SELAMAT MEMBACA
Pagi menyapa kembali, banyak kegiatan yang di lakukan orang-orang. Yang tidak melakukan apa-apa hanyalah pengangguran. Moira sudah berada di halaman depan dengan seragam sekolah lengkapnya. Carrel juga sudah datang menjemput gadis itu. Seperti biasa, mereka akan pergi ke sekolah bersama.
Pacaran dengan yang satu sekolah itu banyak manfaatnya, salah satunya sebagai semangat untuk sekolah. Kalau tidak sekolah, tidak jumpa sang pujaan hati. Azekkk.
"Cantik banget sih pacar aku," Ucap Carrel yang tersenyum manis. Cowok itu begitu ganteng, apalagi saat tersenyum.
"Perempuan memang cantik Carrel, kalau ganteng itu cowok!" Sahut Moira.
"Iya tapi pacar aku lebih cantik, gak kaya manusia."
"Terus kaya apa dong?"
"Kaya bidadari."
"Dasar tukang gombal!" Celutuk Moira tersenyum malu.
"Ini berdasarkan fakta sayang."
"Ih udah ah, jangan buat aku salting!" Ucap Moira. "Oh ya, tugas kamu udah siap?" Tanya gadis itu berusaha mengalihkan pujian Carrel. Sebagai perempuan yang tidak haus pujian, Moira merasa malu kalau terus-terusan di puji oleh pacarnya sendiri.
"Kok kamu tau aku ada tugas?" Tanya Carrel.
"Ya tau lah, kan kamu yang bilang tadi malam. Yang kamu kirim aku pesan WhatsApp," Ucap Moira berusaha mengingatkan.
"Oh iya lupa," Balas Carrel cengengesan.
"Ih cowok aku pikun nih!"
"Gak pikun sayang, tapi di pikiran aku penuh dengan kamu semua, jadi yang lain aku gak ingat."
"Aneh banget sih kamu!"
"Emang iya kok, pikiran aku habis tentang kamu semua. Kamu cantik, kamu baik, kamu imut, kamu gemesin, kamu istimewa, kamu segalanya."
"Carrellll..... Hobi banget sih buat orang terbang!"
Cowok itu tertawa, lalu mencubit pelan kedua pipi chubby Moira. "Kamu dunia aku Moi, kamu segalanya buat aku. Gak tau kenapa aku bisa sesayang ini sama kamu. Tapi wajar sih, cinta tidak butuh alasan. Kamu perempuan satu-satunya yang bisa buat aku sebucin ini, terimakasih sudah hadir dalam hidup aku sayang," Ucap Carrel tulus, sangat tulus.
"Aku juga beruntung karena Tuhan titipkan laki-laki baik seperti kamu untuk aku. Laki-laki yang bisa mengerti aku, selalu sabar dengan aku. Carrel, aku bahagia bisa selalu di dekat kamu," Balas Moira tersenyum manis.
Carrel mengacak gemas rambut Moira, lalu cowok itu mengecup pucuk kepala gadis itu. "Bahagia kamu, bahagia aku. Tetap jadi perempuan baik seperti ini. Dan jangan pernah habis cintanya untuk aku."
"Siap Carrel," Ucap Moira dengan mengangkat tangannya untuk hormat.
"Jangan gitu, siap sayang. Gitu dong!" Komentar Carrel.
"Berani bayar berapa?" Tanya Moira.
"Aku bayar dengan cinta yang tulus dan gak akan pernah habis masanya."
Moira tertawa. "Siap sayang," Ucapnya lalu memeluk Carrel. Cowok itu membalas pelukan hangat kekasihnya, lalu sebelah tangannya ia gunakan untuk mengusap rambut panjang Moira.
*****
Carrel, Theo dan Ardian sedang berjalan menuju kantin. Sepanjang jalan tatapan pada kau hawa tidak terlepas dari ketiganya. Dari jurusan IPS ketiga cowok itu sangat populer, selain tampangnya yang tampan, ketiganya merupakan pemain basket SMA Tuna Jaya yang selalu membesarkan nama sekolah dengan kemenangan mereka melawan banyak sekolah.

KAMU SEDANG MEMBACA
REVENGE
Teen FictionFollow sebelum baca yuk♡ _-- Darah di bayar dengan darah Nyawa di bayar dengan nyawa Saya hanya melakukan apa yang orang lain perbuatan dengan saya, setimpal bukan? Hanya seorang gadis lugu yang berubah menjadi seorang perempuan yang haus darah. Sem...