Bab 13. Im happy with you kok kak

299 47 7
                                    

'Two faced"



Licha masih memikirkan kemauan jericho tentang cowok itu dengan temannya, yang benar saja? Jadi selama ini jericho menyukai ratalui? Lalu bagaimana cara licha mendekatkan keduanya?

Licha sedikit bingung, licha yakin bahwa ratalui sudah memiliki seseorang yang gadis itu cintai, ratalui sering menceritakan orang itu pada licha dan yang lainnya, bagaimana cara menjelaskan pada jericho ya?

Ah akan licha pikirkan lagi nanti, jericho memang selalu menyusahkan! pikir licha.

"Lili!"

Licha menoleh kearah suara yang memanggilnya, dan mendapati elmiero yang sedang berjalan kearahnya.

Dan wow! Sejak kapan pemuda itu memanggilnya dengan sebutan lili, wajah licha memanas seketika.

"Hai kak!" Balas licha pada elmiero yang sudah berdiri didepannya.

"Kok belum masuk kelas? Kan sudah bel dari tadi?" Tanya elmiero sedikit kebingungan, pasalnya gadis itu seperti seseorang yang baru terkena hipnotis, sepanjang jalan hanya melamun, dan tak memperhatikan kanan kiri, bahkan melewati elmiero.

"Aku abis dari kamar mandi hehe" dusta licha, nampak terkekeh paksa.

Elmiero mengangguk tanda mengerti.

"Kak el sendiri? Ngapain diluar kelas? Gimana sih ketua osis bukannya mencontohkan yang baik juga!" Cerocos licha yang ditanggapi senyuman khas elmiero.

"Aku mau keruang osis, ada rapat mingguan" jelas elmiero lembut.

Licha nampak kikuk lalu mengangguk mengerti, malu ia sudah menuduh yang tidak tidak.

"Nanti jadi kan temanin aku cari buku?" Tanya elmiero memastikan.

Licha nampak mengangguk antusias dengan pertanyaan elmiero.

"Yaudah, sana balik ke kelas, nanti diomelin loh!" Suruh elmiero seraya membalikan bahu licha kearah semula.

"Kamu gak mau anterin calon istri kak?" Tanya licha menolehkan kepalanya kearah elmiero, memandang tak percaya pada cowok itu.

Elmiero terkekeh geli.

"Lain kali ya, aku udah ditungguin dari tadi, see you later!" Sahut elmiero segera kembali berbalik dan melenggang pergi dari hadapan licha.

Melihat itu licha mendengus.

"Dasar gak peka!" Gumam licha tak habis pikir.

Akhirnya gadis itu kembali melanjutkan perjalanannya menuju kelasnya, dengan sedikit tergesa.

Sesampainya didepan pintu kelas, licha mengintip sedikit diantara pintu yang bercelah, dan mendapati salah satu teman sekelasnya yang duduk tepat di pojok sebelah pintu.

Licha menunjuk kearah dalam saat teman sekelasnya tak sengaja menoleh kearahnya.

'Ada bu wati?' Tanya gadis itu dengan menggerakan mulutnya saja, tanpa menimbulkan suara.

My ValentineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang