Dengan melihat kenangan masalalu mu, kamu bisa menghargai bagaimana masalalu mu telah mempengaruhi masa kinimu dengan cara yang positif.
Hari ini Bunda sudah di izinkan pulang karena kondisinya sudah mulai membaik. Bunda di haruskan terus mengkonsumsi obat-obatan setiap hari, untuk menunjang hal-hal yang tidak di inginkan terjadi.
Lagi pula, besok Aku harus sekolah untuk mengikuti ujian kelulusan. Banyak nilai ku yang tidak tuntas, karena jarang masuk sekolah untuk menemani Bunda. Ntah kenapa, Bunda selalunya hanya Aku yang di inginkan untuk merawat nya.
"Bun, mau makan siang sekarang?" Tanya ku ke Bunda yang sedang beristirahat di dalam kamar nya.
"Iya, Bunda mau makan dengan sayur." Jawab Bunda. Walaupun Bunda sulit untuk berbicara, tapi Aku paham apa yang du katakan nya.
"Bentar, Ria ambilin." Aku tersenyum ke arah Bunda dan berlalu keluar kamar untuk ke dapur mengambilkan makan siang Bunda.
"Loh kak, udah pulang jam segini?" Tanya ku ke kak Raka yang duduk di ruang makan hendak mengambil makan siang.
"Iya, bos ku ada acara dadakan, semua karyawan di liburkan sampai besok." Jawab kak Raka. Ku balas dengan deheman.
Selesai Aku menyiapkan makanan untuk Bunda, Aku membawanya ke kamar. Tidak lupa juga menyiapkan obat yang harus di minum nya hari ini.
"Aku ke kamar dulu ya Bun, mau ngerjain tugas-tugas yang ketinggalan." Kata ku berpamitan ke Bunda.
"Iya." Jawab Bunda.
"Kalau udah selesai makan, simpan aja di meja." Ucapku, kemudian berlalu dari kamar Bunda.
Aku masuk ke dalam kamar ku, mulai mengerjakan tugas-tugas ku dan belajar untuk ujian besok.
***
Aku membuka mata saat ada cahaya yang sangat terang menyinari seluruh ruangan kamar ku. Ternyata Aku tertidur, dengan kepala berada di atas meja dengan berbagai tumpukan buku-buku.
Cahaya itu membuat mataku berusaha untuk terbiasa dengan cahayanya. Aku melihat ada Emely di sana. Masih ingatkan dengan Emely?
"Waktunya kembali." Kata Emely dengan suaranya yang mengalun lembut bergema memenuhi seisi kamar.
"Kembali kemana?" Tanya ku yang bingung dengan pernyataan Emely.
"Kembali di tahun dimana kebahagiaan mu di mulai." Jawab Emely.
"Tapi, Aku cukup bahagia berada di sini."
"Tidak, ini bukan duniamu, kembalilah."
"Caranya?" Tanya ku bingung.
"Pejamkan matamu."
Aku memejamkan mata dengan banyak nya pertanyaan di kepalaku. Aku tidak tahu apa yang di lakukan Emely setelah ini.
***
"Ria bangun." Suara kak Raka membuat ku segera membuka mata.
Aku memindai sekeliling kamar, tidak ada Emely, dimana dia? Apa Emely pergi setelah melihat kak Raka.
"Kenapa sih?" Tanya kak Raka, yang melihat ku kebingungan. Aku mengalihkan pandangan ke arah kak Raka.
"Ha?" Jawab ku. Aku belum mengerti situasi seperti apa ini?
"Itulah, makanya bangun tidur itu jangan magrib-magrib." Omel kak Raka yang berlaku dari hadapan ku sambil memukul ku dengan bantal.
"Magrib apanya sih? Orang siang bolong gini juga." Jawab ku.
Kak Raka berhenti berjalan dan menghadap ke arah ku.
"Liat tuh jam berapa." Kak Raka menunjuk jam di meja belajar ku.
"Itu mata di buka, jangan merem terus, liat tuh ada belek nya." Lanjut kak Raka.Aku buru-buru membersihkan mataku.
"Yeee orang gak ada juga." Jawab ku kesal, telah di tipu.Kak Raka tertawa sambil menutup pintu kamar ku.
"Allahuakbar Allahuakbar" Suara adzab magrib berkumandang dari masjid terdekat.
"Ternyata bener ini udah magrib." Gerutuku sendirian. Mataku mengarah ke kalender yang Aku gantung di dekat pintu kamar.
"HAH 2024?"
"Ria, maghrib jangan teriak-teriak." Teriak kak Raka dari luar pintu kamar.
"Iya iya." Balas ku dengan teriakan. "Padahal dia juga teriak." Lanjut ku.
"Ini 2024? Kenapa sih ada kejadian aneh kaya gini, bikin pusing aja." Keluh ku. Capek berfikir, bingung dengan apa yang telah terjadi.
"Tau lah." Ucapku lelah.
Aku beranjak keluar kamar untuk membersihkan diri dan melaksanakan sholat maghrib.
***
Aku duduk di atas sajadah, usai menunaikan kewajiban ku sebagai seorang muslim. Aku mengadahkan kedua tangan untuk berdoa.
"Ya Allah doa-doa ku masih sama, Ya Allah jika dosa-dosa ku mencegah kebahagiaan ku dan mencegah terkabul nya doa-doa ku ampunilan Aku ya Allah. Ya Allah sucikan lah diriku dan ubahlah keadaan ku kepada ke adaan yang engkau cintai. Ya Allah kuatkan lah hatiku Ya Allah, Aku serahkan semua urusan ku hanya kepadamu karena Engkau sebaik-baik penolong dan sebaik-baik zat untuk berserah diri. Aamiin."
Aku mengusap kan kedua tangan ku ke muka, selesai berdoa.
----
Sulawesi Selatan
26 Juni 2024
KAMU SEDANG MEMBACA
Bawa Aku Kembali!
Fiksi Remajafinal chapter kali ini jangan berlebihan ke siapapun, people come and go. That's life beneran nyata adanya dan selalu berjalan berdampingan dengan kita. Seasik apapun kamu, endingnya pasti akan asing. Gak akan ada seseorang yang selalu stay, turunin...