51.anugerah yang indah[END]

9.2K 509 41
                                    

بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــم

Happy reading
.
.
.
.

Beberapa Minggu berlalu, namun suasana duka masih menyelimuti ponpes al-imran, bahkan Ayla tak ada hari tanpa menangisi kepergian suaminya, Ayla sekarang diam di ponpes Al-falah, mungkin dirinya akan tinggal di ponpes Al-falah, Dirinya tidak mau pulang ke jakarta, lantaran takut mengingat kejadian beberapa Minggu yang lalu.

Bunda eka dan ayah hanan pun hanya mengikuti keputusan Ayla, mereka berdua tidak ingin memaksa Ayla, mereka selalu menyempatkan diri untuk menjenguk Ayla ke ponpes Al-falah.

Ayla pun seminggu sekali berkunjung ke ponpes al-imran, melihat rumah nya dulu bersama suaminya, rumah yang hanya di tempati hanya 1 tahun oleh ayla, rumah yang banyak menyimpan kenangan suka maupun duka.

Ayla sudah mulai menerima takdir yang ditakdirkan untuknya, dia harus berdamai dengan dirinya sendiri, bagaimana pun juga. kematian tidak ada yang tau dan pasti akan terjadi pada orang sekitar kita maupun, diri kita sendiri.

Tok...tok...tok...

"Ay, ayo sarapan dulu, tumben kamu belum keluar kamar jam segini" teriak bi nisa di depan kamar Ayla, dirinya merasa heran karna sendari tadi pagi Ayla belum keluar dari kamarnya.

"Ay" panggil bi nisa kedua kalinya.

Karna takut Ayla kenapa kenapa, bi nisa pun membuka pintu kamar Ayla yang kebetulan tidak terkunci.

"Astaghfirullah" ujar bi nisa saat melihat Ayla tergeletak di lantai.

"Ay, kamu kenapa ay" ujar bi nisa sembari menepuk pelan pipi Ayla.

"MAS ADAM, TOLONG" Teriak bi nisa panik

Karna Mendengar teriakan bi nisa, paman Adam pun langsung berlari ke lantai dua menuju kamar Ayla.

"Ada ap- astaghfirullah Ayla" ucap paman Adam saat melihat Ayla tergeletak diatas lantai

"Kenapa ini Ayla?" Tanya paman Adam, sama panik nya dengan bi nisa

"Gak tau mas, barusan aku masuk, Ayla udah pingsan di bawah" ujar bi nisa

"yaudah kita bawa, Ayla ke rumah sakit aja" ucap paman Adam, setelahnya paman pun menggendong ayla dengan bi nisa yang berjalan di belakang paman Adam.

****

Beberapa menit kemudian, seorang dokter keluar dari ruangan Ayla, dokter itu menghela nafas pelan.

"Keluarga dari pasien yang bernama Ayla?" Ujar dokter tersebut

"Saya paman nyah dok" ucap paman Adam

"Bu Ayla tidak apa apa hanya pingsan biasa, karna Bu Ayla belum makan dari pagi" bi nisa dan dan paman Adam mengucapkan hamdalah

"dan Selamat Bu Ayla sedang mengandung, namun usia kandungan nya baru tiga Minggu dan masih sangat rentan, jadi saya sarankan bu Ayla tidak usah beraktivitas lebih, dan jangan memikirkan hal yang membuat dirinya depresi"

Cahaya Cinta [END]+[REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang