7. Kembali (2022) Mei

22 4 0
                                    

Sekarang dan seterusnya mulai lah belajar menerima dengan lapang hati, apapun takdir yang terjadi.
                              -Duduk Bentar

                               -Duduk Bentar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kriekk....
Suara pintu kamar ku di dorong dari luar, Aku menoleh ke arah pintu. Menyembul kepala kak Raka, "Di panggil Bunda tuh, lama banget di dalam kamar, ganti baju doang." Ucap kak Raka.

"Iya iya bentar, ini lagi siap-siap, keluar gih." Jawab ku, dan menyuruh kak Raka keluar, dia pun menurutinya.

Aku segera berganti pakaian, memakai bedak gabut dan juga liptint agar keliatan lebih segar. Inikan hari minggu jadi mandi nya sore saja hahaha. Kalo bisa sekali kenapa harus dia kali coba.

Aku keluar kamar, untuk menemui Bunda. Di ruang keluarga kosong. Aku berjalan ke luar, ke halaman depan rumah. Di sana ada Bunda yang sedang menanam bunga, pasti dia meminta punya tetangga. Hidup bertetangga kanan, kiri dan depan ada baik dan buruknya. Jika membutuhkan bantuan mereka selalu ada, tapi juga mereka suka menjelek-jelek kan sesama tetangga. Kak Raka yang mengotak-atik motor nya dan Ayah yang sedang bersantai duduk di kursi goyang yang berada di teras, sambil melihat kegiatan istri dan anak nya.

Aku tersenyum, rindu suasana seperti ini. Terlepas dari semua yang sulit di terima akal sehat, Aku sangat senang. Terimakasih Tuhan, sudah mengambulkan doa-doa ku selama ini.

Aku berjalan mendekati Ayah. Aku memeluk nya singkat.
"Kenapa? Tumben peluk Ayah, ada maunya ya?" Tanya Ayah, sambil terkekeh dan menjawil hidung mancung ku.

"Apa sih Ayah, Aku lagi seneng aja hari ini," Jawab ku sambil membayang kan berapa senang dan bahagia nya Aku beberapa hari ke depan.

Aku tidak tahu, kebahagiaan ini akan bertahan berapa lama. Aku akan menikmatinya dengan senang hati.

Aku menghampiri Bunda yang sibuk memasukan tanah ke dalam pot bunga baru, untuk di tanami pohon kaktus. Bunda sangat suka mengoleksi bunga kaktus. Katanya, hidup itu harus seperti bunga kaktus, walaupun hidup di terik nya matahari, di pandang rendah oleh sebagian orang karena dirinya yang bisa melukai, terlepas dari indah bentuk nya. Dia tetap hidup.

Bunda melihat keberadaan ku yang mendekatinya berkata, "Sini, bantuin Bunda masukin tanah-tanah nya ke dalam pot." Aku pun menurutinya dan berjongkok di depan pot-pot baru yang berjejer, dengan perlahan Aku memasukan tanah-tanah subur ini ke dalam nya.

"Dapat dari mana nih bunga?" Tanya ku ke Bunda.

"Biasa lah dari tetangga depan rumah." Jawab Bunda sambil terkekeh pelan.

"Kebiasaan deh Bunda minta-minta." Canda ku ke Bunda.

"Gkpp dong, mau di buang juga tadi bunga nya, katanya dia gak suka banyak durinya, takut anak nya nanti kena kalo main di halaman. Jadi, Bunda ambil aja deh."

"Iya deh Bun." Jawab ku mengakhiri percakapan.

***

Malam harinya, Aku berada di dalam kamar. Sibuk menyiapkan buku-buku yang akan Aku bawa ke sekolah besok, apakah Aku masih mengingat pelajaran-pelajaran ini, karena Aku lulus sudah 2 tahun yang lalu.

Selesai bersiap, Aku membuka handphone dan melihat siapa saja yang mengirimi Aku pesan. Pesan masuk berderet dari teman-teman sekolah ku hingga teman-teman main ku.

Aku anak ekstrovert, Aku sangat mudah bergaul, banyak orang yang nyaman berada di dekat ku. Bahkan laki-laki pum terkadang curhat dengan ku, masalah cewek nya. Aku yang mempunyai banyak kosa kata, ataupun ide dan senang mendengarkan curhat an nya. Makanya mereka senang juga jika bercerita dengan ku.

Aku tidak terlalu pintar, tapi Aku bisa menjawab jika di tanya masalah pelajaran, hoby ku membaca, tapi Aku senang menulis kata-kata yang aku pelajari dari kisah teman-teman ku. Aku suka menggambar, Aku juga suka mewarnai. Aku suka melakukan kegiatan-kegiatan olahraga.

Kata orang, Aku tomboy seperti lelaki karena suka memakai celana kemana-mana. Tapi, menurut ku tidak, Aku hanya bisa menyesuaikan diri, dimana harus bersikap Feminim dan santai. Memang iya, Aku lebih menyukai memakai celana karena lebih leluasa untuk bergerak.

Hidung ku mancung, warna kulit ku kuning langsat, tubuh ku kecil karena Aku lahir hanya 7 bulan, tubuh ku tinggi keturunan Bunda. Wajah ku mulus tanpa jerawat atau masalah wajah lain nya, ini yang membuat kadang teman-teman ku iri melihat ku. Aku bersyukur karena hal ini.

Tidak terasa, waktu menunjukan 23.00. Karena sibuk membalas pesan-pesan yang di kirim teman-teman ku dan mendengarkan curhatan mereka.

Seperti biasa, Aku menyetel alarm di jam 05.00. Menyimpan Handphone di dekat bantal agar aku mendengar suara alarm nya.

Aku mulai memenjam kan mata, tidak lupa berdoa sebelum tidur dan berharap agar esok hari lebih bahagia dari hari ini.

----

Sulawesi Selatan
11 Juni 2024

Salmasr13

Bawa Aku Kembali! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang