3. Lebih baik

25 4 2
                                    

Try to be better
(Berubah menjadi lebih baik)

Beberapa bulan kemudian, luka yang di wajah ku pun sembuh, begitu juga dengan acara perpisahan yang sudah selesai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Beberapa bulan kemudian, luka yang di wajah ku pun sembuh, begitu juga dengan acara perpisahan yang sudah selesai. Karena kecelakaan itu, Aku tidak bisa untuk mengikuti acara perpisahan, jadi Aku tidak mengeluarkan uang untuk itu. Entah aku harus bersyukur atau tidak. Ijazah juga sudah ku terima, Aku resmi lulus SMA.

Pagi menjelang siang ini aku sedang bersantai, semua pekerjaan sudah ku kerjakan, kak Raka sudah mendapatkan kerja walau dengan gaji kecil di banding kerja di pabrik dulu. Tapi, kita harus tetap bersyukur, setidaknya kita bisa makan untuk besok. Bunda sedang beristirahat di kamar.

Aku men scroll akun sosial media, mencari info lowongan pekerjaan yang bisa di lakukan di rumah. Tapi, kenapa sangat sulit sekali mencari pekerjaan, apalgi Aku belum punya pengalaman apapun, dan tidak berpenampilan menarik.

Ada pesan masuk dari aplikasi chating berwarna hijau, whatsapp. Ternyata dari kak Alvina, dosen Arsitek di salah satu kampus impian ku. Aku ingin menjadi arsitek, tapi sepertinya impian itu harus Aku kubur dalam-dalam, apalagi permasalahan kalau bukan tentang uang?.

Kak Alvina menanyai ku, apakah aku jadi untuk mendaftar di perguruan nya atau tidak. Katanya Aku bisa kuliah dengan jalur beasiswa dan mendapatkan diskon karena bisa menghafal 3 juz Al-Quran. Aku sangat tergiur dengan tawaran itu, mungkin nanti aku bisa berdiskusi tentang ini kepada kakak ku yang lain nanti malam. Tidak sabar rasany

Selama ini Aku tidak pernah mengambil keputusan ku sendiri, hidupku sudah di atur sedemikian rupa oleh mereka. Mereka tidak pernah bertanya, apakah Aku menyukai keputusan itu atau tidak. Sakit rasanya, ketika ingin menyuarakan pendapat tapi tidak pernah di dengar nya.

Kalau waktu istirahat seperti ini, Aku suka menggambar random apapun yang Aku mau gambar. Tapi, kadang mereka (keluarga ku) selalu mengoreksi apapun yang aku lakukan. Seperti "Gambar apasih, kaya kurang kerjaan aja."

Pernah pas Aku masih SMP, aku mengikuti lomba menggambar tanpa sepengetahuan keluarga ku, alhamdulillah nya aku mendapatkan juara 3 antar kelas. Dengan bangga nya Aku membawa pulang piala dan piagam penghargaan itu, Aku akan menunjukan kepada mereka kalau gambaran aku gak seburuk itu.

Tapi, di luar ekspetasi ku respon mereka malah menyakiti hati, padahal itu adalah pencapaian terbesar ku.

"Gambar apasih cuman kaya gitu doang aja bangga." Respon kakak perempuan ku dengan nada sinis nya.

Aku masih mengingat sekali ucapan itu, ucapan yang membuat aku harus berubah, harus lebih belajar lagi, aku jadikan itu untuk memotivasi ku.

....

Malam pun tiba, setelah makan malam, pasti keluarga ku sedang beristirahat. Aku mengirim kan pesan di group keluarga, ingin berdiskusi tentang keinginan ku untuk melanjutkan kan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

Note: abaikan jam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Note: abaikan jam

Kenapa mereka tidak ada yang berpihak kepada ku? Apa aku salah telah mengambil keputusan itu.

Setelah berdebat, dan jawaban nya aku tidak di izinkan untuk lanjut ke Perguruan tinggi, aku mengistirahatkan tubuh ini yang lelah, lelah dengan keadaan yang tidak berpihak padaku. Mungkin sukses ku bukan di kesempatan ini, mungkin masih ada kesempatan-kesempatan lain lagi. Semoga saja.

Bunda sudah tidur di kamar nya, kak Raka juga sudah tidur mungkin dia kelelahan karena seharian bekerja sebagai kuli bangunan, di tengah teriknya matahari. Aku ingin memejamkan mata ini, kenapa sulit sekali.

Aku berjalan di dekat jendela kamar tempat alat tulis ku di situ. Aku mengambil buku diary yang selama ini mendengarkan keluh kesah ku. Aku ingin menulis kan lelah ku hari ini. Aku selalu menggunakan polpen berwarna biru, agar aku bisa selalu mengingatnya. Selalu mengingat semua kesedihan ku, karena aku yakin suatu saat nanti kesedihan itu akan berubah menjadi kebahagiaan.

Aku membuka halaman yang kosong, aku menulis nya dengan tinta biru,

Dear diary
Hai! Lama tak jumpa,
Bolehkah aku egois hari ini?
Boleh kah aku merindukan seseorang yang sudah menjadi milik orang lain?

Aku membuka halaman selanjut nya,

Dear diary
Aku lelah
Lelah atas semua hal tentang keluarga

Aku kesal
Kesal dengan diriku yang tak berguna

Aku ingin seperti bulan,
Walau sendirian dia tetap bersinar

Aku ingin seperti hujan
Yang bisa menumpahkan air sesuka hatinya,
Karena aku tak mampu menumpahkan air mataku

Aku ingin seperti mereka
Mereka yang selalu tertawa bahagia
Bersama kelaurga dan orang terdekatnya

Apa aku salah terlahir di dunia ini?
Apa aku salah jika mencoba merebut kebahagiaan ku?
Apa aku salah mengambil keputusan ku sendiri?
Apa aku tak berhak bahagia?

Aku tanya sekali lagi!
Apa aku tak pantas dan berhak bahagia?

Do'a ku hari ini
Sederhana saja,
Semoga aku menjadi orang yang bahagia bukan hanya terlihat bahagia

Aku meneteskan air mata, dan menutup kembali buku itu, menyimpan nya di tempat semula. Aku mengusap air mataku, mataku mengarah ke jam dinding menunjukan pukul 00.00.

Aku beranjak dari kursi, menuju tempat tidur ku, aku memejamkan mata dan memanjatkan doa. Semoga aku bahagia bukan hanya terlihat bahagia.

.....

Sulawesi Selatan
Kamis, 6 Juni 2024

Salmasr13

Bawa Aku Kembali! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang