Bab 8. Insiden Layangan Putus

339 53 5
                                    

'Kata orang masa SMA itu masa masa terindah remaja, terus kalau yang SMK gimana?'



Sesudah mendapatkan apa yang diinginkan, licha menarik lengan jericho untuk mengikutinya, jericho sendiri hanya pasrah saja, ancaman gadis itu lebih menakutkan.

Licha berusaha mencari jalan sepi, agar para guru pendamping yang diperintahkan untuk berjaga kelas tak menemukannya yang sedang berkeliaran.

Guru guru utama pun masih menggelar acara rapat sampai saat ini, kenapa murid muridnya tak dipulangkan saja ya? Bikin repot saja.

Licha membuka pintu rooftop dan memasukinya bersama jericho, ini kan tempat jericho dan kawan kawannya, mengapa gadis ini seenaknya saja masuk kedalam?! Pikir jericho.

"Kok lo bisa masuk kesini?!" Tanya jericho menatap licha garang.

"Masalah? Emang sekolah ini punya nenek moyang lo!?" Jawab gadis itu dengan menyebalkan.

Jericho menggeram kesal, ia memang kaya tapi ia bukan pemilik sekolah, lagi sekolah ini milik yayasan bukan milik pribadi.

"Dasar cabe rawit!" Gumam jericho saat melihat licha yang tak memperdulikan pertanyaannya, bahkan gadis itu sudah berdiri di ujung rooftop yang terhalang dengan batas pagar.

Sepertinya tatapan intimidasi yang biasa jericho keluarkan, tak mempan untuk gadis itu, jericho menghela nafas kasar, lalu beranjak menghampiri licha.

"Salah bego!" Ketus jericho saat melihat licha membuka lilitan pada layangan yang gadis itu bawa sedari tadi.

Lalu pemuda itu merebut layangan yang berada ditangan licha dengan kasar.

"Biasa aja dong!"

"Nih" jericho menyerahkan layangan tersebut.

"Coba pegangin biar gue yang terbangin" licha menyerahkan layangannya pada jericho sedangkan ia hanya memegang benangnya.

Jericho mendengus kesal lagi, gadis ini benar benar merepotkan! Bahkan berani sekali memberikan perintah seenaknya pada jericho.

"Ogah! Gue bukan babu lo!" Tolak jericho mentah mentah.

"Lo babu gue selama dua hari, ganteng!" Ledek licha.

Sial, jericho lupa soal itu, dengan kasar ia merebut layangan itu dan berjalan mundur, hingga mentok pada pembatas rooftop.

"Nanti sobek tai!"

"Bawel lo! Lo mundur dulu goblok! gimana mau melayang ini"

Ya itu lah love language keduanya, yaitu physical attack atau pula the wor(st)ds of affirmation.

"Lompat sat! Biar layangannya keatas"

"Bawel banget anjing! Sabar"

Jericho meloncat untuk menerbangkan layangan tersebut, jika bersama licha semua yang dilakukan jericho nampak memalukan, bayangkan jika semua murid SMA Aksi Bakti melihat jericho saat ini.

Melihat layangannya terbang keatas, licha lantas tertawa bahagia.

"Ulur benangnya, biar terbang lebih tinggi lagi!" Perintah jericho yang di turuti oleh licha.

My ValentineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang