Bab 3. Awal mula aksi cari perhatian seorang licha

524 72 12
                                    

'Never let someone steal your happiness'



Satu tahun yang lalu...

Tepatnya pada saat pelaksanaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) Tepat hari ketiga licha menjalani masa pengenalan sekolah barunya, licha yang saat ini berboncengan dengan abangnya nampak bernyanyi nyanyi dengan riang, membuat agha tersenyum menatap licha lewat kaca spion motornya.

"Kamu lagi hafalin yel yel ya?" Tanya agha dengan suara yang sedikit kencang.

Licha menoleh kearah abangnya dan men condongkan badannya kearah agha.

"Apa?!" Teriak licha tak mendengar yang dikatakan oleh agha.

"Kamu lagi hafalin yel yel?!" Teriak agha lalu terkekeh.

Licha yang mendengat itu ikut terkekeh "Iya hehe"

"Coba nyanyiin, abang mau dengar!" Pinta agha, licha mengangguk dengan semangat.

Ada team biru
Sedang ngapalin scriptnya
Konon katanya yel yelnya gak guna
Sambil komat kamit
Team biru, pengen menang
Dengan doa dan tawakal
Lalu menanglah kita
BOOM!

Ketipak ketipung, ketipak ketipung

Licha mengeluar suaranya yang pas pasan untuk mempraktekan yel yel milik kelompoknya dengan lagu ada mbah dukun, entah siapa yang membuat yel yel tersebut yang pasti sangat freak.

Motor agha sedikit bergoyang karena pergerakan lyla yang ikut menggoyangkan badannya menikmati yel yel kelompoknya itu.

Agha terbahak mendengarnya, pemuda itu menoleh kearah spion motornya, untuk menatap adiknya yang bergoyang ria diatas motornya, ia tak sabar untuk memvideokan adiknya nanti, pasti akan sangat menggemaskan.

Jika benar adiknya membawakan yel yel seperti itu berarti temannya yang berwajah kaku itu akan ikut menyanyikan yel yel seperti adiknya dong? Temannya itu kan pembimbing kelompok licha, tak sabar ia ingin melihat reaksi dari wajah kaku itu nanti.


Hingga tak sadar, agha sudah memarkirkan kendaraannya di khusus parkir murid, licha segera melompat dari atas motor agha membuat abangnya tersentak kaget, pemuda itu mengelus dadanya, merasa terkejut.

"Lili! Jangan dibiasain lompat tiba tiba begitu, kalau jatuh gimana?!" Tegur agha, sedangkan pelaku yang terkena teguran itu hanya tersenyum tak merasa bersalah dengan raut wajah yang dibuat buat polos.

"Lili mau masuk duluan, dadah abang!" Pamit licha kemudian berlari masuk kedalam gedung sekolahnya.

Sekali lagi agha hanya mengusap dadanya sabar, melihat tingkah adiknya yang sangat aktif itu.

Licha melangkah riang kearah kelas sementaranya.

"Selamat pagi saqeena mawardah warohmat!" Sapa licha riang pada teman kecilnya yang sudah menduduki dirinya dibangku kelas.

Licha menduduki dirinya disamping saqe.

Saqe yang mendengar itu melirik sebal kearah licha, gadis yang sudah menjadi temannya selama bertahun tahun itu memang tak akan pernah berubah.

"Panggil gue yang bener tai! Ntar didenger orang" Seru saqe gregetan.

"Maafkan teman mu ini ya inah" Ujar licha dramatis.

My ValentineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang