17. Frustasi

6 3 0
                                    

Belajarlah ilmu agama sampai kamu paham bahwa "GAGAL NYA KAMU MENIKAH DENGAN NYA" merupakan ke selamatan untuk mu. Allah ingin menyelamatkan mu untuk tidak tinggal di lingkungan itu, karena Allah tahu akan ada bahaya yang terjadi dengan mu.

Semenjak kejadian kemarin kak Raka tidak juga keluar kamar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Semenjak kejadian kemarin kak Raka tidak juga keluar kamar. Hingga menjelang siang, kak Raka juga belum keluar dari kamar nya. Takut terjadi apa-apa dengan nya, Aku berinisiatif untuk mendatangi ke dalam kamar nya.

"Kak." Panggil ku, sambil mengetuk pintu kamar nya.

Hingga panggilan ke dua tidak menyahut, Akupun mencoba membuka pintu kamar nya.

Ceklek...

Pintu terbuka, beruntung tidak di kunci. Mataku beralih melihat kak Raka yang meringkuk di dalam selimut yang hampir menutup seluruh badan nya.

Aku berjalan mendekat, memegang kening kak Raka yang terasa sangat panas. Kak Raka menggigil di buat nya.

"Dingin." Rintih kak Raka dengan bibir yang pucat.

Aku segera keluar dari kamar kak Raka, berjalan ke dapur merebus air untuk kak Raka. Setelah selesai, Aku membawa air hangat di dalam baskom juga kain untuk memgompres kak Raka. Agar panas nya sedikit turun. Tidak lupa membaluri kak Raka dengan minyak kayu putih.

Setelah memgompres. Aku. Memasak bubur untuk kak Raka makan dan juga Bunda. Membuatkan susu hangat juga untuk kedua nya.

Selesai memasak Aku membawakannya untuk Bunda terlebih dahulu, menyuapi nya makan, menyuruhnya me minum obat dan beristirahat. Kemudian, Aku kembali lagi ke dapur untuk mengambilkan makanan kak Raka.

"Kak, Ayo duduk dulu." Aku menggoyangkan pelan lengan kak Raka.

"Pusing." Keluh kak Raka lirih.

"Makan dulu, dari kemarin kak Raka belum makan." Bujuk ku agar kak Raka mau makan.

Dengan perlahan Aku membantu kak Raka untuk duduk bersandar. Aku meletakan bubur di atas pangkuan nya setelah duduk dengan nyaman. Kak Raka makan dengan gerakan pelan.

"Aku mau ambil obat dulu." Kataku, sambil beranjak keluar kamar. Aku selalu mempunyai dan membawa kemanapun kotak obat-obatan. Bisa di gunakan untuk kejadian tidak terduga seperti saat ini, itu bisa sangat membantu.

Setelah menemukan obatnya, Aku masuk ke dalam kamar kak Raka lagi. Ku lihat kak Raka sudah selesai makan, dia meletakkan mangkok bubur di atas meja. Ku intip isinya, hanya tinggal setengah, tidak apa yang penting ada makanan yang masuk ke dalam perut nya.

Bawa Aku Kembali! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang