Pulang

315 20 10
                                    

Eka pulang dalam keadaan basah kuyup. Wajahnya lesu.

"Kamu kenapa?" tanya Papa Do panik melihat Eka basah kuyup di depan pintu rumah. Wajahnya lesu. Eka menggeleng lalu masuk ke dalam rumah.

Papa Do mau bertanya namun urung melihat Eka masuk ke kamarnya dengan sendu.

5 tahun yang lalu...

Prince Anda sedang berlatih memanah di hutan sendirian. Ia sedang melepas frustasi dan amarahnya dengan memanah. Bagaimana ia tidak frustasi? Klan Anaru menuduhnya sebagai pembunuh Lord Melvin.

Tiba-tiba ia di datangi seorang wanita berjubah hitam. Topinya menutupi hampir seluruh wajahnya. Sehingga Anda hanya mampu melihat senyumannya.

"Siapa kamu?" tanya Anda panik, ia segera mengambil busur panahnya.

"Tenanglah anak muda, aku datang untuk memberikanmu jalan keluar. Aku tahu cara untuk meyakinkan Klan Anaru bahwa kau bukan pembunuh Lord Melvin" kata penyihir itu. Anda menurunkan panahnya, nalurinya berkata ia tidak berbahaya.

"Kau harus mencari Princess Azka. Dialah tokoh utama dalam semua permasalahan ini. Sekali kau berhasil membawanya semua ini akan berakhir" Anda mengerutkan keningnya, ia masih tak paham arah percakapan ini.

"Sudahlah. Dari awal kami memang tak pernah baik" keluh Anda ia membalikkan tubuhnya hendak pergi.

"Tapi kau tidak bisa membiarkan peperangan ini!" Anda menghentikan langkahnya, menatap Black Witch.

"Ada konspirasi jahat di Klan Anaru. Dan mereka ingin menaklukkan Klan Atsuki! Hanya Princess Azka yang mampu mencegahnya. Ini demi klan mu juga Anda!"

Anda tertegun mendengarnya, ia tampak berpikir sejenak lalu mengangguk. Black Witch tersenyum puas melihatnya, ia mengucapkan terima kasih dan menyodorkan sebuah buku.

~~~~

Pintu kamar Eka di ketuk pelan dari luar. Ia membuka pintunya dan menemukan Dita di depan kamarnya.

"Dita?" Eka terkejut melihat kehadiran Dita yang tidak di sangka-sangka. Dita hanya tersenyum lalu masuk dan duduk di tepi ranjang.

"Kau menyesal?" tanya Dita sambil menatap Eka yang masih berdiri.

"Lumayan. Sekarang apa rencanamu? Ingatannya sudah kembali" Eka duduk di kursi belajarnya.

"Yeah, ini akan sedikit sulit. Susah membuatnya percaya omongan kita. Kalau saja aku atau kau sadar sebelum ingatannya kembali yang artinya dia tidak membencimu. Akan mudah mengatakan konspirasi jahat dalam klannya" jelas Dita.

"Lalu?"

"Kita harus segera pulang. Apapun yang terjadi nanti, kita tetap harus menghancurkan konspirasi itu" Eka terdiam. Dita menatap Eka intens.

"Kita pulang" kata Dita dalan keheningan.

~~~~

Rae menangis ia masih shock dengan kenyataan yang baru saja ia ketahui. Ayahnya dibunuh laki-laki yang ia sukai. Tapi kenyataan yang ia palung mengejutkan adalah dia bukanlah cucu Nenek. Siapa yang tidak terkejut jika orang yang selama ini begitu sayang sama kita ternyata bukan siapa-siapa bagi kita.

"Hush! Kamu tetep cucu nenek Rae. Siapapun kamu. Kamu bagi nenek kamu adalah Rae, cucu yang paling nenek sayang" kata Nenek lembut sambil mengusap rambut Rae.

Lalu tiba-tiba pintu di ketuk. Nenek segera bangun dan membuka pintunya. Rae tetap duduk dan melamun.

"Ngapain kamu di sini?" teriak nenek. Rae sontak berlari ke depan pintu dan melihat Yeri yang tengah di marahi nenek.

Si "Rambut Biru"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang