"Hidup adalah 10% dari apa yang terjadi pada dirimu dan 90% sisanya adalah bagaimana kamu bereaksi terhadapnya."
-Charles Swindoll
Pagi harinya. Mobil yang di sewa tante Mira untuk menjemput ku sudah sampai. Aku sudah selesai dan bersiap pergi. Aku sudah mengabari kak Raka jika Aku tinggal bersama tante Mira. Aku mengunci pintu, menyimpan nya di tempat aman.
Aku masuk ke dalam mobil, setelah selesai membantu pak sopir menata barang-barang ku di bagasi. Selama perjalanan aku duduk dengan tenang menghadap keluar.
"Selamat tinggal desa kesayangan, selamat tinggal semua Kenangan-kenangan." Ucapku dalam hati.
Ponsel ku berbunyi, telfon dari tante Mira. Menanyai ku sudah menaiki mobil atau belum, aku menjawab nya sudah dalam perjalanan. Aku membuka ponsel, membuat video perjalanan dan memposting nya di story whatsapp.
Aku melihat kontak David, dia memasang foto profil nya dengan setengah badan. Terakhir Aku berkirim pesan, semalam saat dia ingin datang ke rumah. Setelah itu tidak ada lagi pesan apapun yang dia kirimkan dan Aku juga tidak ingin mengirimi nya pesan. Biarlah semua berjalan semestinya.
Akan ada satu orang yang akan tulus mencintai mu, menerima setiap apapun yang ada di dalam dirimu. Akan ada satu orang yang akan bersedia menjadi teman mu, teman hidup mu, teman tumbuh mu yang baik untuk setiap apapun mimpi-mimpi dimasa depan mu.
Akan ada satu orang yang akan dengan setianya menjadi pendamping mu, setia menjadi pendengar cerita-cerita mu dan setia msnjadi penyemangat mu. Akan ada satu orang yang datang dan memberi mu pembuktian bahwa cinta tudaj hanya sebatas kata-kata manis melainkan membuatnya dengan perbuatan yang nyata, tanpa banyak janji tetapi bukti.
Akan ada satu orang yang membuat mu percaya bahwa cinta baik yang terpeluk tulus itu masih ada dan seseorang sepertimu pantas mendapatkan nya.
Tidak terasa waktu berjalan. Aku sudah sampai di rumah tante Mira, dia menyambut ku antusias, menyuruh ku untuk beristirahat dan membersihkan tubuh. Makan malam nanti, tante Mira menyuruh ku untuk turun dan makan bersama-sama.
Rumah tante Mira terdiri dari dua tingkat, tingkat yang pertama di gunakan untuk toko kosmetik yang ia punya. Ada juga ruang tamu, ruang keluarga, ruang makan dan dapur. Di lantai atas berisi 3 kamar dan tempat bersantai untuk melihat pemandangan dari atas yang langsung menghadap ke danau.
Tante Mira belum memiliki anak di usia pernikahan nya yang ke lima tahun, itulah sebab nya tante Mira sangat antusias ketika aku datang untuk tinggal di rumah nya. Suami nya bekerja di kantor pergi pagi dan pulang malam. Membuat nya ke sepian di rumah, walaupun ada toko yang membuat dia terlihat sibuk.
****
Tidak terasa waktu terus berjalan, bulan pun berganti. Hari ini adalah hari terakhir Aku tinggal bersama tante Mira. Dua bulan sudah ku lewati dengan bahagia. Tante Mira membawa ku ke perawatan wajah, hingga bekas luka pun menghilang dalam waktu satu bulan. Aku di jadikan model untuk beberapa kosmetik kecantikan nya.
Setelah makan malam, Aku mengemas barang-barang ku lagi untuk ku bawa pergi ke luar negeri, karena kakak ku Akan menjemput ku jam enam pagi, kak Iyan namanya. Dia menginap di hotel terdekat, jadi dia menjemput ku pada pagi hari agar tidak ketinggalan pesawat katanya.
Aku berjanji kepada David, untuk memberi tahu nya ketika akan pergi ke Malaysia besok. Aku mengirim i nya pesan singkat setelah pertemuan malam itu. Aku memberi tahu nya bahwa besok pagi, Aku akan pergi ke bandara. Kak Iyan sudah mengurus semuanya.
Tidak kunjung di balas nya, Aku pun memilih beristirahat agar tidak bangun terlambat besok pagi. Membayangkan kebahagiaan apa yang akan menanti ku di sana.
Sudah saat nya menutup buku, menutup masa lalu yang di isi kenangan buruk dan membuka lembaran baru untuk mengukir bahagia.
----
Sulawesi Selatan
29 Juni 2024
KAMU SEDANG MEMBACA
Bawa Aku Kembali!
Teen Fictionfinal chapter kali ini jangan berlebihan ke siapapun, people come and go. That's life beneran nyata adanya dan selalu berjalan berdampingan dengan kita. Seasik apapun kamu, endingnya pasti akan asing. Gak akan ada seseorang yang selalu stay, turunin...