Karena takdir tidak sesuai dengan rencana, itulah mengapa di setiap doa ada semoga.
Aku terbangun mendengar suara adzan subuh berkumandang di masjid terdekat. Aku bangkit dari tempat tidur kemudian membersihkannya. Setelah selesai, Aku mengambil air wudhu dan melaksanakan sholat subuh.
Aku terduduk di atas sajadah dan mengadahkan tangan untuk berdoa."Ya Allah doa ku masih sama. Ya Allah jika dosa-dosa ku mencegah kebahagiaan ku dan mencegah terkabulnya doa-doa ku ampunilah Aku ya Allah. Ya Allah sucikanlah diriku dan ubahlah keadaan ku kepada keadaan yang engkau cintai. Ya Allah kuatkan lah hatiku ya Allah, Aku serahkan semua kepadamu karena engkau sebaik-baik penolong dan sebaik-baik zat untuk berserah diri.
Rabana atina fiddunya hasanah wa fil akhiroti hasanah waqina adzabannar, subhana robbika robil 'izzati 'amma yasinan wa salamun 'alal mursalin wal hamdulilahi rabbil 'alamin. Aamiin"Aku mengusap kedua tangan ku ke wajah. Bissmillah semoga hari ini ada kebahagiaan untuk ku.
Aku bangkit dan melipat kembali mukenah dan sajadah yang aku pakai, Ke tempat semula.Aku melangkah menuju dapur untuk memasak nasi kemudian mencuci piring.
Aku membuka kulkas, kosong. Tidak ada sayur ataupun sepotong tempe. Huh sabar mungkin sekarang bukan waktunya untuk makan enak.Aku teringat, kak Raka memanen pisang mengkal kemarin, Aku akan menggorengnya untuk sarapan pagi ini.
Aku membaluri tangan ku dengan minyak goreng agar tidak lengket terkena getah pisang saat mengusapnya.Setelah masakan matang, Aku membangunkan Bunda untuk membantunya ke kamar mandi membuang air kecil dan membawa nya keluar menikmati udara pagi.
Jam menunjukkan pukul 06.15. Hari ini sepertinya akan cerah, jam segini cuaca di luar sudah terang.Aku melangkah membuka pintu kamar kak Raka untuk membangunkan nya agar bersiap-siap pergi bekerja.
"Kak, bangun udah siang." Aku membangunkan nya dan melangkah membuka jendela kamar agar udara pagi masuk ke dalam.
Kak Raka sudah bangun dan membersihkan diri di kamar mandi. Aku membersihkan tempat tidur nya.Aku mengambil sapu, menyapa ruang keluarga, teras dan halaman rumah. Aku juga sudah menyiapkan teh hangat untuk Bunda.
Aku mencari sayur di samping rumah sekiranya bisa di masak untuk Bunda sarapan. Mencari daun kemangi di depan rumah, aku yang menanam nya, tidak banyak tapi cukup untuk di masak sayur bening. Hanya untuk Bunda makan, Aku tidak suka sayur bening, seperti tidak ada rasanya. Kak Raka akan sarapan di tempat kerja.
Setelah selesai memasak untuk Bunda, Aku akan membawa Bunda untuk sarapan di dapur, Aku tidak terbiasa makan pagi, itu akan membuat perut ku menjadi sakit.
Setelah semua beres, kak Raka sudah pergi bekerja, Bunda sudah terurus semua kebutuhan nya dan sekarang dia sedang membaringkan tubuh di kamar. Aku pun men scroll sosial media, melihat ada berita apa hari ini.
Ada pesan masuk dari sahabat ku, Audy mahaputri, masih ingatkan tentang sahabatku satu ini. Yang selalu ada di saat susah dan senang nya Aku.
Aku membuka whatsapp, ada beberapa pesan masuk. Aku mencari kontak bernama Dino, ingatkan? Dia Hts ku, setelah kecelakaan itu Aku tidak pernah berkomunikasi dengan nya, mungkin dia malu mempunyai teman seperti ku, wajah ku sudah tidak semulus dulu, Aku hanya melihat room chat saja, rindu sebenarnya ingin memulai percakapan tapi takut tidak di balasnya itu akan membuat ku sakit. Aku beralih membuka pesan dari sahabtku Audy.
Ternyata dia mengirimi ku link lomba online, ide bagus sepertinya, menguntungkan juga kalau Aku menjadi salah satu pemenang nya. Aku akan segera mendaftar nanti.
------
Sulawesi Selatan
8 Juni 2024Aaaaa singkat bngt😭otak nya udah buntu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bawa Aku Kembali!
Fiksi Remajafinal chapter kali ini jangan berlebihan ke siapapun, people come and go. That's life beneran nyata adanya dan selalu berjalan berdampingan dengan kita. Seasik apapun kamu, endingnya pasti akan asing. Gak akan ada seseorang yang selalu stay, turunin...