun petir masih menyambar dengan keras.

Dalam perjalanannya, Moira terus merapalkan doa. Jujur saja ia takut sekali dengan petir. Hingga akhirnya gadis itu sampai di caffe. Matanya lincah untuk mencari seseorang, dan ya, Moira menemukannya.

Tiba-tiba saja mata Moira berkaca-kaca, hatinya seperti di cubit. Moira berusaha untuk tetap baik-baik saja. Gadis itu mengambil foto seseorang yang begitu membuat hatinya sakit. Disana, ada Carrel dan juga Aileen yang sedang menikmati makanan dengan mesranya.

Moira membuka obrolan WhatsApp atas nama Carrel, gadis itu tertawa hambar. Memilih foto dan mengetikkan sesuatu di sana.

Carrel

REVENGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang