Banyak yang meminta untuk berhenti menangis. Tanpa mereka tahu, sudah seberapa banyak kita mencoba menahan air mata. Tanpa mereka tahu seberapa dalam yang di derita.
Aku di dalam kamar melihat penampilan ku dari atas sampai bawah, mematut diri ku di depan cermin.
"Pakai ini aja kali ya, Aku nyaman pake ini." Ucapku sambil memutar-mutar badan. "Tapi, kalo David gak suka gimana, duhh kan jadi overthinking." Aku menggigit jari jempol karena gugup.
"Inget aja deh kata Bunda, cowok itu suka hal sederhana dari cewek nya. Tapi kan Aku belum punya hubungan."
Tling...
Satu notifikasi masuk dari aplikasi whatsapp, Aku duduk di tepian kasur untuk membuka pesan itu.David!
Kamu udah siap?
Iyaa
Udh minta izin kan sma ortu mu
Iya, udah kok di boleh in
Aku otw ke sana
Iya
Pesan ku tidak di balas lagi, mungkin dia sedang dalam perjalanan. Aku bergegas memasukan handphone ku ke dalam tas selempang yang ku bawa, menyemprotkan parfum, dan keluar dari kamar menemui Bunda yang juga sedang bersiap ingin pergi bersama Ayah.
"Ayah, Bunda, Aku pergi dulu ya." Aku berpamitan, mencium kedua tangan nya.
"Hati-hati di jalan ya." Kata Ayah sambil melambaikan tangan nya kepada ku, yang ku balas dengan lambaian tangan juga.
Tepat Aku keluar dari halaman rumah, ada David juga memberhentikan motor nya di hadapan ku. David menurunkan pijakan kaki (Foot steps) agar Aku nyaman untuk duduk. Hal se sederhana ini membuat ku jadi bahagia.
David mengendarai motor dengan pelan, menikmati udara malam dan kebersamaan kami. Ini pertama kali nya kami menikmati waktu berdua tanpa ada hubungan apapun. Hanya sebatas teman.
Sesampainya di pasar malam, Aku melihat sekeliling yang sangat ramai tidak seperti malam-malam biasanya.
"Ayo, kita keliling dulu." Ajak David sambil menggenggam tangan ku dengan erat, bahagia sekali rasanya.
Tidak ada percakapan apapun di antara kami selama di perjalanan tadi, Aku tidak tahu harus memulai percakapan dari mana, gugup sekali rasanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bawa Aku Kembali!
Teen Fictionfinal chapter kali ini jangan berlebihan ke siapapun, people come and go. That's life beneran nyata adanya dan selalu berjalan berdampingan dengan kita. Seasik apapun kamu, endingnya pasti akan asing. Gak akan ada seseorang yang selalu stay, turunin...