kafetaria

344 39 3
                                    

Satu Kelas
©2024





Pulang sekolah Taehyun ngajakin gue mampir ke kafetaria di simpang depan buat nyobain mango thai viral. Gue sebagai kaum gratisan hayuk hayuk aja waktu Taehyun bilang mau ditraktir.

Kita berdua mulai memasuki area kafe yang lumayan ramai dikunjungi pelajar-pelajar yang baru balik sekolah.

Taehyun di depan memimpin jalan sementara gue ngekor di belakang. Sampai tiba-tiba dia berhenti mendadak buat gue otomatis ikutan berhenti sambil tolah-toleh bingung.

"Halo, Yuna!" sapa Taehyun sambil dada-dada ceria.

"Eh, halo kak Taehyun!"

Gue yang denger nama familiar itu disebut reflek membulatkan mata ngeliat gadis berambut panjang berdiri gak jauh di depan gue dan Taehyun.

Tatapan kita beradu untuk beberapa saat dalam keadaan canggung. Yuna tersenyum kikuk. Melambai kecil ke arah gue.

"Halo kak Sunghoon..."

Gue tersenyum tipis membalas, "Halo."

"Yuna beli apa?" tanya Taehyun dengan ramah menunjuk sesuatu yang gadis itu bawa.

"Mango thai, kak."

"Eh, sama dong! Kita berdua juga mau beli itu. Ya gak, Hoon?"

"Hm? Iya."

Yuna hanya meringis canggung menyelipkan rambut panjangnya ke belakang telinga. Gue mendengus pelan menyadari bahwa cewek ini kurang nyaman.

"Aku duluan ya kak," pamitnya kemudian.

"Oh, bolehhh. Silahkan."

Taehyun menggeser tubuh begitupun gue yang setelahnya mempersilahkan cewek itu pergi.

Tanpa sadar gue terus memperhatikan punggung Yuna yang berjalan menjauhi area kafe.

"Liatin terosssss! Copot tuh biji mata lu!" komentar Taehyun pedas.

Gue mendelik tajam. Malas menanggapi.

Kita kembali melanjutkan langkah menuju meja order untuk membuat pesanan.

Beberapa menit mengantri akhirnya mango thai full topping jadi juga. Sesuai request Taehyun. Dia mau dibanyakin topping potongan buah katanya biar kenyang.

Setelah membayar sampai kita berdua tiba di parkiran, ternyata sosok jangkung Yuna masih ada disana. Berdiri di samping tiang kanopi sambil matanya sesekali melirik kendaraan yang lewat.

"Yuna! Kok belum pulang?" Taehyun setengah berteriak berjalan perlahan mendekati cewek itu.

Yuna menoleh, terkesiap untuk sesaat. "Iya nih kak. Mau pesen gojek hp nya malah mati. Nungguin temen tapi gak lewat-lewat." keluhnya.

"Waduh... Terus gimana?"

"Gak tau—"

"Pulang sama gue aja."

Keduanya kompak noleh sambil saling tatap-tatapan persis orang bego.

Gue merapatkan bibir. Dalam hati merutuk karena baru sadar sama apa yang gue omongin.

"Makasih, kak Sunghoon. Tapi gak usah deh," tolak Yuna, dan gue cukup paham kalo cewek ini gak enakan.

"Gapapa. Entar kamu kesorean pulangnya."

"Akunya gak bawa helm, kak."

"Kita lewat jalan tikus yang biasanya aja."

"Tapi—"

"Udah ayo," gue reflek menggenggam pergelangan tangan Yuna. Menariknya pelan menuju motor matic putih yang gue parkir gak jauh dari situ.

Pas gue balik badan, hal mengejutkan terjadi.

Ada Jake yang baru aja keluar dari kafetaria lagi jalan santai sambil nyedotin es boba. Cowok itu natap gue dengan satu alisnya yang terangkat. Langkahnya memelan seiring dengan tatapannya yang melirik dari atas sampe bawah.

Semua terjadi secara tiba-tiba. Gue jelas kaget bukan main. Masalahnya tadi di dalem gue gak liat Jake sama sekali. Sekarang dia keluar dari kafe dan berdiri di depan gue dengan muka tanpa ekspresinya.

Sesaat setelahnya Jake berlalu pergi. Gue hendak memanggil tapi kemudian tersadar sesuatu..

.. kalau ternyata gue masih betah gandeng tangan Yuna, dan........

.............. DAN KEBETULAN KITA JUGA PAKE SWEATER COUPLE WARNA ABU MONYET!

Satu Kelas
To be continued

Satu Kelas [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang