My Valentine

Bab 1. Awal mula salah sasaran

'Rumors are carried by haters, Seread by fools and Accepted by idiots'

●
●
●

14 Februari, dimana hari kasih sayang atau hari valentine tiba, yang membuat semua orang ingin bersama sama merayakannya bersama orang terkasih.

Begitu pula SMA Aksi Bakti, SMA Swasta yang terkenal elit ini menerapkan hari valentine sebagai hari surprise bagi para muridnya, di hari itu semua murid bebas memberi apapun sebagai bentuk kasih sayang, entah untuk pacar, sahabat, guru, hts, maupun fwb.

Jadi setiap siswa maupun siswi selalu dikasih waktu kosong untuk memberi hadiah atau menyatakan perasaannya, tak perduli mau didepan semua orang atau ditempat sepi sekalipun.

Licha Anggiana Dwi Wibowo, salah satu siswi yang terkenal karena paras dan kelakuannya itu berniat mengungkapkan perasaannya juga pada seseorang yang telah ia kagumi sejak lama.

"Cok, surat gue gimana tolong revisiin lagi" Ujar gadis cantik dengan pipi chubbynya itu seraya membenahi penampilannya didepan kaca kamar mandi.

Tiga teman lainnya pun hanya menurut saja diminta untuk melakukan pengecekan ulang surat tulisan tangan milik gadis itu.

Salah satu temannya yang bernama, Delista Artamajya nampak bergidik geli membaca surat tersebut, seraya menyenderkan dirinya pada wastafel dengan menghadap pada licha.

"Anjing, Merinding gue bacanya, kayak anak sd yang baru nulis surat cinta" Komen Delis saat membaca surat yang dibuat oleh kawannya itu.

Sedangkan kedua lainnya nampak terbahak setelah membacanya.

"Tai lo pada, please lah itu tuh usaha gue sendiri, apa sih yang enggak buat elmier, semua akan ku perjuangkan untuk pangeranku itu" Ujar licha dengan lebay, membuat ketiga temannya bergidik geli.

Beginilah seorang Licha, gadis bar bar yang biasa disebut cegil (cewek gila) jika sudah menyangkut pemuda yang disukainya, sangat lebay dan bertingkah.

Elmiero Robertson, Pemuda tampan yang saat ini menjabat sebagai Ketua Osis SMA Aksi Bakti itu merupakan pemuda yang membuat licha tergila gila akan segalanya, gadis itu sudah mengincar elmiero saat ia masih menjadi murid baru di SMA ini, saat itu elmiero lah yang membinanya, sebelum pemuda itu naik jabatan menjadi ketua osis dan masih menjadi anggota osis biasa, sebutlah cinta pandangan pertama.

Licha tersenyum dalam diam membayangkan wajah manis pemuda tampan itu, menurut licha, elmiero itu seperti potongan bunga surga yang gugur, udah mana wajahnya tampan, senyumnya manis, pinter lagi, tipe licha sekali pokoknya.

Licha yang saat ini sedang mengaplikasikan sebuah liptint berwarna soft itu menoleh kearah teman temannya.

"Menurut kalian, waktu yang tepat buat naro surat ini tuh kapan ya?" Tanyanya dengan senyum yang selalu menghiasi wajah cantiknya itu.

"Menurut gue si sekarang cha, masalahnya waktu kosongnya kan udah abis, sekarang juga udah masuk jam pelajaran ke 2" Jawab Saqeena Andini dengan kikuk salah seorang teman licha juga, gadis itu terlihat berdiri di samping pintu kaar mandi yang tertutup.

"Eh iya juga ya, udah bel emang?" Tanya seorang gadis lainnya yang berada di lain sisi licha yang kosong, namanya Ratalui Aristiana Gadis yang nampak menatap polos kearah tiga temannya.

Delista mendesah kecil mendengar sahutan dari ratal "Selain bego lo juga budeg ya" Celetuk Delis sembarangan, gadis itu memang terkenal dengan mulut tajamnya, teman temannya pun sudah paham, jadi mereka tak akan tersinggung lagi dengan setiap kata kata yang terucap dari mulut gadis itu.