بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــم
Doubel up nih😉
Happy reading
.
.
.
.Beberapa hari terlah berlalu, seusai pulang dari rumah sakit, keluarga Ayla merasa senang karna mendengar bahwa ingatan Ayla sudah kembali, mereka tak henti hentinya Mengucapkan syukur kepada sang pencipta, sedangkan keluarga paman Zaki mereka sudah pulang ke Bandung.
Beberapa hari kebelakang Ayla terus bermanja manja kepada suaminya, tidak mengizinkan suaminya untuk keluar dari kamar mereka, keluar kamar pun hanya untuk makan dan sholat di masjid.
Hari ini sesudah asar Ayla sedang duduk di balkon kamarnya."Kepalanya masih sakit?" Tanya gus rasya kepada Ayla, Ayla hanya menggeleng. Memang beberapa hari kebelakang Ayla selalu merasa sakit kepala.
"Mau apa, ayo mas turutin" ucap gus rasya, Ayla memegang dagu nya seraya berpikir keras.
"Aku mau seblak deh" ujar girang ayla.
"Gak sehat sayang"
Wajah Ayla seketika berubah menjadi cemberut,"tadi katanya diturutin, sekarang minta tapi gak diturutin" ucap kesal ayla.
"yaudah, mau makan seblak dimana?" Tanya gus rasya pasrah.
"Di depan ponpes, disana ada warung seblak, dari dulu kalo aku main ke rumah kakek, pasti suka jajan seblak disitu"
"yaudah ayo, tapi inget aku ngizinin kamu makan seblak kali ini aja yah" Ayla mengangguk mantap.
Setelahnya pasutri itu pun keluar kamar, untuk pergi ke warung seblak di depan ponpes Al-falah.
"Mau kemana nih?" Tanya bunda eka dengan senyuman meledek anak nya itu.
"Mau pacaran dong bunda" ucap Ayla dengan sumringah menatap suami nya.
"Mau kemana emang sya?" Tanya ayah hanan, kini kedua orang tua Ayla dengan duduk di depan teras, melihat bi nisa dan paman Adam sedang bermain badminton.
"Ke depan yah, Ayla pengen seblak katanya" jawab ramah gus rasya.
"Emh bagus, baru sembuh udah makan seblak, yah kamu ay" ucap bunda eka dengan senyuman mematikan nya.
"Mas Rasya udah izinin ay kok, bunda." ujar Ayla mencoba membela diri
"Pasti diancem nyah itu"
"Hehee, bunda tau aja, yaudah kalo gitu ay sama mas rasya pergi dulu yah bunda" Ayla pun menggandeng tangan suaminya, dan pergi dari sana.
"MAU KEMANA ay" teriak bi nisa. Saat ayla sudah dekat dengan gerbang ponpes Al-falah.
"KE DEPAN BI, BELI SEBLAK" bi Nisa pun hanya memberikan jempol kepada Ayla.
Setelahnya gus rasya dan Ayla pun pergi ke warung seblak depan, yang tak jauh dari ponpes Al-falah.
Tidak memerlukan waktu yang cukup lama Ayla pun sudah sampai di warung seblak, warung seblak favorit nya saat berkunjung ke ponpes al-falah.
"Eh Ning Ayla, lama gak ketemu makin cantik aja" sapa ibu ibu yang sering dipanggil bi inem, beliau pemilik warung seblak yang berada di depan ponpes Al-falah, dirinya tentu sangat mengenal Ayla. Paruh baya yang baru berumur sekitaran 50 tahun ke atas itu memang sudah ahli membuat seblak terenak, bahkan rasa seblak sendari Ayla kecil tidak berubah sampai sekarang.
"Bibi bisa aja," jawab ayla menjawab sapaan Bi inem
"Ini siapa Ning? kayak baru liat" ucap bi inem.
"ini suami ay, bi" ucap Ayla dengan senyuman, gus rasya tersenyum tipis ke arah bi inem.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cahaya Cinta [END]+[REVISI]
Novela Juvenil☠️ PLAGIAT DILARANG KERAS☠️ FOLLOW SEBELUM BACA!!! Menceritakan tentang seorang gadis bernama Ayla Humairah Al-janah, yang dijodohkan oleh kedua orang tua nya dengan anak bungsu pemilik pesantren al-Imran, tempat Ayla menuntut ilmu namanya Muhammad...