18. Ekonomi?

8 4 0
                                    

Uang bukan lah segalanya tapi, segalanya butuh uang.

Sudah satu minggu, kak Raka tidak bekerja, uang pegangan ku semakin menipis, banyak pengeluaran tapi tidak ada pemasukan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sudah satu minggu, kak Raka tidak bekerja, uang pegangan ku semakin menipis, banyak pengeluaran tapi tidak ada pemasukan. Aku sudah menyuruh kak Raka untuk bekerja, tapi selalu dia abaikan. Ketika Aku mencoba berbicara kepadanya tentang masalah perekonomian yang berantakan, kak Raka selalu marah bahkan sampai bermain tangan terhadapku.

Setiap hari yang di lakukan kak Raka, hanya pergi keluar rumah pada saat pagi hari, dan pulang di tengah malam dengan keadaan yang berantakan. Bau alkohol menguar dari tubuh nya dan emosi tidak terkendali. Selalu melampiaskan ke barang-barang apapun yang ada di dekat nya.

Beruntung, Bunda tidak tahu soal masalah ini, biarlah Bunda tidak tahu, agar tidak ada beban pikiran yang bisa membuat penyakit nya malah semakin drop.

Aku duduk merenung memikirkan nasib ke depan nya seperti apa. Duduk di kursi meja belajar, tempat ternyaman ku. Membuka dompet yang berisi uang pegangan ku selama ini.

"Yahhh, tinggal segini." Aku menghela nafas pelan, sambil mengeluarkan tiga lembar uang berwarna biru.

Kebutuhan semakin hari semakin mahal, apalagi jika kebutuhan dapur bersamaan habis nya, itu membuat ku berfikir keras untuk mengatur keuangan agar cukup.

Besok, sudah waktunya Bunda kontrol ke rumah sakit dan itu membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Biasanya, satu hari sebelum jadwal untuk Bunda kontrol, kakak-kakak ku yang lain mengirim i ku uang untuk kebutuhan Bunda. Itu sangat membantu ku untuk mengatur uang yang Aku pegang buat makan. Tapi sampai malam hari tidak ada kiriman apapun dari mereka.

Aku menghela nafas pelan, keluar kamar berjalan ke dapur untuk mengambil air putih.

Ceklek...

Pintu rumah terbuka, kak Raka pulang seperti biasany, dengan keadaan yang berantakan dan bau alkohol yang menguar dari tubuh nya.

"Kak?" Panggil ku saat berada dekat dengan nya.

"Apa?" Sentak kak Raka.

"Kak Raka punya uang gak, untuk Bunda kontrol ke rumah sakit besok." Tanya ku pelan, sambil menunduk menautkan jari jadi tangan.

"Gak ada, uang nya udah habis pake minum." Kata kak Raka sambil melepas jaket yang ia kenakan.

"Kenapa kak Raka gak kerja, besok Bunda harus kontrol, uang yang Aku pegang cuman cukup untuk makan tiga hari ke depan kak. Kenapa malah uang yang gak seberapa kakak beliin hal-hal yang guna." Aku memberanikan diri untuk berbicara panjang.

"Kenapa gak kamu aja yang kerja HAH." Sentak kak Raka tepat di hadapan ku.

"Kalau Bunda ada yang menemani di rumah, Aku juga bakalan kerja kak! Kakak pikir enak jadi Aku? Berusaha nahan diri buat gak beli apa yang Aku inginkan, buat bisa makan satu rumah. Aku capek kak hidup kaya gini, capek batin." Jawab ku. Tidak terasa air mataku menetas.

"Oh udah berani sekarang." Kata kak Raka dengan nada sinis. Mendorong kepala ku pelan dengan jari telunjuk nya dan berlalu masuk ke kamar, menutup pintu dengan keras, membuat ku memejamkan mata.

"Ya Allah kenapa keadaan ku jadi seperti ini?" Ucapku dalam diam. Air mata ku terus menetes dengan sendirinya.

Aku mengusapnya kasar, Aku harus bersyukur masih bisa hidup sampai detik ini. Aku menuangkan air putih ke dalam gelas dan membawa nya ke dalam kamar.

Aku duduk di kursi meja belajar, meminum air putih dan mengisahkan nya setengah. Duduk merenung memikirkan nasib yang terjadi.

"Ayah, Aku rindu. Tanpa Ayah hidupku terasa berat, seandainya ada Ayah, hidup Aku gak akan jadi kaya gini. Ayah, Aku bingung, gimana sama ke adaan Bunda besok, kalau gak kontrol." Aku menetas kan air mata kembali, menunduk memandang foto keluarga, ada Aku, kak Raka ayah dan Bunda, Aku mengusapnya pelan.

Lelah dengan semuanya. Aku menghapus air mataku dan menghabiskan air di dalam gelas untuk menetralisir perasaan ku. Aku berjalan ke arah kasur membaringkan tubuh, berharap semua masalah yang terjadi, esok akan ada jalan keluar nya.

-----

Sulawesi Selatan
28 Juni 2024

Salmasr13

Bawa Aku Kembali! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang