40.mencoba menjelaskan

8.6K 529 23
                                    

بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــم

Happy reading
.
.
.
.

Ayla terbangun dari tidurnya, melihat ke sekeliling hanya ada gus rasya yang sedang duduk di atas sofa sembari membaca mushaf Al-Qur'an, hati Ayla berdesir kala mendengar ayat suci  yang di lantunan kan oleh gus rasya.

"Dia siapa sih sebenernya, kok kayak gak asing yah buat gue" batin ayla.

Gus rasya menutup mushaf Al-Qur'an nya, lalu mencium nya, dan kepalanya menoleh ke arah ayla, yang Sedari tadi sedang melihat ke arahnya. Ayla pun seketika mengalihkan pandangannya karna terciduk oleh gus rasya.

Ayla mencoba mengingat tentang siapa laki laki, yang sedang duduk di atas sofa itu.
"Shh" Ayla memegang kepala nya yang terasa sakit, semakin ia mencoba mengingat nya. Semakin sakit pula kepala nya.

"Kamu tidak apa apa?" Tanya gus rasya yang berjalan ke arah Ayla dengan raut wajah panik.

"Gak gue gapapa, Lo jangan deket Deket sama gue" sentak ayla, gus rasya pun menghentikan langkahnya nya, ia pun akhirnya duduk kembali di atas sofa.

"Haus banget, jauh banget lagi minum nya" batin Ayla, ia kesusahan mengambil air minum yang berada di atas meja samping ranjang nya.

gus rasya sendari tadi melihat ke arah ayla, ia pun bangkit dari duduk nya dan berjalan ke arah Ayla, mengambilkan segelas air putih yang ada di atas meja samping ranjang.

Gus Rasya pun menyodorkan segelas air putih itu kepada Ayla, Ayla hanya melongo, setelahnya Ayla pun bangkit untuk duduk, gus rasya pun membantu Ayla tapi untung nya Ayla tidak marah saat gus rasya membantu nya.

"thanks" ucap Ayla, gus rasya hanya mengangguk dan tersenyum kepada Ayla.

Selesai meminum air putih hingga setengah gelas, Ayla kembali memberikan gelas itu kepada gus rasya, gus rasya pun menaruh gelas itu kembali.

"Sebenernya tadi gue bisa ambil, tapi karna Lo cepet ngambil-lin buat gue yah gue terima aja" gengsi Ayla, gus rasya hanya tersenyum tipis.

Sampai ketika padangan keduanya melihat ke arah pintu ruangan yang dibuka oleh, kedua orang tua Ayla terlihat seseorang mengikuti mereka dari belakang.

"ilham" girang Ayla.

laki laki itu ialah ilham mantan kekasih Ayla, kemari malam ayah Hanan menelpon ilham dan menceritakan semuanya yang terjadi Kepada Ayla, dan malam itu juga ilham langsung berangkat menuju Surabaya.

"Gue cuman bantu semampu gue" ucap ilham kepada gus rasya, gus Rasya hanya mengangguk dan tersenyum tipis.

"Sayang sini ihh" rengek ayla meminta ilham untuk mendekat ke arah nya.

"Izin yah bro" ilham pun menghampiri Ayla.

Bunda eka dan ayah hanan mencoba menenangkan gus rasya, mereka sangat iba melihat menantu mereka, ayah hanan pun mengajak Bunda Eka dan gus rasya untuk duduk di atas sofa.

Ayla pun memeluk erat kekasihnya itu eh Mantan kekasih maksudnya, namun ilham tak membalas pelukan ayla, ia hanya mengusap lembut kepala Ayla.

Gus Rasya sakit melihat istrinya sendiri memeluk laki laki selain dirinya, tapi apa boleh buat jika ilham tidak ada sudah di pastikan Ayla tidak akan makan sampai kapan pun.

"Udah yah ay, pelukan nya gak enak ada suami kamu" ujar ilham mencoba melepaskan pelukan ayla.

"Kamu sama aja kayak bunda, suami suami aja terus, ilham kamu lupa?, kita masih pacaran sayang, aku belum nikah" ucap ayla. Ilham diam, ia bingung ingin menjawab apa sekarang.

Cahaya Cinta [END]+[REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang