Bab 16. Ada apa ini?

355 59 6
                                    

'Nyatanya musuh terbesar itu adalah diri kita sendiri'



Motor besar berwarna hitam dengan corak kecil berwarna navy di bodynya itu berhenti di sebuah gerbang yang nampak terbengkalai.

Licha daritadi sedikit was was saat motor jericho melewati pepohonan yang berada pada kanan kiri jalanan yang nampak lawang.

Dan bertambah was was saat jericho memberhentikan motornya di depan gerbang yang nampak terbengkalai ini.

"Lo mau bunuh gue ya!" Sentak licha tiba tiba, gadis itu sudah membuka helm dikepalanya dan menentengnya di tangan, untuk berjaga jaga jika jericho macam macam, ia bisa memukulkan helm keras ini ke kepala jericho.

"Turun dulu apa cil" Bukannya membalas ucapan licha, pemuda itu malah menyuruhnya turun terlebih dahulu.

Wah licha sudah yakin jericho akan berbuat macam macam, seperti menculiknya atau bahkan membunuhnya, pemuda ini kan pendendam, apalagi terakhir kali licha menyebarkan video pemuda itu yang sedang di kejar kejar oleh tikus, pasti jericho masih dendam padanya.

"Jangan mikir yang aneh aneh! Turun dulu nanti gue kasih tau" Kesal jericho, ia sudah tau pemikiran dari gadis itu, pasti tak jauh jauh tentang hal buruk mengenai dirinya.

Dengan masih curiga licha memutuskan turun dari motor jericho dan segera mengambil jarak dari pemuda itu.

Jericho menghela nafas lelah.

"Gue gak bakal bunuh lo! Gue gak mau jadi kriminal ya, bapak gue polisi, masa anaknya kriminal" Ujar jericho merasa lelah dicurigai oleh licha.

Licha nampak tenang saat mendengar penuturan jericho, benar juga kata pemuda itu, ayah dari jericho itu seorang polisi berpangkat tinggi, tak mungkin pemuda itu melakukan aksi kriminalisasi.

Jericho lantas turun dari motornya, ia menyabut kunci motor dan mengambil totebag yang tergantung di stang motor itu, tanpa banyak kata jericho mulai berjalan kearah gerbang yang nampak terbengkalai itu.

Licha yang sedari tadi hanya memperhatikan jericho menatap bingung kearah pemuda itu.

"Ngapain masih disitu? Tari helmnya, ikutin gue" seru jericho saat tak menyadari pergerakan dari licha.

Licha mengangguk pelan dan melaksanakan perintah jericho dari menaru helm pemuda itu di atas motor dan melangkahkan kakinya kearah jericho.

Jericho berbalik lagi dan beralih pada pintu kecil di samping gerbang itu, di samping pintu kecil itu nampak sebuah pos satpam yang juga sama terbengkalainya.

Jericho membuka pintu itu dengan mudah dan berhasil, licha pun hanya mengikuti kemana pun jericho melangkah dengan menggenggam erat kedua tali tas dimasing masing sisinya.

"Lama banget sih cil" protes jericho, pemuda itu segera menarik lengan licha kembali untuk ia genggam dengan tangannya yang kosong.

Licha tak mengeluarkan protesannya, ia masih sedikit was was jadi ia memilih diam.

Kaki jericho dan licha melangkah menelusuri isi dalam tempat tersebut dan betapa terkejutnya licha bahwa tempat tersebut adalah bekas sebuah taman hiburan yang sudah terbengkalai.

My ValentineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang