9. Kembali (2022) Juni

15 3 0
                                    

Tidak ada kalimat
"Semua akan indah pada waktunya"
Karena setiap hari pun semuanya
Terlihat indah, jika kita pandai bersyukur.

Pagi harinya di dalam kamar, Aku bersiap-bersiap ke sekolah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi harinya di dalam kamar, Aku bersiap-bersiap ke sekolah. Hari ini hari senin Aku tidak ingin datang terlambat.
Bunda sudah menyiapkan sarapan, di atas meja.

"Nak, ayo sarapan dulu, panas loh, nanti pas upacara kamu pingsan." Panggil Bunda dari ruang makan. Seperhatian itu Bunda.

Aku berjalan keluar kamar dengan pakaian yang sudah rapi, mengambil sepatu di rak sepatu.
"Takut telat Bun, waktunya gak keburu." Jawab ku sambil menenteng sepatu yang akan ku pakai di luar.

"Kamu ini, susah sekali cuman di suruh makan aja." Gerutu Bunda. Sambil berjalan menghampiri ku, membawakan ku segelas susu hangat dan juga roti tawar ber toping susu coklat.

"Buka mulut nya, Bunda suapin. Setidaknya ada makanan yang masuk dalam perut."

Bunda duduk di dekat ku dan menyuapi ku makan, sedangkan Aku fokus memakai sepatu.

"Ayo bareng Ayah, sekalian mau ke kebun, nanti pulang nya telfon aja, biar Ayah jemput." Ajak Ayah untuk pergi bersama.

"Siap Ayah." Aku berdiri, selesai memakai sepatu, dan menghabiskan makanan yang di bawakan Bunda.

Ayah memanasi motor di halaman, Aku berpamitan ke Bunda. Kak Raka sudah pergi bekerja pagi-pagi sekali.

"Pergi dulu ya Bun." Pamit ku ke Bunda, mencium punggung tangannya.

"Ingat, jangan jajan sembarangan di sekolah, Bunda tadi udah bawain bekal, di makan sampai habis." Pesan Bunda.

"Iya Bundaaa." Jawab ku sambil berjalan ke arah Ayah yang sudah menunggu di atas motor.

"Udah?" Tanya Ayah.

"Udah, ayoo berangkat, Aku takut terlambat." Jawab ku.

Ayah mulai menjalankan motor. Tidak ada percakapan selama perjalanan menuju sekolah.

Sesampainya di sekolah, Aku turun dari motor, memperbaiki hijab ku yang terkena angin, juga menyalami Ayah.

"Ada uang jajan mu gak?" Tanya Ayah.

"Masih ada kok, Bunda juga udah bawain bekal." Jawab ku.

"Nih Ayah kasih lagi, tabung kalo gak habis."

"Makasih Ayahhh."

Bawa Aku Kembali! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang