22. Keluar Negeri

7 2 0
                                    

"Jika kesempatan tidak mengetukmu, bangunlah sebuah pintu sendiri."

-Milton Berle

Pagi harinya Aku menunggu kak Iyan datang, dia terlambat lima belas menit karena terjebak macet ada perbaikan jalan yang di lakukan sejak semalam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi harinya Aku menunggu kak Iyan datang, dia terlambat lima belas menit karena terjebak macet ada perbaikan jalan yang di lakukan sejak semalam.

Di perjalanan menuju bandara, menggunakan taksi, kak Iyan dan Aku saling diam. Hanya ada suara deru mobil dan kendaraan yang berlalu lalang.

Aku membuka ponsel, melihat apakah pesan yang aku kirimkan terbalaskan oleh David. Tapi, setelah Aku mengirimi nya pesan, dia tidak aktif.

Sesampainya di bandara, Aku duduk dengan cemas menunggu kedatangan David. Dia sudah berjanji kepadaku untuk mengantarkan ku pergi.

Kak Iyan sedang mengurus sesuatu dan menyuruh ku untuk menunggu di sini. Setengah jam lagi pesawat yang aku naiki akan segera take off.

Aku bolak balik melihat pesan yang Aku kirimkan semalam untuk David, tidak kunjung terbalaskan. Masih centang dua abu-abu sejak semalam.

Capek duduk, aku berdiri. Berjalan mondar-mandir, mengecrk notif berkali-kali.

Tling....

Suara notifikasi pesan masuk. Segera Aku mendudukan diri lagi dan membuka aplikasi whatsapp, berharap David memberikan ku kabar.

Ternyata dugaan ku salah, yang mengirimi ku pesan adalah Audy, mengucapkan selamat tinggal untuk ku dan meminta maaf karena tidak bisa mengantarkan ku pergi.

Aku memberanikan diri untuk mengirimi David pesan lagi.

"Kamu gak lupa kan, sama janji kamu?" Tulis ku dipesan yang langsung Aku kirimkan. Centang satu, padahal semalam centang dua. Kemana dia?

Kak Iyan datang dan duduk di sebelah ku.

"Lima belas menit lagi berangkat, bersiap-siap ya." Kata kak Iyan memberi tahu ku. Ini adalah pengalaman pertamaku menaiki pesawat, ada rasa takut, deg-deg an dan bahagia menjadi satu.

Tidak terasa waktu pun berlalu. Lima menit lagi pesawat yang akan Aku naiki berangkat. Aku berdiri menyiapkan diri, Aku melihat ke pintu masuk berharap David muncul dari sana.

"Kamu kenapa gelisah?" Tanya kak Iyan, melihat gelagat ku.

"Emm, gkpp kok kak." Jawab ku, tanpa menoleh kan kepala kek kak Iyan.

"Ada yang kamu tunggu?" Tanya kak Iyan lagi, yang melihat ku fokus menatap pintu masuk.

Aku ingin menjawa pertanyaan kak Iyan, tapi mataku nengarah pada cowok yang Aku sangat mengenalnya, berlari ke arah ku.

"DAVID!" Teriak ku memanggil nama nya.

Dia merentangkan ke dua tangan nya dan Aku memeluk nya dengan erat.

"Aku kira kamu gak datang." Ucapku, membuat mataku berkaca-kaca setelah melepas pelukan.

"Kan Aku udah janji." Jawab David, terkekeh pelan sambil menjawil hidung mancung ku.

"Tapi, kamu gak balas pesan dari Aku." Ucapku mencebis kesal dengan air mata yang menetes dengan sendirinya.

"Gak usah nangis dong, kan Aku udah ada di sini." Kata David, mengulum senyum seraya menghapus air mataku dengan kedua ibu jarinya.

"Ria, sebentar lagi pesawat akan take off." Kata kak Iyan membuat ku tersadar sedang berada di mana Aku sekarang.

Aku menatap kak Iyan dan beralih menatap David. David memeluk dengan se erat-erat nya, takut saling meninggalkan.

"I love you David." Bisik ku pelan di samping telinganya.

David melepaskan pelukan, menatap mataku dalam dan memegang kedua bahuku, "Dua tahun lagi, Aku akan menjemput mu di sini."

Aku membalas nya dengan anggukan kepala, "see you next time David." Kata ku sambil berbalik arah, karena kak Iyan sudag mengkode ku untuk pergi.

"Se you next time juga Ria, love you too." Kata David sembari melambaikan tangan kepada ku.

****

Saat pesawat sudah berada di ketinggian, Aku menangis haru, David memeluk ku dengan erat, takut jika kita berdua akan di pisahkan. Aku menghapus air mataku dan mengulum senyum, mengingat kenangan-kenangan yang Aku ukir bersama David.

Aku menuliskan nya semua di dalam buku diary ku, termasuk kejadian tadi di bandara.

Dear diary

Kejadian waktu lalu sangat melekat pada ingatan ku

Aku sangat senang dia berubah menjadi lebih baik
Menjadi seperti apa yang Aku inginkan

Semua hal di dunia ini emang gak bisa kita tebak gimana akhir nya, sama hal nya kaya Aku dan kamu, gak akan pernah selalu sama sesuai ekspektasi kita.

Kemarin, kamu membuat ku merasa di abaikan, membuat ku sakit hingga kamu kembali dengan sejuta kehangatan, berjanji untuk selalu bersama-sama hingga maut memisahkan.

Kamu tau?
Tidak ada yang kebetulan di dunia ini, semua yang datang pada kita, telah Tuhan takdirkan, mereka mempunyai porsi masing-masing untuk membentuk kita menjadi lebih baik.

02 September 2024

Aku membuka lembaran selanjutnya, menuliskan tiga kata satu arti.

Love you David

35.000/kaki

Aku menutup kembali buku diary ku, menyimpan nya di dalam tas kecil yang selalu ku bawa. Aku menghela nafas pelan, menetralisir rasa sesak di dada. Aku memejamkan mata, mencoba beristirahat karena perjalanan ku masih jauh.

-----

Sulawesi Selatan
29 Juni 2024

Salmasr13

Bawa Aku Kembali! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang