Bab 22. Badboy taat agama

204 37 13
                                    

'Jam manusia selalu terburu buru sedangkan jam tuhan selalu tepat waktu'



"Berangkat sekarang jer?"

Nampak para pemuda yang tengah menikmati waktu santainya itu sedang berada di sekeliling meja berbentuk persegi panjang.

"Mereka udah nunggu?" Tanya jericho yang sedang menghisap benda putih di tangannya, lalu menghembuskannya dengan tenang.

"Udah" Jawab salah satu dari yang lain.

"Udah di pastiin gak bakal ada yang lewat situ kan?" Jericho kembali bertanya seraya mengangkat sebelah alisnya menatap benjamin yang memberi jawaban.

"Kanan kiri udah ada 5 orang yang jaga sih jer, kurang ga?" Tanya ben

"Segitu dulu"

"Jangan ada yang bawa sajam!" Savio buka suara dengan mata yang menyorot pada agler tajam.

Agler yang sadar akan sindiran itu nampak mengalihkan tatapannya, pura pura menelusuri sekitar ruangan.

"Keluarin!" Suara tegas jericho nampak mendominasi, membuat agler nampak tersentak, lalu menatap kikuk pada teman temannya.

"Bawa apa lo sat!?" Ahmed berdecak menyenggol lengan agler.

"Gue kosong kok!" Jawab agler terburu, bahkan nampak tergesa gesa.

"Mau gue telanjangin atau keluarin sendiri bendanya?" Ancam savio menatap tajam kawannya.

Agler mendelik pada savio.

"Homo jangan ngajak ngajak!" Decak agler seraya bergidik jijik.

"Minta di telanjangin sav!" Kompor kafka menatap remeh pada agler.

Savio tanpa banyak bicara nampak berdiri dari duduknya, bersiap menghampiri agler.

"Sat! pergi gak lo! Iya iya gue keluarin ini!" Pekik agler heboh saat melihat reaksi yang savio berikan.

Yang lain nampak terkekeh, kecuali jericho dan savio yang masih memandang tajam pada agler.

Agler nampak merogoh sepatunya dengan tergesa gesa, lalu melempar benda yang ia sembunyikan tersebut ke atas meja panjang tersebut, membuat yang lain nampak tercengang.

"Brengsek! Berapa kali gue bilang buat gak main serius!?" Bentak jericho dengan apa yang ia lihat di depannya.

Yang lain pun nampak terdiam.

"Itu buat jaga jaga doang jer! Sumpah gue gak bohong!" Seru agler panik saat melihat kemarahan dari sang ketua.

"Gue tau sikap semberono lo agler!" Picing jericho lagi masih menatap marah pada agler, yang suka sekali membuat keributan.

Pernah sekali saat mereka hendak memberi pelajaran pada sekolah sebelah yang berani membuat keributan dengan sekolah mereka, agler membawa satu buah celurit panjang dan runcing, entah milik siapa.

Alhasil kafka yang pertama kali menemukan itu, langsung saja membuang benda tersebut agar jericho tak tahu, beruntung hanya savio saja yang tahu.

My ValentineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang