08 Jam🕗

86 72 21
                                        

SELAMAT MEMBACA

Pagi menyapa lagi, matahari pun telah menepati janji untuk kembali. Dalia berada di teras rumahnya, menatap kepergian mobil yang di kendarai Putrinya. Saat hendak masuk ke dalam rumah, sebuah mobil memasuki pekarangan rumah. Wanita itupun mengurungkan niatnya untuk masuk.

"Carrel," Ucap Dalia yang melihat Carrel keluar dari mobilnya.

"Moira udah siap Tante?" Tanya cowok itu.

"Moira udah pergi barusan, bukannya kata Moira kamu gak bisa jemput dia?"

Carrel diam, entah apa yang sedang cowok itu pikirkan. Tidak lama dengan lamunannya, Carrel pun tersadar. "Oh gitu ya Tante, yaudah Carrel pergi ya Tante," Ucapnya yang menyalami punggung tangan Dalia lalu segera pergi dari sana.

Tidak membutuhkan waktu yang lama untuk sampai, kini Carrel telah tiba di parkiran SMA Tuna Jaya. Carrel melihat Moira yang berjalan menuju kelas sendirian, cowok itu berniat untuk mengejar Moira.

"Woy Rel."

Ucapan itu membuat Carrel menoleh, ternyata Ardian yang memanggilnya dan ada Theo juga bersama Ardian.

"Nanti latihan, pertandingan sama SMA Negeri 1 di percepat," Beritahu Theo.

"Bener? Baguslah," Setuju Carrel.

"Baguslah! Kaya udah bener banget mainnya!" Ucap Ardian.

"Emang kapan aku mainnya gak bener?" Tanya Carrel.

"Hehe iya juga sih!" Kekeh Ardian.

"Ardian bego! Seorang Carrel di raguin!" Celutuk Theo.

"Gak ngeraguin, Carrel memang jago banget main, ya kan Rel," Ucap Ardian dengan cengengesan. "Bisa dong Rel kasi contekan Sejarah Peminatan?" Tambah Ardian dengan menaik turunkan alisnya.

"Nah bener! Sebagai sobat yang baik Carrel pasti berbesar hati untuk memberi contekan," Setuju Theo.

Carrel menatap malas. "Sorry, aku gak baik!" Ucap cowok itu yang langsung berjalan meninggalkan Ardian dan Theo.

Kedua cowok yang di tinggalkan Carrel itu saling tatap, lalu berjalan untuk mengejar Carrel.

"Yaelah Rel gitu amat sama temen!" Ucap Theo.

"Makanya belajar!" Balas Carrel di sela langkahnya.

"Belajar kok, cuman gak dapat aja," Sambung Ardian.

"Mana ada cerita gak dapat, yang iyanya kalian gak berusaha!"

Theo dan Ardian saling tatap di sela jalan mereka, harus alasan apa lagi yang mereka utarakan agar Carrel memberi contekan? Ah sudahlah, mungkin mereka akan mencari contekan pada yang lain, atau nanti akan berakting sedih sekali karena takut di hukum berharap Carrel kasihan. Percayalah, Carrel itu cowok yang tidak tegaan. Sering sekali cowok itu memberi contekan pada Theo dan Ardian karena tidak tega kedua temannya itu di hukum.

Tetapi begitu, Theo dan Ardian tidak berubah juga. Masih saja tidak mengerjakan tugas di rumah. Berharap rasa kasihan carrel.

*****

Sebelum ke kelas Moira menyempatkan untuk ke toilet, karena kalau tidak di tuntaskan bisa menggangu pelajarannya nanti. Setelah selesai gadis itu berniat untuk ke kelas, saat berselisih dengan murid lain, gadis itu dengan ramahnya menyapa. Wajar saja di tetapkan sebagai primadona sekolah, selain cantik Moira juga begitu ramah.

Tiba-tiba ada yang menarik tangan Moira begitu saja ke arah gudang, gadis itu melihat pelaku. "Aileen lepasin tangan aku," Ucap Moira pada gadis yang menarik tangannya itu.

REVENGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang