Bab 18. Kali ini membantu jericho

229 44 4
                                    

'Je ne sais pas!'



Licha masih terlibat pertengkaran dingin dengan abangnya, ya karena semalam! padahal licha sudah meminta maaf berkali kali pada abangnya itu, tapi memang aghanya saja yang keras kepala.

Agha kalau sudah merajuk seperti itu memang sangat amat menyebalkan, licha jadi malas juga kalau seperti itu, licha kan tipe yang malas membujuk orang lain, namun suka jika ia yang di bujuk.

Bahkan agha yang biasanya memastikan ia masuk ke dalam kelas pun hanya meninggalkannya di parkiran, yang benar saja pemuda itu, dengus licha kesal.

"Lilililicha!" Pekik seseorang nampak berlari kearahnya, licha yang melihat itu membelalak kaget dan mendapati ratalui sedang berlari tak tau arah kearahnya dan siap untuk menubruknya.

Dengan cepat licha menyingkir dan berhasil! Tubuh ratalui nampak mendarat disebuah semak semak yang berada tepat di belakang licha tadi.

Licha terbahak melihat itu, tak lama dari itu datanglah delis dan saqe yang sama terbahaknya juga seperti licha.

"Kalian jahat banget!" Rengek ratalui nampak berusaha bangkit dari tempat ia terjatuh.

Ratalui masih mencoba bangkit namun nampak sedikit susah, ingin meminta bantuan tapi teman temannya masih asik menertawainya.

"Ayo! Gue bantu" suara berat tiba tiba datang, dan membantu memapah pinggang ratalui untuk segera berdiri dengan tegap.

Ratalui menoleh tepat ke belakangnya dan mendapati jericho lah yang membantunya, dengan cepat ratalui melepaskan lengan jericho yang masih bertengger di pinggangnya.

Dan ternyata teman temannya itu telah memberhentikan tawa nya dan sedang menatap kearah ratalui dan jericho sekarang.

"Thanks!" Ketus ratalui pada pemuda itu yang telah menolongnya.

Jericho nampak beberapa kali melirik kearah licha dan kembali kearah ratalui seolah memberikan kode kepada licha.

"Ah! Tal, kaki lo kayaknya keseleo tuh, ke uks aja ya!" Saran licha tiba tiba mendekat kearah jericho dan ratalui.

Licha sudah berjanji bukan? Untuk membalas budi pada jericho?

"Keseleo pala lo lonjong! Lo doain gue?!" Ketus ratalui yang nampak masih kesal.

"E-eh? Gak gitu bego! Itu kayaknya agak miring gak sih?" Tebak licha nampak asal asalan, matanya terus mengarah pada sebelah kaki ratalui yang nampak kotor, akibat semak semak tadi.

Sementara delis dan saqe menatap heran pada licha yang sedang melakukan, entah lah apa itu.

"Miring apanya sih?" Gumam delis yang berada tepat di samping licha, bahkan saqe pun berpikir sama.

"Masa sih? Yang miring otak gue apa lo ya li? Gue ngeliat kok baik baik aja ya?" Balas ratalui yang nampaknya mudah terpengaruh itu, bahkan gadis itu nampak menatap kearah kakinya dan menggerak gerakan jari jemarin kakinya yang padahal tertutup sepatu.

"Itu miring tal! Makanya ke uks dulu biar di periksa!" Paksa licha, matanya melirik lirik kearah jericho yang nampak menyeringai kearahnya.

My ValentineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang