Chapter 60

17 1 0
                                    

"Mas lihat cadar adek tidak?"Tanyanya yang sedang mencari cari cadarnya yang hilang.

Gus fathi yang sedang duduk di dekat kasur pun menghampiri aisyah dan membantu mencarinya.

"Mas gak tau, coba cari dulu"ujarnya.

"Gak ada loh mas, perasaan tadi adek taruh di kasur"ujarnya yang terus memikirkan dimana cadarnya.

"Di ingat ingat dulu, tadi adek abis dari mana"ujarnya dan aisyah seketika sadar dan langsung berlari ke kamar mandi. Setelah itu ia keluar dan menemukan cadarnya.

"Kebiasaan, suka lupa naruh barang hmm"ujar gus fathi menggelengkan gelengkan kepalanya dengan tingkah gemas aisyah.

"Hehe adek baru ingat mas, adek simpan cadarnya di dekat pintu kamar mandi"jawabnya yang cengengesan menampilkan gigi bersihnya.

"Yasudah, udah beres semua?"Tanyanya.

"Udah mas ayo kita turun."

Fallsback

Ketika sarapan sudah usai, mereka berdua kembali ke kamar untuk beres beres sebentar dan pulang kembali ke pesantren. Setelah sampai di kamar, gus fathi masuk ke dalam kamar mandi dan aisyah membersihkan kamar itu sebentar biar terlihat rapih. Gus fathi selesai, aisyah bergantian masuk ke dalam kamar mandi hingga ada kejadian aisyah lupa menaruh cadarnya dimana.

Fallsback on

Mereka berdua turun dengan bergandengan tangan dan ketika sampai di lobi, gus fathi check in terlebih dahulu karena menginapnya sudah selesai. Gus fathi mengambil mobil lebih dulu dan setelah itu mereka mulai meninggalkan hotel.

Perjalanan cukup macet, karena kondisi hari senin dan banyak orang yang memulai aktivitasnya. Di perjalanan mereka banyak mengobrol dan membicarakan apa saja yang mereka suka.

3 jam perjalanan mereka berdua sampai di pesantren, aisyah dan gus fathi pulang ke rumah mereka terlebih dahulu untuk istirahat. Di hitung usia pernikahan mereka sudah 3 bulan tapi belum ada tanda tanda kehamilan aisyah.

Gus fathi menepikan mobilnya di pekarangan rumah, dan setelah itu mereka keluar dari mobil. Berjalan dengan bergandengan tangan hingga tanpa sadar sudah ada di depan kamar, mereka masuk dengan mengucapkan salam terlebih dahulu lantas setelah itu mereka merebahkan badannya ke kasur.

"Capek dek?"Tanya gus fathi ketika mereka merebahkan badannya.

"Harusnya adek yang tanya mas capek gak, kan mas yang nyetir pasti tangannya pegel"ujar aisyah.

"Ngga dek, mas kan udah biasa nyetir. Kita tidur dulu aja---nanti adzan juhur mas bangunin"katanya dan aisyah mengiyakan.

Mereka berdua tidur saling berpelukan menyelami alam mimpi bersama sama. Pernikahan memang terkadang terlihat seperti menyenangkan, tapi kita tidak pernah tau apa yang sedang mereka lewati, dan apa yang sedang mereka rasakan.

Pernikahan tak seindah yang kita bayangkan, banyak ujian dan badai yang harus di lewati bersama sama. Bukankah banyak sekarang penceraian dimana mana karena mereka tidak kuat dengan ujian pernikahan? Bukankah banyak mereka yang memilih bercerai karena masalah ekonomi? Bukankah banyak yang Allah uji dari pernikahan mereka. Ada yang di uji dengan ekonomi, kehadiran sosok anak, mertua yang tidak sesuai dengan kita, memiliki suami yang kasar, dan masih banyak lagi ujian pernikahan itu. Kita sering melihat di berbagai media sosial yang menampakkan betapa bahagianya pernikahan, tapi mereka hanyalah menampakkan yang menyenangkan dan tidak menampilkan apa yang mereka rasakan selama ini. Itulah betapa pentingnya kita belajar bahwa sejatinya hidup tak luput dari ujian dan ujian. jangan menilai sesuatu dari luarnya saja tapi lihatlah sesuatu yang ada di dalamnya.

Tetap bersyukur dan jalani harimu dengan semestinya. Biarkan Allah yang mengatur jalan takdir hidup kita. Karena ketika kita mengatur rencana yang kita inginkan, terkadang rencana itu tidak sesuai apa yang kita inginkan, kita punya rencana tapi Allah sebaik baiknya perencana. Allah punya kendali atas semuanya, tapi tidak dengan kita.

Adzan juhur berkumandang membangunkan pria yang mengeliatkan badannya.  Ia bangun dan duduk terlebih dahulu setelah itu ia membangunkan wanita cantik di sampingnya.

"Dek bangun, kita shalat dulu"ujarnya.

Enghhh

Suara lenguhan aisyah yang mengeliatkan badan dan setelah itu mengucek matanya dan menatap manik mata suaminya. Ia mensajajarkan duduknya dengan pria tersebut.

"Mas duluan yang ambil air wudhu ya, adek siapin baju koko sama sejadahnya"ujarnya dan pria itu menganggukan kepalanya.

Pria itu masuk dan mengambil air wudhu setelah itu di lanjut dengan wanitanya yang menyiapkan baju koko dan mengamparkan sejadah. Setelah pria itu keluar dari kamar mandi, di lanjut dengan aisyah yang mengambil air wudhu. 10 kemudian mereka selesai mengerjakan shalat berjamaah, seperti biasa aisyah mencium tangan gus fathi dengan takzim, di lanjut dengan gus fathi yang mengecup kening wanita kesayangannya.

"Habis ini mau apa dek?"Tanyanya yang membalikan badannya dan menghadap aisyah.

"Belum tau mas, oh iya gimana kalau kita sharing aja mas"ucapnya.

"Boleh, adek mau sharing apa?"Tanyanya lagi.

"Hmm adek sebenarnya punya pertanyaan mas, mas bantu jawab ya"katajya

"Insyallah mas jawab akan bantu sebisa mungkin."

"Menurut mas, gimana pandangan wanita yang berhias tapi bukan untuk suaminya?"Tanya aisyah.

"Hmm wanita berhias tapi bukan untuk suaminya ya? Seorang wanita di larang berhias untuk selain suaminya. Jika seorang wanita berhias untuk orang lain selain suaminya, maka Allah akan membakarnya dengan api neraka. Sebab, berhias untuk selain suami termasuk tabarruj dan dapat mengandung nafsu birahi laki laki lain. Jika seorang wanita melakukan hal semacam ini, berarti ia telah berbuat kerusakan dan berkhianat kepada suaminya. Dalam Al Qur'an surat An Nur ayat 31 yang artinya.

"Katakanlah kepada wanita yang beriman hendaklah mereka menahan pandangan dan kemaluanya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya kecuali yang biasa nampak darinya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau putra putra suami mereka, atau saudara saudara laki laki mereka, atau putra saudara lelaki mereka, atau putra putra saudara perempuan mereka, atau wanita wanita islam, atau budak budak yang mereka miliki, atau pelayan pelayan laki laki yang tidak mempunyai keinginan terhadap wanita atau anak anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar di ketahui perhiasan yang mereka sembunyikan, dan bertobatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang orang yang beriman supaya kamu beruntung." ujarnya yang menjelaskan panjang lebar dan aisyah mendengarkannya dengan baik dan sedikit tersentuh mendengarnya.

"Jadi harus berhias untuk suami aja ya mas?"Tanya aisyah yang mengambilkan kesimpulan apa yang gus fathi tadi jelaskan.

"Sebaiknya seperti itu, adek cukup berhias untuk mas aja. Jangan di liatin ke orang lain"nasihatnya.

"Baik mas, makasi untuk ilmunya hari ini"ujarnya yang memeluk suaminya.

"Sama sama, jadi istri shalihah ya sayang"jawabnya yang mengelus lembut kepala aisyah.

"Doakan dan bimbing adek selalu ya mas, supaya adek bisa jadi istri yang shalihah buat mas."

"Pasti, kita berjuang bersama sama ya sayang."

Setelah itu mereka berdua melanjutkan obrolannya dengan hal yang lain. Cukup lama mereka berbincang bincang, akhirnya mereka keluar kamar dan mereka berdua makan siang bersama.

Aisyah & Ujiannya[End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang